20 Aliran Seni Lukis beserta Ciri-Ciri dan Contoh Karyanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam dunia seni lukis, terdapat sejumlah aliran seni yang memiliki ciri dan karakternya masing-masing. Karakter setiap aliran seni lukis biasanya terlihat dari warna, garis, hingga bentuk suatu hal yang dilukis seseorang.
Beberapa aliran seni lukis yang paling umum contohnya seperti surealisme, abstraksionisme, realisme, dan sebagainya. Namun, sebenarnya ada sejumlah aliran lain dari karya dua dimensi ini yang perlu kamu ketahui.
Mau tahu apa saja aliran seni lukis? Simak selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Realisme
Realisme merupakan aliran seni lukis yang menunjukkan atau menceritakan sebuah hal sebagaimana kenyataannya. Aliran seni lukis realisme menekankan pada objek-objek yang sesuai dengan dunia nyata.
Biasanya, pelukis realisme akan melukis sesuatu yang ada di kehidupan sehari-hari. Salah satu pelukis realisme ternama di dunia adalah Gustav Courbet yang berasal dari Prancis.
2. Surealisme
Berbeda dengan aliran sebelumnya, aliran seni luki surealisme menekankan pada objek fantasi yang hanya ada dalam imajinasi pelukis. Makanya, hasil lukisan yang beraliran surealisme cenderung tidak masuk akal.
Sebenarnya, objek yang dilukis pada aliran ini ada di dunia nyata, tapi dilukis tidak seperti yang kita lihat di dunia nyata. Kebanyakan pelukis beraliran surealisme ingin menggambarkan kepercayaan-kepercayaan tertentu.
3. Naturalisme
Naturalisme merupakan aliran seni lukis yang ingin menyampaikan suatu hal secara natural. Pelukis beraliran naturalisme ingin menggambarkan sebuah objek semirip mungkin dengan aslinya.
Aliran naturalisme memiliki ciri berupa tekstur pewarnaan yang kompleks. Tujuannya untuk mendapatkan hasil yang sangat nyata dan sangat mirip dengan aslinya. Naturalisme merupakan perkembangan dari aliran realisme yang sama-sama mengutamakan objek aslinya.
4. Abstraksionisme
Jika aliran sebelumnya berhubungan dengan objek yang ada di dunia nyata, maka pada aliran seni lukis yang satu ini lebih menekankan beragam unsur tanpa memikirkan objek di dunia nyata.
Aliran abstraksionisme memiliki ciri khas, yaitu terdiri dari berbagai macam unsur. Aliran ini tidak memiliki bentuk, warna, atau garis yang mengikuti aturan-aturan tertentu. Semuanya benar-benar bervariasi. Oleh sebab itu, pelukis beraliran abstraksionisme bebas untuk menyampaikan dan mengeluarkan emosi mereka.
5. Romantisme
Romantisme adalah aliran seni lukis yang ingin menunjukkan sesuatu secara lebih emosional. Seni lukis beraliran romantisme biasanya memiliki pesan emosi yang tersirat maupun tersurat.
Contoh lukisan romantisme, misalnya lukisan suatu peperangan, tragedi atau kejadian tertentu, hingga pemandangan yang sangat indah.
6. Impresionisme
Impresionisme merupakan aliran seni lukis yang ingin menekankan suatu kesan terhadap sebuah objek atau beberapa objek dalam lukisan. Aliran impresionisme sekilas mirip dengan naturalisme, tapi lukisan pada aliran ini tidak sedetail lukisan naturalisme.
Misalnya, gambar sebuah pemandangan yang lebih menajamkan atau menonjolkan kesan pada bagian pegunungannya saja.
7. Klasikisme
Aliran klasikisme biasanya menampilkan lukisan-lukisan klasik yang berasal dari lingkungan istana atau kerajaan di masa lampau. Ciri khas dari klasikisme adalah menggunakan warna-warna yang statis dan bersih, raut muka orang-orangnya dibuat bijaksana. Bahkan, banyak pihak menganggap objek pada lukisan-lukisan klasikisme cenderung dilebih-lebihkan.
8. Ekspresionisme
Aliran seni lukis ekspresionisme membebaskan pelukisnya untuk bereksperimen dengan warna dan bentuk sesuai apa isi hatinya. Biasanya, lukisan-lukisan ekspresionisme melahirkan emosi amarah dan ingin menggambarkan ungkapan hati seseorang.
9. Konstruktivisme Klasik
Konstruktivisme Klasik adalah aliran seni lukis yang biasanya menggambarkan objek berupa bangunan atau suatu tempat untuk memperlihatkan setiap detail pada objek tersebut. Alhasil, orang-orang yang melihatnya bisa mengetahui ciri-ciri dari objek tersebut. Lukisan dengan aliran ini akan memiliki detail yang sangat jelas dan tajam.
