Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/08/2023, 19:33 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mengapa Bumi berputar? - Sara H., usia 5 tahun, New Paltz, New York, Amerika Serikat

Oleh: Silas Laycock

GLOBE (bola dunia) adalah barang pertama yang saya beli dengan uang saya sendiri.

Saat itu saya mungkin berumur 5 tahun dan saya sangat bersemangat untuk membawanya pulang. Seperti yang segera saya ketahui, kamu bisa memutarnya ke arah yang sebenarnya bumi berputar.

Baca juga: Apa Itu Rotasi Bumi dan Dampaknya pada Kehidupan Sehari-hari?

Ada garis imajiner antara Kutub Utara dan Kutub Selatan. Kami menyebutnya sumbu rotasi. Untuk Bumi, sumbu rotasi mengarah ke sebuah bintang terang, Polaris, yang terlihat pada malam-malam yang cerah di Belahan Bumi Utara.

Jika kamu ingin mengetahui arah putaran bola dunia, buatlah tanda “jempol” dengan tangan kananmu. Bayangkan ibu jari kamu sebagai sumbu rotasi Bumi, menunjuk ke Kutub Utara.

Jari-jari kamu secara alami akan melingkar di sekitar tanganmu, dan arah yang ditunjuk jari-jari itu adalah arah Bumi berputar.

Setiap 24 jam, Bumi melakukan rotasi penuh, berputar dari barat ke timur, itulah sebabnya mengapa matahari terbit di timur dan terbenam di barat dan bintang-bintang di malam hari tampak bergerak melintasi langit.

Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari benda-benda lain di luar angkasa.

Semuanya berputar

Matahari juga berputar. Bahkan, Matahari berputar pada arah yang sama dengan Bumi.

Tidak hanya itu, Bumi juga mengitari Matahari pada arah yang sama, demikian juga semua planet lain dan lebih dari satu juta asteroid dan planet kerdil.

Sebagian besar juga berputar pada arah yang sama. Jupiter dan Saturnus berputar sedikit lebih cepat daripada Bumi, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk berputar.

Baca juga: Rotasi Bumi: Pengertian dan Dampak

Perputaran Saturnus sedikit miring sehingga kita bisa melihat perubahan tampilan cincinnya dari waktu ke waktu.

Ada dua pengecualian yang menarik: Uranus tampaknya telah terbalik posisinya. Tidak ada yang tahu persis bagaimana caranya. Mungkin ia bertabrakan dengan planet lain.

Venus juga aneh - ia berputar ke belakang. Kita tidak tahu pasti apakah Venus terbentuk seperti itu atau terjatuh.

Sebagian besar ilmuwan sekarang berpikir bahwa perputarannya telah terbalik dari waktu ke waktu oleh gaya pasang surut yang melibatkan Matahari dan atmosfer Venus yang tebal.

Semua itu membuat astronom seperti saya bertanya-tanya: Apakah ada sesuatu tentang bagaimana tata surya terbentuk sehingga “ berputar ke arah yang berlawanan?

Kelahiran sebuah bintang

Gambar Beta Pictoris diambil dari Teleskop Hubble.NASA, ESA, D. Golimowski (Johns Hopkins University) Gambar Beta Pictoris diambil dari Teleskop Hubble.

Untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut kita bisa melihat bintang muda yang baru saja membentuk sistem planet-planetnya.

Baca juga: Rotasi Bumi di Tahun 2021 Disebut Melambat, Apa yang Terjadi?

Salah satu yang terkenal adalah Beta Pictoris. Bintang ini dikelilingi piringan tipis debu, gas, dan benda-benda kecil yang disebut planetesimal; ukurannya beragam mulai dari sebutir pasir hingga batu bahkan bisa sampai sebesar gunung.

Para astronom yakin piringan tersebut terbentuk dari materi yang tersisa saat bintang dilahirkan

Setiap bintang lahir dari awan gas dan debu yang bergerak di angkasa dan dikelilingi awan-awan serupa. Gaya gravitasi menyebabkan awan-awan ini saling tarik-menarik satu sama lain ketika berpapasan sehingga membuat awan-awan tersebut berputar perlahan-lahan.

Bahkan ketika salah satu dari awan-awan ini runtuh dan membentuk bintang, awan-awan ini tetap berputar.

Bintang terbentuk, berputar di tengah-tengah panekuk datar gas dan debu yang berputar yang disebut piringan protoplanet. Semuanya - bintang, gas, dan debu - berputar pada arah yang sama.

Para astronom menduga kalau Tata Surya kita sangat mirip dengan Beta Pictoris di masa-masa awal pembentukannya.

Kita memperkirakan di dalam piringan, gas dan debu bisa saling menempel dalam sebuah proses yang disebut "akresi”. Ketika bayi planet mulai tumbuh, ia akan menjadi lebih berat dan gravitasinya akan menarik lebih banyak lagi kepingan-kepingan kecil.

Ketika bayi planet sudah cukup masif, gaya gravitasi akan mulai menghancurkannya dan membuatnya menjadi lebih padat.

Baca juga: Planet dengan Rotasi Tercepat, Sehari di Sana Kurang dari 10 Jam

Karena itu, seperti pemain seluncur es yang menarik lengannya untuk berputar, planet ini berputar lebih cepat. Tekanan yang meningkat di inti menyebabkan inti meleleh.

Materi yang lebih padat akan tenggelam ke dalam inti dan materi yang lebih ringan akan melayang ke permukaan planet. Akhirnya, kita mendapatkan planet dengan inti besi yang dikelilingi batuan dan mungkin di bagian luarnya ada air dan es..

Itulah yang kita lihat di tata surya kita..

Bagaimana jika Bumi tidak berputar??

Perputaran Bumi sangat penting bagi kehidupan. Perputaran Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Perputaran Bumi juga penting untuk pasang surut air laut. Tanpa pasang surut air setiap hari, kemungkinan kehidupan tidak akan pernah muncul dari laut ke daratan..

Jadi, para astronom meyakini bahwa Bumi berputar karena seluruh tata surya sudah berotasi saat Bumi terbentuk - tapi masih banyak pertanyaan tentang bagaimana putaran planet berubah dari waktu ke waktu dan bagaimana putaran mempengaruhi evolusi kehidupan.

Dengan lebih dari 5.000 planet yang telah ditemukan di luar tata surya, para ilmuwan di masa depan akan sibuk melakukan penjelajahan.

Baca juga: Peneliti Temukan Alasan Keganjilan Rotasi Planet Venus

Silas Laycock
Professor of Astronomy, UMass Lowell

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Mengapa Bumi berputar?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com