Mengintip Toko Barang Antik di Medan, Jual Radio Kuno Hingga Lukisan Nyi Roro Kidul

Mengintip Toko Barang Antik di Medan, Jual Radio Kuno Hingga Lukisan Nyi Roro Kidul
Toko Barang Antik di Medan | Foto : KBA.ONE, Ghandi Mohammad

Untuk mematok harga, menurut Jon pengalaman lah yang berbicara. Jika sudah berjualan puluhan tahun, maka akan tau berapa harga suatu barang hanya dengan melihatnya saja.

KBA.ONE, Medan - Di emperan Jalan Sisingamangaraja Medan, tampak sebuah toko tanpa papan nama dan penanda apapun, dengan beberapa jam dinding kuno  menggantung di dinding atas pintunya.

Jika tidak mendekat, maka tempat itu hanya seperti gudang barang-barang rongsok. Namun jika masuk lebih dalam, tempat ini bukanlah sembarang toko, apalagi gudang. Namun banyak barang antik yang dijual di sana.

KBA.ONE berbincang dengan sang empunya toko pada Rabu, 2 November 2022. Pria itu bernama Jon Aidil, yang sudah turun temurun menggeluti bisnis barang antik . Ayahnya sudah sejak lama berdagang di Medan, yang bermula di daerah Kesawan.

Banyak jenis barang yang dijual oleh Jon di tokonya. Mulai dari radio, jam dinding, lampu-lampu klasik, guci dan keramik, piringan hitam, hingga lukisan Nyi Roro Kidul.

Menurutnya, kategori barang antik ada beberapa urutan. Mulai dari barang yang usianya puluhan tahun, hingga ratusan tahun.

"Antik ini kalau menurut kami yang bermain di bidang ini, yaitu barang-barang sejak zaman-zaman pertama kali masuknya agama. Sekitar 300-400 tahun," ungkap Jon.

Jon Aidil, Pemilik Toko Barang Antik di Medan

"Di atas itu udah primitif namanya. Itupun udah main kita, jadi bendapun udah disembah mereka pada masa itu. Itulah puncaknya antik. Jadi kalau uda bermain di situ, udah pakar-pakar antiklah biasanya," sambung Jon.

Jon juga mengaku pernah mendapat barang-barang yang disebutnya kategpri primitif tersebut bahkan masih menyimpan beberapa di antaranya.

Menurut Jon, barang-barang itu jika dijual harganya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Namun untuk menjualnya pun harus bersabar karena tidak sembarangan orang yang mau membelinya dengan harga yang tinggi.

Jika dulu barang antik hanya menjadi incaran para orang tua saja, namun saat ini tren berburu barang antik justru lebih digemari oleh kaum muda.

"Malah sekarang untuk keberlagsungan hidup toko ini, yang datang ke sini justru banyak anak muda. Mereka nyari barang-barang jadul mulai tahun 80-90an," kata Jon.

Jon mengatakan bahwa anak kelahiran tahun 80-90 an itu puncak karirnya di masa sekarang ini. "Jadi mereka yang dulu belum bisa membeli barang-barang yang mereka inginkan di zaman kecilnya, nah sekranglah mereka itu bernostalgia," ucap pria itu sambil tertawa lepas.

Jon menegaskan bahwa di tokonya, pelanggan bisa mendapatkan barang mulai dari harga Rp20 ribuan saja. Seperti piringan hitam yang dijualnya seharga Rp25.000. Adapula radio antik yang dibanderol Rp130.000.

Untuk mematok harga, menurut Jon pengalaman lah yang berbicara. Jika sudah berjualan puluhan tahun, maka akan tau berapa harga suatu barang hanya dengan melihatnya saja.

Mencari barang di toko antik ini pelanggan harus sabar untuk memilih. Sebab tidak semua barang disusun dengan rapi, terkadang ada barang yang terselip di antara barang-barang lainnya.

Ditanya mengenai bagaimana cara Jon mendapatkan barang-barang di tokonya tersebut, ia kembali menjawab bahwa pengalaman lah yang berbicara.

"Usaha kayak gini kan pemainnya khusus, jadi untuk mencari barang ini ya kita lacak juga . Tapi karena kita sudah pemain lama, jadi sudah ada juga kadang yag melacak dan menjualnya ke kita. Kadang kalau kita yang cari sampai ke luar kota lah, " ungkap Jon.

Lukisan Nyi Roro Kidul di Toko Jon Aidil

Jika kamu salah satu penggemar barang antik di, mungkin bisa berkunjung ke toko Jon Aidil. Untuk mencarinya memang sedikit sulit, sebab tokonya tidak memiliki papan nama.

KBA.ONE coba memberikan petunjuk jalannya. Jika dari Simpang Jl.SM Raja dan Jalan Juanda, pergilah ke arah Masjid Raya Al Mashun atau Yuki Simpang raya, sebelum sampai di Masjid Almashun perhatikan toko-toko yang ada di sebelah kiri jalan.

Ada satu toko yang menggantungkan beberapa jam dinding kuno di dinding atas tokonya. Ciri khas lainnya, toko ini memiliki jendela kayu di lantai dua yang menyerupai jendela-jendela di rumah Melayu pada zaman dahulu.

Komentar

Loading...