get app
inews
Aa Read Next : Terungkap, Pembunuh Perempuan dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Kerugian Kemacetan Jakarta Mencapai Rp67,5 Triliun

Minggu, 03 Desember 2017 - 15:13:00 WIB
Kerugian Kemacetan Jakarta Mencapai Rp67,5 Triliun
Setiap tahun puluhan triliun terbuang percuma akibat kemacetan di Jakarta.

JAKARTA,iNews.id – Setiap tahun puluhan triliun terbuang percuma akibat kemacetan di Jakarta. Data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional menyebut untuk Jakarta Rp67,5 triliun dan Jabodetabek mencapai Rp100 triliun tahun 2017. Angka tersebut terus meningkat setiap tahun.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, untuk mengurangi kerugian yang tidak harus terjadi tersebut, BPTJ Kementerian Perhubungan bersama pemerintah daerah (Pemda), dan pihak terkait lainnya telah mempersiapkan terobosan yang harus dilaksanakan secepatnya.

Ada beberapa terobosan yang sudah dan akan dilakukan, yaitu BPTJ dan Pemerintah Provinsi DKI mendorong kebijakan seperti penerapan ganjil genap, pengaturan sepeda motor, ramp metering di tol, Electronic Enforcement, dan pengaturan angkutan barang.

"Untuk bisa mendorong kebijakan tersebut, yang dipersiapkan yaitu menyiapkan lajur khusus angkutan umum di wilayah Jabodetabek, park and ride yang memadai, menyiapkan berbagai alternatif angkutan umum seperti jemputan, JR Connexion, dan JA Connexion,” kata Bambang, di Jakarta, Minggu (3/12/2017).
 
Menurutnya, BPTJ dan Pemprov DKI terus berkoordinasi menindaklanjuti program peningkatan layanan angkutan umum dan penanggulangan kemacetan di DKI Jakarta dalam lingkup penanganan se-Jabodetabek.

"Berbagai terobosan yang dipersiapkan tersebut, telah dan terus dikomunikasikan oleh BPTJ dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan kepala daerah di Bodetabek," ujarnya.  

Bambang mengatakan permasalahan transportasi Jabodetabek saat ini dengan kondisi tingkat kemacetan yang sangat tinggi. Dimana rasio volume kendaraan dibanding kapasitas jalan sudah mendekati stadium 1. Serta, sepeda motor di jalan semakin dominan, sementara peran angkutan umum masih rendah.

"Saat ini penggunaan angkutan umum di Jakarta baru 19.8 persen dan di Bodetabek baru 20 persen," tuturnya.

Untuk itu, menurut dia, diperlukan program penanganan yang perlu segera diterapkan mengingat sejak tahun 2000 hingga 2010, data statistik jumlah kendaraan yang terdaftar mengalami peningkatan sebesar 4,6 kali. Ada sekitar 1,1 juta pengendara dari wilayah Bodetabek masuk ke Jakarta dan terus meningkat 1,5 kali lipat sejak tahun 2002.

“Hal ini tentu berdampak pada perekonomian dan lingkungan,” pungkasnya.

Perjalanan di Jabodetabek rata-rata didominasi oleh sepeda motor. Pesebarannya 75 persen motor, mobil sebesar 23 persen, dan dua persen angkutan umum.

Editor : Khoiril Tri Hatnanto

Follow Berita iNews di Google News
banner-litigasi
Kirimkan pertanyaanmu seputar hukum, Kami siap menjawab dan membantu permasalahanmu.
kirim
Berita di Sekitarmu
Aktifkan Lokasimu untuk dapatkan berita menarik di sekitarmu
indonesia

Lokasi Tidak Terdeteksi

See All
Lihat Berita Lainnya


iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut