JawaPos.com-Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut bahwa biang kerok utama kemacetan di Jakarta saat ini adalah menjamurnya pengendara roda dua.
Syafrin mengatakan, saat ini ada 12 juta kendaraan roda dua yang beroperasi tiap hari di ruas jalan ibu kota. Hal itu tentunya membuat kemacetan terjadi di Jakarta kian menjadi, apalagi pada waktu pagi dan sore hari ketika jam berangkat dan pulang kerja. "Tentu ini menjadi tantangan sendiri karena pada saat di jalan sering kali kepadatan sepeda motor bisa mengambil seluruh ruangan lalin," katanya kepada wartawan, Kamis (29/9).
Oleh karena itu, ia meminta agar pengendara kendaraan roda dua di Jakarta segera beralih ke transportasi umum yang sudah disediakan Pemprov DKI. Selain untuk mengatasi kemacetan, menurutnya hal itu juga untuk kesehatan warga Jakarta.
"Karena mereka pada saat di jalan dengan kondisi yang terbuka, mereka bisa menghirup polutan. Ini sangat berbahaya bagi kesehatan yang bersangkutan. Kita pahami bahwa sepeda motor yang menyumbang dua jenis polutan, C0 (karbon monoksida dan HC (hidrokarbon) kita manusia hirup," jelasnya.
Selain karena banyaknya kendaraan motor yang merajai jalanan ibu kota, Syafrin juga mengatakan bahwa kemacetan terjadi di ruas-ruas jalan yang ada pengerjaan konstruksi MRT maupun LRT. Hal itu menurutnya jelas membuat macet karena ada ruang jalan yang ditutup akibat proyek tersebut.
"Contohnya di di Jalan MT Haryono sedang ada kemarin pembangunan halte integrasi. Karena kita sedang melakukan integrasi stasiun cabang dengan LRT. Demikian juga di area Pandjaitan dan Ahmad Yani. Konstruksi tersebut tentu mengurangi jumlah lajur," katanya.
"Kita nggak usah jauh-jauh, di Rasuna Said begitu ada pengerjaan LRT Jabodebek, ada beberapa ruas yang bottleneck (menyempit) karena ada pengerjaan konstruksi, itu akan menyebabkan bottleneck dan ekornya panjang," tandas Syafrin. (*)