Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tsunami Pertama Melanda Jepang Setelah Gempa Besar, Segini Tingginya

Kompas.com - 01/01/2024, 15:49 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,NHK

TOKYO, KOMPAS.com - Gelombang tsunami pertama setinggi lebih dari 1 meter tiba di pantai utara Jepang tengah pada Senin (1/1/2024), setelah serangkaian gempa bumi dahsyat mengguncang wilayah tersebut.

"Gelombang setinggi 1,2 meter (4 kaki) menghantam pelabuhan Wajima di prefektur Ishikawa pada pukul 16.21 waktu setempat (14.21 WIB)," kata Badan Meteorologi Jepang (JMA), dikutip dari AFP.

Sayangnya, JMA memperingatkan, tsunami setinggi lima meter diperkirakan akan menyusul di wilayah yang sama.

Baca juga: Gempa Jepang 7,4 M Picu Peringatan Tsunami, Penduduk Noto Diminta Lari ke Tempat Tinggi

JMA mengatakan, wilayah Noto, di sisi Laut Jepang di pulau utama Jepang, Honshu, mengalami serangkaian gempa beruntun, dimulai dengan gempa berkekuatan magnitudo 5,7 pada pukul 16.06 waktu setempat.

Kemudian disusul dengan gempa berkekuatan magnitudo 7,6 pada pukul 16.10 waktu setempat, gempa magnitudo 6,1 pada pukul 16.18, gempa magnitudo 4,5 pada pukul 16.23, gempa magnitudo 4,6 pada pukul 16.29, dan gempa berkekuatan magnitudo 4,8 pada pukul 16.32.

"Gempa lain dengan kekuatan magnitudo 6,2 terjadi tak lama kemudian," kata US Geological Survey.

Gempa yang paling besar mendorong para penyiar televisi di Jepang untuk beralih ke program khusus dan membuat pemberitahuan darurat bagi penduduk yang terkena dampak untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi.

"Kami menyadari bahwa rumah Anda, barang-barang Anda semuanya berharga bagi Anda, tetapi nyawa Anda lebih penting dari segalanya. Larilah ke tempat yang lebih tinggi," kata seorang presenter di stasiun televisi NHK kepada para pemirsa.

Baca juga: UPDATE Gempa Jepang: Dimulai Pukul 14.06 WIB hingga Kini Masih Terjadi

Jepang memiliki peraturan konstruksi yang ketat yang dimaksudkan untuk memastikan bangunan dapat menahan gempa bumi kuat dan secara rutin mengadakan latihan darurat untuk mempersiapkan diri menghadapi goncangan besar.

Namun, negara ini dihantui oleh kenangan akan gempa besar berkekuatan magnitudo 9,0 di lepas pantai timur laut Jepang pada Maret 2011 lalu, yang memicu tsunami yang menewaskan sekitar 18.500 orang.

Tsunami 2011 juga menyebabkan tiga reaktor di PLTN Fukushima meleleh, yang menyebabkan bencana terburuk pascaperang di Jepang dan kecelakaan nuklir paling serius sejak Chernobyl.

Pada Maret 2022, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di lepas pantai Fukushima mengguncang sebagian besar wilayah timur Jepang, menewaskan tiga orang.

Ibu kota Tokyo hancur akibat gempa bumi besar seabad yang lalu pada tahun 1923.

"Semua penduduk harus segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi," kata NHK setelah gempa menghantam wilayah Noto di prefektur Ishikawa sekitar pukul 16.10 waktu setempat..

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Hawaii menyampaikan, gelombang tsunami yang berbahaya mungkin terjadi dalam jarak 300 kilometer dari pusat gempa di sepanjang pantai Jepang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com