Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Simalem Resort Ajak Starbucks Berdayakan Petani Kopi di Karo

Kompas.com - 18/06/2022, 09:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Valentine McEvoy, Sara Rainbow Trailing, dan Laura Elphick dari Starbucks bersama Mirza Luqman Effendy dan Tovan Marhennata dari Starbucks Indonesia mengunjungi Taman Simalem Resort, di Jalan Raya Merek-Sidikalang, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Mereka menginap di lokasi wisata di puncak berbukitan Danau Toba, jaraknya sekitar tiga jam dari Kota Medan atau 45 menit dari kota wisata Berastagi.

Kawasan seluas 206 hektar ini menggabungkan konsep pertanian (agrowisata) dan ekowisata di dalam satu kawasan terpadu. Besoknya, bertemu dengan petani kopi perempuan di Karo.

Direktur Agro PT Merek Indah Lestari Frits H Silalahi mengatakan, pelatihan petani kopi yang digagas Starbucks selama ini sangat bermanfaat, dan perlu terus dikembangkan supaya budidaya kopi di Karo meningkat.

Baca juga: Sama-sama Ingin Selamatkan Danau Toba, Taman Simalem Resort Dukung Inalum

Taman Simalem Resort yang dikelola PT Merek Indah Lestari siap bekerja sama dengan perusahaan kopi asal Amerika Serikat ini.

Dia mengapresiasi pembinaan petani kopi di Karo, termasuk petani kopi Taman Simalem Resort yang pernah dilatih Starbucks.

"Terima kasih sudah mampir ke tempat kami, harapannya ada kerja sama setelah ini, terutama dalam mengembangkan kopi Karo dan pemberdayaan para petani kopi,” kata Frits dalam keterangan tertulis, Jumat (15/6/2022).

Menurut Frits, tanaman kopi tumbuh hampir di semua wilayah Kabupaten Karo. Paling banyak ditemukan di Kecamatan Merek, salah satunya kopi Simalem yang dikembangkan Taman Simalem Resort.

Jenis Arabica varian Sigarar Utang yang ditanam secara organik di areal seluas 4 hektar di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (Mdpl).

Rencananya, manajemen akan menaman varian Arabica lain seperti Gayo dan Andong Sari.

Cita rasa kopi organik yang mereka kembangkan menghasilkan rasa dan karakter yang menakjubkan karena dipengaruhi faktor alamiah seperti ketinggian optimal, tekstur tanah subur alami, temperature sejuk dan diproses secara profesional mengikuti standard internasional.

“Di kalangan pecinta specialty coffee, Kopi Simalem dikenal berkarakter acidity, aroma dan flavour-nya unik. Banyak dicari karena single origin atau berasal dari satu kebun dengan rasa dan aroma unik yang bisa ditelusuri ke estate tersebut,” kata Frits.

Mirza Luqman Effendy dari Starbucks Indonesia termasuk salah satu yang suka Kopi Simalem.

Pria yang bertugas di Jakarta ini membeli beberapa paket kopi untuk oleh-oleh usai menikmati sarapan pagi di Taman Simalem Resort.

Menurutnya, kopi Sumatera termasuk dari Karo sudah terkenal di mancanegara. Taste -nya sangat khas dan enak untuk diminum.

“Saya suka kopi Sumatera termasuk yang dari Karo, di 28.000 gerai Starbucks di seluruh dunia, kopi Sumatera paling digemari. Kami berkeliling ke beberapa negara dan daerah di Indonesia untuk membina petani kopi," katanya.

Tovan Marhennata, perwakilan Starbucks di Kota Berastagi mengatakan, masyarakat Sumut harus bangga karena memiliki Farmer Support Center (FSC) Starbucks di Berastagi, Kabupaten Karo.

Menurutnya, FSC ini menjadi satu-satunya di Indonesia. Konsepnya open-source atau tempat untuk berbagi informasi.

“Di seluruh dunia, FSC hanya terdapat di beberapa negara, di Indonesia berada di Tanah Karo,” ucapnya.

Tovan menjelaskan, FSC merupakan pusat pelatihan untuk petani agar menghasilkan hasil tani yang lebih baik karena dibimbing para agronomis. Edukasi yang dilakukan selama ini cukup berdampak luas.

Buktinya, semakin banyak kelompok tani yang semangat belajar dan tertarik mengikuti program, termasuk dari Taman Simalem Resort.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com