HUKAMANEWS - Sejak muncul lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo tahun 2006 wilayah ini seolah menjadi "kuburan".
Tak berpenghuni karena banyak warga yang meninggalkan tempat ini akibat semburan lumpur yang menggunung dan bergas.
Kini lumpur Lapindo ramai kembali diperbincangkan.
Pasalnya ternyata lumpur Lapindo mengandung logam yang lebih mahal daripada emas.
Lumpur ini diketahui memiliki kandungan logam yang harganya lebih mahal dari emas, dan diburu oleh banyak orang di dunia.
Dikutip dari akun Instagram @bisnismillenial, pada Minggu (14/1/2024), logam tersebut namanya logam tanah jarang (rare earth).
Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Dr.rer.nat.Ganden Supriyanto, M.Sc mengungkapkan, pentingnya logam tanah jarang bagi pemanfaatan teknologi tinggi.
Ganden menjelaskan bahwa logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida, dan aktanida yang meliputi beberapa logam di dalamnya seperti litium dan scandium.
Litium banyak digunakan sebagai salah atu bahan baku pembuatan baterai terutama baterai mobil listrik
Temuan logam tanah jarang ini terhitung penting kaitannya karena ke depan semua kendaraan di bumi ditargetkan akan bebas dari emisi, sehingga mobil listrik lebih banyak digunakan.***
Artikel Terkait
Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat Berhasil Ciptakan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Rendah Karbon
Inisiatif Ramadan Jaga Bumi ajak Umat Muslim Adopsi Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Jokowi Pidato di Conference Lingkungan COP28 Dubai, Peserta Konferensi Malah Walk Out. Gara-gara Gagalnya Prabowo Garap Food Estate?
Inovasi Baru Buat Gen Z! Akhir Tahun 2023 Tukar Kado Pasti Asyik dengan 'Rap Your Gifts' yang Ramah Lingkungan