Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/12/2020, 18:21 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orchidaceae atau suku anggrek-anggrekan merupakan satu suku tumbuhan berbunga yang memiliki banyak jenis yang tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar.

Anggrek sendiri saat ini salah satu jenis tumbuhan berbunga yang banyak banyak disukai masyarakat di Indonesia sejak lama.

Tumbuhan berbunga ini kerap dijadikan orang-orang sebagai tanaman hias di rumah, karena dinilai sangat menarik dan begitu cantik. 

Baca juga: Obat Sakit Kepala Bisa Bikin Anggrek Subur dan Rajin Berbunga

Pada prinsipnya setiap tanaman hias, tak terkecuali anggrek, memang dapat menarik bagi siapapun, terutama bagi para pecinta tanaman hias.

Namun, pada anggrek terdapat suatu indikator yang bisa memicu daya tarik tersendiri bagi manusia, sehingga manusia seolah terbius dengan keindahannya.

Dalam acara Pengenalan dan Strategi Budidaya Anggrek secara virtual yang diikuti Kompas.com, Sabtu, (12/12/2020), Dosen Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Purnomo, M.S., menyebut bahwa terdapat faktor yang menjadikan anggrek mampu menarik.

"Seluruh anggota tumbuhan anggrek atau orchidaceae memiliki spesial adaptasi, di bunganya itu sangat menarik sekali, di batangnya juga iya, di akarnya juga iya," jelas Purnomo.

Baca juga: Agar Anggrek Tumbuh dan Berbunga, Suburkan Akar dengan Ampas Teh

Purnomo menambahkan bahwa keindahan pada bagian bunga anggrek sangat luar biasa menarik, karena mereka memicu daya pikat, daya tarik tersendiri yang sulit untuk dijelaskan.

Menurutnya, tanaman anggrek mampu memobilisasi atau menggerakan siapapun untuk menujukkan perhatiannya kepada anggrek, baik serangga bahkan orang.

Pada intinya, Purnomo menyampaikan bahwa anggrek memiliki spesial adaptasi ke siapapun berupa attracting alias menarik atau memikat.

Selain itu anggrek juga memiliki spesial adaptasi berupa deceiving, yakni punya tarik, memperdaya serangga untuk kecocokan penyerbukannya.

Ilustrasi anggrekshutterstock Ilustrasi anggrek

Terakhir, anggrek memiliki kemampuan adaptasi berupa manipulating atau menggerakkan bagi serangga penyerbuk hingga manusia.

"Dulu-dulu itu serangga, pollinator (serangga penyerbuk) diperdaya oleh anggrek. Tapi saat ini manusia yang menjadi kepincut, tertarik dengan anggrek," jelas Purnomo.

"Kalau ada orang bilang "Wah ini bunganya (anggrek) indah sekali", itu karena ada evolusi dari bagian-bagian bunga anggrek mengarah kepada bentuk-bentuk khusus," tutur Prof. Purnomo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com