Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Islam di Afrika

Kompas.com - 26/04/2022, 15:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Islam telah menyebar ke berbagai belahan dunia, dari Asia, Australia, Amerika, Eropa, dan Afrika.

Islam datang pertama kali ke Afrika pada saat hijrahnya orang Islam dari Mekkah ke Habasyah atau Abisina (Ethiopia) pada tahun 615.

Menurut kepercayaan orang Islam, Raja Ashamah, yang saat itu menguasai Habasyah, memeluk Islam setelah kedatangan orang Muslim dari Mekkah.

Setelah itu, Islam terus berkembang dan menjadi agama bagi beberapa masyarakat di negara-negara Afrika.

Berikut sejarah perkembangan Islam di Afrika.

Baca juga: Sejarah Islam di Eropa

Masuknya Islam di Afrika

Islam datang pertama kali ke Afrika pada saat hijrahnya orang-orang Islam dari Mekkah atas perintah Nabi Muhammad SAW pada tahun 615.

Setelah Islam masuk ke Afrika, tepatnya di Ethiopia, ajaran Islam menyebar di benua ini pada masa Khulafaur Rasyidin.

Proses penyebaran Islam di Afrika kala itu terjadi di Sirenaika, sebelah timur Libya, dan dilakukan oleh panglima militer Khulafaur Rasyidin, Amr bin Ash, pada 642 atau pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (433-644).

Setelah itu, Islam menyebar ke seluruh Afrika Barat melalui pedagang, cendekiawan, dan misionaris melalui cara damai.

Dengan cara ini, Islam menyebar ke seluruh dan sekitar Gurun Sahara. Pada era Dinasti Umayyah, tepatnya pada masa pemerintahan Khalifah Al-Wahid (705-715), Islam menyebar hingga ke wilayah Maghribi, Maroko.

Setelah Dinasti Umayyah runtuh dan digantikan Bani Abbasiyah, yang menguasai wilayah Afrika, dinasti ini fokus pada pengembangan dan pembangunan peradaban Islam di sana.

Baca juga: Masjid-masjid yang Dibangun pada Masa Dinasti Abbasiyah

Kemajuan Islam di Afrika

Setelah Islam masuk dan berkembang di wilayah Afrika, para penguasa Muslim di sana menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa resmi.

Bahasa Arab dijadikan sebagai bahasa antarsuku dan bangsa, serta sebagai bahasa pengantar dalam sekolah.

Penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi di Afrika merupakan dasar dari perkembangan Islam di sana.

Sejak saat itu, jihad Islam tidak lagi menggunakan senjata, melainkan menggunakan bahasa dan ilmu pengetahuan.

Di bidang administrasi, kehadiran Islam di Afrika memberikan sumbangan besar bagi sistem pemerintahan.

Salah satunya terlihat pada Dinasti Fatimiyah, yang menggunakan sebutan khalifah sebagai kepala pemerintahan dalam urusan dunia maupun keagamaan.

Baca juga: Dinasti Fatimiyah: Sejarah, Kejayaan, Khalifah, dan Keruntuhan

Di dalam pemerintahan, khalifah berperan dalam mengangkat dan menghentikan pejabat yang berada di bawahnya.

Dalam jabatan pembantu khalifah, seperti kementerian negara, dibagi dalam dua kelompok, yakni ahli militer dan ahli keilmuan.

Pejabat yang ahli di bidang militer menduduki jabatan keamanan serta pengawal pemerintahan khalifah.

Sedangkan pejabat yang ahli di bidang keilmuan menduduki jabatan di bidang hukum, pendidikan, lembaga ilmu pengetahuan, ekonomi dan perdagangan, keuangan, urusan rumah tangga istana, dan urusan agama.

Selain itu, ada aspek yang sangat penting dalam perkembangan peradaban Islam di Afrika, yakni pentingnya toleransi beragama.

Dalam penaklukan wilayah di Afrika, pasukan Islam tidak memaksa penguasa setempat untuk memeluk Islam, kecuali atas kemauannya sendiri.

Baca juga: 10 Tokoh Ilmuwan Muslim dan Keahliannya

Mereka kemudian diberi hak untuk meneruskan pemerintahan otonom dengan kewajiban membayar pajak perlindungan atau Jizyah kepada khalifah.

Para penduduk Afrika yang memeluk agama selain Islam juga mendapatkan perlindungan terkait hak kebebasannya dari khalifah.

Perkembangan ilmu pengetahuan setelah masuknya Islam

Masuknya Islam di Afrika membuat bidang ilmu pengetahuan berkembang dan membawa kegemilangan dalam membangun peradaban.

Selain itu, arsitektur dan bangunan di Afrika juga berkembang setelah masuknya pengaruh agama Islam.

Perkembangan ilmu pengetahuan di Afrika dibuktikan dengan berkembangnya Kota Kairo di Mesir pada era Dinasti Fatimiyah.

Kota Kairo disulap oleh pemerintah Dinasti Fatimiyah menjadi pusat pengembangan keilmuan dan intelektual Islam.

Baca juga: Emirat Granada, Kerajaan Islam Terakhir di Spanyol

Salah satu peninggalan dari Dinasti Fatimiyah yang masih eksis hingga saat ini adalah Universitas Al-Azhar di Kairo.

Dinasti Fatimiyah, yang memerintah di Mesir antara 909 hingga 1171, merupakan negara yang sangat memperhatikan perkembangan keilmuan.

Bahkan, pemerintah Fatimiyah mendirikan beberapa lembaga pendidikan dan memberikan subsidi yang besar setiap bulannya untuk pengembangan keilmuan.

Selain itu, kemajuan ilmu pengetahuan era Dinasti Fatimiyah di Afrika berhasil melahirkan beberapa ilmuwan muslim.

Beberapa ilmuwan tersebut adalah Muhammad Al-Tamim (fisikawan), Al-Kindi (ahli sejarah), Ali bin Yunus (pakar astronomi), dan Ali Al-Hasanbin Al-Khaitani (pakar optik).

Baca juga: Cendekiawan Muslim di Bidang Astronomi

Selain Dinasti Fatimiyah, beberapa kerajaan Islam di Afrika, seperti Dinasti Muwahidun dan Dinasti Murabithun juga sangat memperhatikan perkembangan keilmuan.

Berbagai kemajuan di Afrika kemudian mulai melemah seiring datangnya bangsa Barat yang kemudian menjajah negara-negara di Afrika.

 

Referensi:

  • W. Arnold, Thomas. (2019). Sejarah Lengkap Penyebaran Islam di Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD.
  • Hawi, Akmal. (2016). Pengembangan Islam di Afrika Utara dan Peradabannya. Palembang: Universitas Islam Negeri Raden Fatah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com