Kamis, 2 Mei 2024

Bangun Saluran Irigasi untuk Petani Sumsel

- Minggu, 18 Agustus 2019 | 09:25 WIB
TUNTAS: Salah satu jaringan irigasi yang dibangun DPUSDA Kabupaten Malang. (Dian Ayu Antika Hapsari/JawaPos.com)
TUNTAS: Salah satu jaringan irigasi yang dibangun DPUSDA Kabupaten Malang. (Dian Ayu Antika Hapsari/JawaPos.com)

JawaPos.com - Pemerintah terus memberi dukungan terhadap pembangunan infratruktur bagi masyarakat di berbagai lapisan. Terutama di kalangan pertanian.

Agar hasil produksi pertanian terus meningkat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan perluasan jaringan irigasi dan peningkatan kapasitas saluran di Daerah Irigasi (DI). Program tersebut dilakukan di Air Lakitan Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Luasan DI Air Lakitan akan bertambah 2.590 hektare untuk memenuhi luas layanan 9.697 hektare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dalam mengelola irigasi tidak cukup dilihat dari segi teknis, juga butuh pendekatan budaya, kebiasaan para petani dalam bercocok tanam. “Kami harus pelajari betul lapangan, pola perilaku para petani kita. Sehingga kita bisa belajar bagaimana cara membagi air untuk keperluan irigasi,” kata Basuki kepada awak media, Minggu (18/8).

Pembangunan bendungan dan irigasi untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional yang menjadi bagian dari Nawacita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Pembangunan itu dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR. Pekerjaan itu dilakukan dengan tahun jamak 2016-2019 dengan anggaran sebesar Rp 291,42 miliar.

Lingkup pekerjaannya antara lain pembangunan saluran primer sepanjang 3,5 km, pembangunan saluran sekunder sepanjang 25 km, dan saluran tersier sepanjang 17 km.

Selain itu juga dilakukan peningkatan saluran yang sebelumnya berupa saluran tanah menjadi beton yakni saluran primer sepanjang 5 km dan saluran sekunder sepanjang 12,7 km. Dilakukan pembangunan 30 bangunan Bagi Sadap, 10 buah Bangunan Terjun, 3 Talang, 100 bangunan DC & IC dan 68 buah bangunan pelengkap lainnya.

Kepala BBWS VIII Birendrajana mengatakan Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah potensial untuk pertanian dan mempunyai potensi Sumber Daya Air yang sangat besar karena dilewati oleh beberapa sungai besar antara lain Sungai Air lakitan dan Sungai Kelingi. Pembangunan ini akan mengoptimalkan air irigasi dan mengurangi tingkat kehilangan air yang sampai ke petani.

Terhitung sejak Selasa (6/8) lalu, progres telah mencapai 96,6 persen atau lebih tinggi dari rencana sebesar 92,8 persen. Perluasan itu bertujuan untuk menyediakan infrastruktur dan sarana irigasi yang memadai sehingga dapat mengairi seluruh luasan areal irigasi dan terpenuhinya kebutuhan air irigasi.

-
ILUSTRASI IRIGASI: Perbaikan saluran irigasi di Desa Hutabohu, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo. (Istimewa)

"Diharapkan akan meningkatan kesejahteraan petani dengan bertambahnya Indeks Pertanaman petani dari 100 persen menjadi 179 persen, dengan pola Padi-Padi,” jelasnya.

Pembangunan D.I. Air Lakitan didesain dengan luas layanan 9.697 hektare yang dilakukan secara bertahap. Pembangunan Bendung & saluran primer (2006–2009), dilanjutkan pembangunan kantong lumpur, tanggul bendung, tanggul banjir, saluran sekunder-Saluran tersier (2010 – 2014)

Pembangunan saluran tersier terus dilanjutkan pada 2014–2016 hingga dicapai luas layanan 7.107 hektare. Pada pembangunan 2016-2019 dilakukan pembangunan saluran primer, sekunder, dan tersier untuk penambahan luas layanan 2.590 haktare sehingga tercapai luas layanan 9.697 hektare.

Editor: Ilham Safutra

Tags

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.

Terkini