Berkapasitas 120 Ribu Orang, Masjid di Aljazair Yang Baru Diresmikan Ini Miliki Menara Tertinggi di Dunia

- Senin, 26 Februari 2024 | 18:30 WIB
Penampakan Menara Masjid di Aljazair yang dikabarkan tertinggi di dunia (Tangkap layar YouTube)
Penampakan Menara Masjid di Aljazair yang dikabarkan tertinggi di dunia (Tangkap layar YouTube)

KALBAR DIGITAL - Aljazair, Akhirnya Aljazair meresmikan masjid yang dapat menampung seratus ribuan jamaah dan terbesar di Benua Afrika dengan menara tertinggi sedunia. Sebelumnya proyek pembangunan masjid sempat tertunda beberapa tahun.

Djamaa el Djazaïr, atau Grande mosquée d’Alger dalam bahasa Prancis yang biasa dipakai penduduk setempat, memiliki kapasitas 120.000 orang.

Baca Juga: Masjid di Malaysia Cari Imam Tarawih dengan Honor Rp20 Juta

Masjid tersebut memiliki menara setinggi 265 meter, merupakan yang tertinggi di dunia. Masjid itu adalah yang terbesar ketiga di dunia dan paling besar seantero Afrika.

Desainnya modern tetapi mempertahankan budaya dan tradisi Arab dan Afrika Utara. Di kompleks masjid terdapat sebuah landasan helikopter dan sebuah perpustakaan yang dapat menampung 1.000.000 buku.

Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune pada Senin 26 Februari 2024 meresmikan masjid dalam acara seremonial sebab selama lima tahun terakhir rumah ibadah itu sudah dibuka untuk wisatawan dan kunjungan tamu kenegaraan

Waktu peresmian ini dilakukan menjelang bulan Ramadhan, dan menandakan masjid secara resmi terbuka bagi masyarakat umum untuk salat lima waktu dan tarawih.

Terletak di pesisir Laut Mediterania, pembangunan Masjid Agung Aljazair dimulai pada tahun 2010-an. Namun disebabkan adanya beragam masalah, penggarapannya oleh sebuah perusahaan kontruksi asal China menjadi tersendat-sendat.

Selama tujuh tahun pembangunannya, pembangunan masjid mendapatkan banyak sorotan tajam dan kritik, termasuk perihal pemilihan lokasi yang menurut para pakar rawan gempa. Namun, hal ini ditepis pemerintah lewat sebuah rilis pers yang dimuat hari Minggu 25 Februari 2024 oleh kantor berita pemerintah APS. Masyarakat sebagian mengkritik proyek itu dengan mengatakan mereka lebih mendukung pembangunan empat rumah sakit baru di Aljazair.

Masjid itu awalnya merupakan proyek Presiden Abdelaziz Bouteflika. Dia ingin masjid besar itu menjadi legasi pemerintahannya dan bermaksud menamakannya dengan “ Masjid Abdelaziz Bouteflika” dan meniru Masjid Hassan II yang berada di Casablanca, Maroko. Masjid di negeri tetangga itu dinamai seperti nama mendiang Raja Maroko Hassan II dan sebelumnya menjadi masjid terbesar di Afrika.

Aksi protes tahun 2019 di Aljazair memaksa Bouteflika mengundurkan diri setelah 20 tahun berkuasa. Dengan demikian dia gagal untuk menyelesaikan proyek itu dan tidak bisa meresmikannya pada Februari 2019 seperti yang direncanakannya.

Baca Juga: 200 Liter Dihabiskan untuk Rawat 25 Ribu Karpet di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Pembangunan masjid itu, berikut proyek pembangunan jalan nasional dan satu juta unit rumah baru diwarnai isu korupsi, kolusi dan nepotisme oleh Bouteflika dan kawan-kawannya.*

Editor: Danur Fariz

Sumber: hidayatullah.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X