Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Penjelasan Kerupuk Dibakar Keluarkan Api, Bunda Wajib Simak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 08 Apr 2019 13:28 WIB

Di masyarakat, berkali-kali heboh tentang kerupuk yang disebut beracun. Sebab, saat dibakar kerupuk tersebut mengeluarkan api. Simak faktanya yuk, Bunda.
Kerupuk putih/Foto: iStock
Jakarta - Dalam keseharian, urusan rumah tangga terutama makanan bisa jadi perbincangan hangat para bunda. Salah satunya yang tak habis-habis dibicarakan adalah kerupuk yang dianggap berbahaya karena saat dibakar mengeluarkan api.

Sejatinya, Bunda tak perlu khawatir. Bahkan enggak cuma kerupuk, soun saja ketika dibakar bisa mengeluarkan api kok. Apa sebabnya? Dijelaskan dr.Reisa Broto Asmoro, kerupuk dan soun bisa terbakar ketika kontak dengan api karena keduanya mengandung lemak dan minyak.

"Jadi kalau dibakar, dua bahan makanan ini akan keluar api. Yang namanya minyak kan kalau dibakar bakal keluar api. Sama saja lemak juga bisa mengeluarkan api karena lemak kalau kena panas berubah jadi minyak. Begitu dibakar, keluar api deh," tutur Reisa dalam tayangan Dr Oz Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Jadi, Reisa menekankan, keluarnya api pada kerupuk atau soun yang dibakar bukan karena ada zat tertentu di dalamnya, terlebih zat berbahaya. Misalnya plastik atau zat lain yang berbahaya bagi tubuh.

Penjelasan Kerupuk Dibakar Keluarkan Api, Bunda Wajib SimakFoto: Istimewa
"Yang pasti secara alami ketika ada minyak pasti akan terbakar (bahan makanan tersebut)," ujar Reisa.

Mi beracun

Sama halnya dengan mi instan yang disebut beracun karena saat direndam dengan obat merah warnanya berubah jadi ungu. Reisa mengatakan, jangankan mi, Bun, beras pun saat direndam dengan air yang sudah dicampur obat merah warnanya berubah jadi ungu. Bahkan, lebih pekat ketimbang mi ketika dicampur obat merah.

Penyebab berubahnya warna mi dan beras, kata Reisa bukan karena ada bahan berbahaya di dalamnya. Tapi, karena di dalam mi dan berasa ada karbohidrat berupa amilopektin.

"Semua jenis karbohidrat yang diteteskan iodine (zat aktif pada obat merah), akan berubah warna, bukan membuktikan bahan tersebut ada racunnya, tapi membuktikan ada karbohidratnya," kata Reisa.


Ibu dua anak ini juga mengingatkan, Bun. Mi instan sah-sah saja dikonsumsi asal jumlahnya tak berlebihan. Kemudian, padukan dengan bahan makanan lain seperti sumber protein misalnya telur, lalu sayur-mayur, supaya gizinya seimbang.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT