Tantri Kotak Curhat Mobil Pertamanya Bekas Taksi, Bannya Sampai Terlepas di Jalan

HALLO INDONESIA - Sebelum menjadi penyanyi beken saat ini, vokalis band Kotak, Tantri Syalindiri sempat mengalami jatuh bangun dalam proses kehidupannya. Proses itu diceritakan gamblang Tantri di akun Instagramnya, @tantrisyalindri, hari ini dengan judul Bertumbuh.

Perjalanan pertamanya adalah menghajikan orang tua. Tantri Kotak berhasil melalui proses ini dengan cukup cepat. Setelah itu memiliki mobil untuk mendukung mobilitasnya sebagai seorang penyanyi top.

"Mobil pertamaku bekas taksi. Sampai pernah suatu kali bannya lepas di jalan dan saat itu mau manggung. Kok bekas taksi? Murah!" jelas Tantri Kotak.

Baca Juga: Iket Sunda atau Totopong Bermakna Sebagai Simbol Keluhuran Budi dan Budaya

Baca Juga: Viral Tetangga Sirik Gara-gara Firda Dibeliin Sepeda Lipat, Ini Tanggapan Lucu Netizen

Tantri Kotak kerap membaca shalawat saat bertemu mobil idamannya, Mini Cooper. Merasa belum sanggup beli Mini Cooper, Tantri Kotak akhirnya membeli mobil Suzukui Swift karena mobil pertamanya menghabiskan banyak biaya dalam perawatannya.

Dari mobil, Tantri Kotak memasang target memiliki rumah sendiri. Beruntung target itu sudah dicapai dengan mencicil sebuah rumah di kawasan Cibubur.

"KPR 2 tahun, alhamdulillah selesai," tulisnya.

Rupanya pembelian rumah itu menguras tabungan Tantri. Tujuh hari sebelum nikah ia kelimpungan karena tak mampu membayar tagihan Wedding Organizer sebesar Rp 50 juta.

Baca Juga: Bertahan di Sumur Sedalam 32 Meter, Rayan Bocah Maroko Akhirnya Meninggal

Baca Juga: Semangat Rimma Paulina, Penggiat Anti-Narkoba, Kampanyekan Bahaya Narkoba di Berbagai Kota Seluruh Indonesia

"Tiba-tiba Allah datangkan rejeki di last minute menuju pernikahan kami hadiah berupa uang tunai dengan nominal yang kami butuhkan," kata Tantri bersyukur.

Dari proses jatuh bangun kehidupannya itu, Tantri kini lebih realistis mementingkan kebutuhan daripada keinginan.

"Mobil yang kami idamkan sekarang bukan mini cooper karena sudah berkeluarga butuh space besar. Jadi kami realistis dengan apa yang kami butuhkan, bukan apa yang kami inginkan," kata Tantri Kotak.***