Apa Itu Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir setiap rumah terutama di perkotaan sudah teraliri listrik. Aliran listrik menyebabkan setiap rumah tangga bisa memiliki penerangan, bisa menggunakan televisi, hingga internet.
Listrik milik PLN memiliki tegangan ribuan volt, dan sampai ke masing-masing rumah menjadi 220 volt (V). Hal ini karena PLN memiliki alat yang dinamakan transformator atau trafo. Dengan alat ini, listrik di masing-masing rumah tangga diubah menjadi 220V. Arus listrik yang mengalir disebut dengan jenis arus bolak-balik atau AC (Alternating Current).
Trafo ditemukan pertama kali pada tahun 1836 oleh Nicholas Callan. Ia melakukan modifikasi penemuan Joseph Henry yang menemukan bahwa perubahan fluks magnet yang cepat pada sebuah kumparan atau coil dapat menghasilkan tegangan listrik yang cukup tinggi.
Baca Juga: Banjir Hebat, PLN Terpaksa Padamkan 330 Unit Trafo di Aceh Utara
1. Pengertian transformator (trafo)
Transformator atau disebut juga trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat mengubah suatu tegangan listrik, untuk menurunkan maupun untuk menaikkan tegangan. Trafo ini bekerja dengan prinsip induksi elektromagnet dan hanya bisa untuk jenis tegangan AC.
Trafo memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian aliran listrik. Coba dibayangkan, andai saja tidak ada trafo maka tegangan tinggi yang berasal dari pembangkit PLN akan langsung masuk ke rumah dan bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan yang dirancang untuk tegangan 110V/220V.
Editor’s picks
Trafo tidak hanya terdapat di gardu-gardu milik PLN, namun juga terdapat di beberapa alat-alat elektronik seperti kulkas, televisi, mesin cuci, AC, dan lain-lainnya.
2. Prinsip kerja transformator
Pada suatu transformator atau trafo terdapat dua atau lebih kumparan atau coil yang membungkus sebuah inti yang biasanya terbuat dari besi. Kumparan-kumparan ini terhubung secara magnetik melalui jalur yang memiliki reluktansi yang rendah, namun terpisah secara elektrik.
Saat kumparan utama dihubungkan dengan arus listrik bolak-balik (AC) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks di sekitarnya. Kekuatan medan magnet tergantung dari besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listrik, maka semakin besar pula medan magnetnya.
GGL atau Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) akan diinduksi oleh fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer). Oleh karena itu, maka akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder yang menyebabkan terjadinya perubahan arus tegangan listrik, baik dari arus tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
Inti yang ada pada sebuah trafo pada umumnya adalah kumpulan beberapa lempengan besi yang ditempel berlapis-lapis. Fungsi dari hal ini adalah untuk mengurangi panas dan mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik pada kumparan.
Secara umum, trafo terdiri dari dua jenis yaitu trafo step up yang berfungsi untuk menaikkan tegangan listrik dan trafo step down yang berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Fungsi Transformator dalam Keseharian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.