10. Futurisme
Aliran seni lukis futurisme menekankan pada perpaduan garis dan bentuk yang kompleks dan sangat dinamis. Pelukis lukisan futurisme biasanya menggambarkan emosi lewat tipografi yang memiliki kesan cepat, bergerak, dan dinamis.
11. Dadaisme
Editor’s picks
Dadaisme adalah aliran seni lukis yang menonjolkan objek atau bentuk seram dan mengerikan. Penggunaan warna pada lukisan beraliran dadaisme juga cenderung hitam, warna-warna kontras, dan merah putih hijau.
12. Primitivisme
Sesuai namanya, primitivisme adalah aliran lukisan yang sangat sederhana dan menggunakan teknik menggambar spontan. Alhasil, lukisannya tidak terlalu mendetail.
Lukisan beraliran primitivisme biasanya bernuansa magis karena ingin menggambarkan kehidupan di masa pra modern. Contoh paling sederhananya adalah lukisan tangan di dinding goa.
13. Kontemporer
Kebalikan dari primitivisme, aliran kontemporer merupakan aliran seni lukis yang tidak terikat pada aturan-aturan seni lukis zaman dulu. Aliran ini juga sering disebut aliran post-modern.
Saking bebasnya, karya seni lukis kontemporer sudah hampir tidak memiliki batas dengan karya seni lainnya, seperti kriya, grafis, teater, hingga musik. Lukisan kontemporer menggambarkan objek yang bebas, dinamis, dan mencolok
14. Pittura Metafisika
Pittura Metafisika adalah aliran seni lukis yang menentang aliran kubisme dan futurisme. Aliran ini memiliki ciri khas berupa gambar yang dibuat untuk menciptakan kesan misteri, abu-abu, dan tidak jelas, sehingga menimbulkan teka-teki.
Ciri dari lukisan beraliran Pittura Metafisika adalah penggunaan teknik pencahayaan yang khas dan memiliki makna tersendiri. Pelukis terkenal yang gemar menghasilkan karya beraliran Pittura Metafisika adalah Giorgio de Chirico dan Carlo Carra. Keduanya hidup pada abad ke-19 hingga abad ke-20.
15. Kubisme
Seperti yang sempat disinggung, kubisme adalah aliran lukis yang banyak memainkan garis-garis dan dibuat menjadi berbagai bentuk, seperti segitiga, persegi, lingkaran, dan sebagainya.
Kombinasi garis-garis tersebut kemudian akan terlihat seperti sebuah lukisan yang memanjakan mata. Sebab lukisan beraliran kubisme juga menggunakan warna-warna yang mencolok.
16. Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran seni lukis yang mirip dengan abstraksionisme. Bedanya, Fauvisme tetap berpegang pada objek aslinya, meskipun hasilnya tetap sangat berbeda.
Oleh sebab itu, pelukis Fauvisme bisa melukis secara bebas tentang suatu objek berdasarkan kreativitasnya.
17. Pointilisme
Pointilisme adalah aliran seni lukis yang banyak bermain dengan titik-titik. Bisa dibilang sebuah lukisan pointilisme tercipta dari sekian banyak kumpulan titik-titik yang dibuat pelukis.
Mulai dari titik-titik kecil hingga besar, tipis hingga tebal. Jika dilihat dari jauh, lukisan ini akan terlihat menggambarkan sebuah objek. Namun, jika dilihat secara dekat, maka kamu bisa melihat setiap titik yang digambar.
18. Optik
Optik merupakan aliran yang menekankan pada objek manipulasi visual, sehingga bisa memanjakan sekaligus menipu mata siapa pun yang melihatnya. Efek yang akan dihasilkan dari lukisan ini adalah objek tiga dimensi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Museum di Indonesia bagi Penggila Seni
19. Gotik
Aliran lukisan gotik memiliki karakter berupa objek-objek yang bergaris tebal dan memiliki bentuk ramping. Objek pada lukisan-lukisan gotik biasanya menggunakan warna yang tegas untuk menunjukkan maksud dari lukisan tersebut.
Gotik sebenarnya bukan hanya sebagai aliran seni lukis, tapi juga menjadi gaya arsitektur yang digunakan untuk membuat ornamen dan patung.
20. Pop Art
Popular Art atau Pop Art adalah aliran seni lukis yang tidak memiliki pakem dan bertujuan untuk menggambarkan isu sosial. Lukisan-lukisan Pop Art biasanya menggunakan teknik karikatur untuk menyampaikan pesan sarkas, sindiran, atau kritik kepada suatu pihak.
Itulah tadi 20 aliran seni lukis yang perlu kamu ketahui. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan baru dan kita makin bisa mengapresiasi karya seni, khususnya seni lukis.
Baca Juga: Apa itu Seni Rupa? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya