Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2023, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Para ahli telah memperingatkan bahwa badai matahari akan terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, dan dampaknya akan jauh lebih dahsyat.

Sangat penting untuk memahami dampakk potensial badai matahari yang dapat terjadi pada Bumi.

Menurut Tzu-Wei Fang, peneliti di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA, seperti dikutip dari Live Science, Senin (10/7/2023), ketika menghantam Bumi, maka badai Matahari harus mengarah ke arah yang tepat dan di waktu yang tepat.

Dampak badai Matahari terhadap Bumi

Fang menjelaskan bahwa meningkatnya aktivitas Matahari dapat membuat hal ini lebih mungkin terjadi, tapi tidak dapat menjamin planet akan dihantam lebih banyak badai.

Lantas, apa yang terjadi jika badai Matahari benar-benar terjadi, dan apa saja dampak yang bisa dialami Bumi?

Lebih lanjut Fang mengatakan, apabila badai Matahari terjadi, maka badai tersebut akan dapat mengionisasi atmosfer Bumi bagian atas dan memicu gangguan pada sinyal radio dan satelit.

Pancaran energi dari badai Matahari yang dahsyat bisa memblokir koneksi Bumi dengan satelit, serta memungkinkan terjadinya pemadaman radio jarak jauh dan sistem GPS untuk sementara waktu.

Baca juga: Apakah Badai Matahari Bisa Menghancurkan Bumi? Ini Penjelasannya

  • Dampak badai Matahari pada paus

Dalam sebuah studi yang pernah dipublikasikan sebelumnya juga mengungkapkan dampak badai Matahari terhadap makhluk hidup di Bumi, salah satunya paus abu-abu.

Pasalnya, badai geomagnetik dari Matahari telah mengganggu migrasi paus abu-abu dan hewan lain yang selama ini navigasi migrasi mereka bergantung pada garis medan magnet Bumi.

Selain paus, hewan-hewan yang turut terkena dampak yakni penyu dan beberapa spesies burung.

  • Mengganggu jaringan listrik

Badai Matahari yang kuat juga dapat menghasilkan arus listrik di permukaan tanah.

Hal ini bisa memberi dampak negatif terhadap infrastruktur logam, misalnya kerusakan infrastruktur tersebut, termasuk jaringan listrik yang lebih tua dan jalur kereta api.

  • Paparan radiasi terhadap astronot

Fang menambahkan bahwa penumpang pesawat juga dapat terpapar oleh tingkat radiasi yang lebih tinggi selama badai Matahari terjadi.

Kendati tidak jelas apakah tingkat radiasi tersebut cukup tinggi untuk dapat menimbulkan dampak kesehatan, namun lonjakan radiasi akibat badai Matahari akan mempengaruhi secara signifikan pada astronot yang berada di dalam pesawat ruang angkasa.

Baca juga: Hari Ini, Badai Matahari Ringan Menghantam Bumi

Badai matahari kelas X yang terjadi pada Selasa (10/6/2014) pukul 20.42 WIB seperti dipotret kamera NASA.NASA Badai matahari kelas X yang terjadi pada Selasa (10/6/2014) pukul 20.42 WIB seperti dipotret kamera NASA.

Seperti para astronot yang saat ini berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) atau misi Artemis ke Bulan yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Akibatnya, misi (luar angkasa) di masa depan harus mempertimbangkan siklus matahari," jelas Fang.

  • Potensi tabrakan satelit

Badai Matahari dapat berdampak pada atmosfer bagian atas yang terionisasi menjadi lebih padat. Hal ini dapat menyebabkan tarikan yang lebih besar bagi satelit yang mengorbit Bumi.

Daya tarik yang semakin besar ini dapat mendorong satelit saling bertabrakan atau memaksa satelit keluar dari orbit. Pada Februari 2022, sebanyak 40 satelit Starlink milik SpaceX terbakar di atmosfer Bumi dan jatuh ke Bumi, pada hari setelah diluncurkan.

Jumlah satelit semakin meningkat secara eksponensial dibandingkan dengan siklus Matahari sebelumnya.

Fang menyebut bahwa sebagian besar satelit dioperasikan oleh perusahaan swasta yang jarang memperhitungkan pengaruh cuaca antariksa dalam desain atau jadwa peluncuran satelit.

Baca juga: Badai Matahari Kembali Diprediksi Terjang Bumi dan Sebabkan Gangguan Sinyal

Potensi badai Matahari super

Lebih lanjut Fang mengatakan bahwa kemungkinan badai Matahari yang sangat dahsyat atau super dapat terjadi sekali dalam satu abad.

Salah satunya Carrington Event yang terjadi pada tahun 1859. Saat itu, juga mengalami sedikit peningkatan selama maksimum matahari.

Kendati kecil kemungkinannya, namun badai Matahari seperti itu dapat menyebabkan kerusakan senilai triliunan dolar dan berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.

Apakah manusia bisa mengantisipasi dampak badai Matahari?

Fang mengatakan bahwa manusia tidak dapat melakukan banyak hal untuk melindungi diri dari hantaman badai Matahari secara langsung.

Akan tetapi, kita dapat mempersiapkan diri dengan mengubah lintasan satelit, mendaratkan pesawat dan mengidentifikasi infrastruktur yang rentan terhadap dampak radiasi badai Matahari.

Oleh karenanya, prakiraan cuaca Matahari yang lebih akurat sangat diperlukan untuk membantu kita mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk dari dampak yang dapat ditimbulkan oleh badai Matahari.

Baca juga: Badai Matahari Menerjang Bumi Mengganggu GPS, Ini Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com