Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencemaran Tanah: Pengertian dan Penyebab

Kompas.com - 16/01/2020, 14:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Aktivitas manusia telah melahirkan berbagai jenis pencemaran yang merusak planet bumi. Salah satu dampak aktivitas manusia adalah pencemaran tanah atau polusi tanah.

Apa itu pencemaran tanah? Apa saja penyebab dan dampaknya?

Pengertian pencemaran tanah

Dikutip dari Conservation Institute, definisi polusi tanah adalah kerusakan dan kontaminasi tanah melalui tindakan langsung dan tidak langsung manusia. Polusi menyebabkan perubahan tanah baik bersifat sementara maupun permanen.

Polusi tanah berarti degradasi atau kerusakan permukaan dan tanah bumi. Berakibat pada berkurangnya kualitas atau produktivitas tanah sebagai tempat ideal untuk kegiatan konstruktif seperti pertanian, kehutanan, dan lain-lain.

Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi tanah adalah deposisi bahan limbah padat atau cair di darat atau bawah tanah yang dapat mencemari tanah dan air tanah, mengancam kesehatan masyarakat dan menyebabkan kondisi dan gangguan yang tidak sedap dipandang.

Baca juga: Pengertian Pencemaran Lingkungan dan Jenis-jenisnya

Penyebab pencemaran tanah

Efek pencemaran tanah memang tidak muncul dalam semalam. Polusi tanah adalah hasil aktivitas jangka panjang manusia yang bersifat merusak (destruktif).

Terdapat berbagai macam penyebab yang berkontribusi terhadap pencemaran tanah dan berasal dari sumber yang berbeda.

Dilansir dari Conserve Energy Future, beberapa penyebab pencemaran tanah antara lain:

  1. Penggundulan hutan dan erosi tanah
  2. Kegiatan pertanian
  3. Kegiatan pertambangan
  4. Industrialisasi
  5. Tempat pembuangan sampah
  6. Limbah manusia
  7. Kegiatan konstruksi
  8. Limbah nuklir

Baca juga: Sisa Pangan Ikan Sebabkan Pencemaran di Danau Rawa Pening

Berikut ini penjelasan singkat mengenai penyebab polusi tanah tersebut:

  • Penggundulan hutan dan erosi tanah

Penggundulan hutan yang dilakukan untuk menciptakan lahan kering adalah salah satu masalah utama. Tanah yang dikonversi menjadi tanah kering atau tandus tidak akan pernah bisa subur kembali, apa pun tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya.

Konversi lahan berarti perubahan atau modifikasi sifat asli tanah agar layak digunakan untuk tujuan tertentu. Konversi lahan menjadi penyebab utama terjadinya kerusakan tanah.

Ketika hutan dibuka untuk pembangunan dan untuk memenuhi permintaan pasokan kayu, tanah akan menjadi longgar dalam proses tersebut. Tanpa perlindungan pohon, tanah menjadi tandus seiring waktu dan mulai terkikis.

Tanah kosong yang tidak digunakan selama bertahun-tahun menjadi tidak subur dan tidak dapat dimanfaatkan.

Baca juga: Pencemaran di Bengawan Solo Berkurang, 12.000 Warga Blora Kembali Akses PDAM

  • Kegiatan pertanian

Proses pertanian sering melibatkan penggunaan pestisida dan insektisida berbahaya. Petani sering menggunakan pupuk dan pestisida yang beracun untuk menghilangkan serangga, jamur dan bakteri dari tanaman.

Bahan kimia tersebut menyebabkan tanah rusak. Tanah yang dulunya subur menjadi lebih rentan terhadap unsur-unsur lingkungan. Terlalu sering menggunakan bahan kimia justru berdampak menimbulkan kontaminasi dan meracuni tanah.

  • Kegiatan penambangan

Selama kegiatan ekstraksi dan penambangan, dibuat ruang bawah tanah di bawah permukaan bumi. Penambangan menciptakan ruang terbuka besar di bawah permukaan bumi seperti gua besar.

Adanya gua atau rongga tersebut membahayakan keutuhan tanah. Secara alami tanah akan runtuh untuk mengisi ruang yang ditinggalkan setelah aktivitas penambangan atau ekstraksi.

Penambangan juga menghasilkan bahan kimia berbahaya seperti uranium yang dapat terganggu lalu terlepas ke lingkungan.

Baca juga: Polusi Udara Merusak Mata, Benarkah?

  • Industrialisasi

Industrialisasi menjadi salah satu kontributor utama masalah polusi. Untuk memenuhi permintaan populasi yang terus bertambah, semakin banyak industri dikembangkan.

Peningkatan populasi berakibat pada peningkatan permintaan makanan, tempat tinggal, rumah dan produksi barang lebih banyak. Akibatnya, tercipta lebih banyak limbah.

Revolusi Industri mungkin menghasilkan perubahan positif yang signifikan terhadap ekonomi dan masyarakat, tetapi juga menyebabkan polusi tanah yang signifikan.

Melalui praktik pembuangan limbah yang tidak efisien, penggunaan bahan kimia yang tidak aman dalam manufaktur, regulasi yang buruk dan banyaknya industri dan pabrik yang mencemari tanah setiap hari.

  • Tempat pembuangan sampah

Seiring bertambahnya populasi, setiap rumah tangga menghasilkan berton-ton sampah setiap tahun. Jumlah tempat pembuangan sampah semakin penuh dan bertambah banyak

Sampah di tempat pembuangan sampah dipenuhi dengan racun yang akhirnya meresap ke dalam bumi. Saat hujan, racun-racun tersebut terbawa ke daerah lain dan polusi menyebar.

Barang-barang yang tidak dapat didaur ulang dibuang ke tempat pembuangan sampah yang menyebabkan polusi dan mengganggu keindahan kota.

Baca juga: Hasil Investigasi Pencemaran Bengawan Solo, Industri Besar Diduga Terlibat

  • Limbah manusia

Sejumlah besar limbah padat tersisa setelah limbah telah diolah. Bahan sisa dikirim ke tempat pembuangan akhir yang berakibat pencemaran lingkungan. Limbah manusia yang tidak dapat diolah bisa menghasilkan gas beracun yang meresap ke dalam tanah.

Kualitas tanah terkena dampak negatif dan tanah di dekatnya akan terkontaminasi. Selain itu, kemungkinan penyakit yang menjangkit manusia akan meningkat.

  • Kegiatan konstruksi

Akibat urbanisasi, kegiatan konstruksi berlangsung yang menghasilkan barang-barang limbah besar seperti kayu, logam, batu bata, plastik yang dapat dilihat dengan mata telanjang di luar gedung atau kantor yang sedang dibangun.

  • Limbah nuklir

Pembangkit nuklir menghasilkan energi dalam jumlah besar melalui fisi dan fusi nuklir. Bahan radioaktif yang tersisa mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun yang memengaruhi kesehatan manusia. Bahan-bahan tersebut dibuang di bawah bumi untuk menghindari korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com