Jump to ratings and reviews
Rate this book

Sang Pencerah

Rate this book
Kehidupan KH Ahmad Dahlan dan perjuangannya mendirikan Muhammadiyah ditulis Akmal Nasery Basral dalam novel “Sang Pecerah”. Novel ini berdasarkan skenario Film Sang Pencerah karya Hanung Bramantyo.

Selama ini kita sangat akrab dengan nama KH. Ahmad Dahlan namun cerita mengenai beliau belum banyak kita ketahui. Buku ini menghadirkan kisah tentang kehidupan KH. Ahmad Dahlan, sisi manusiawinya yang belum banyak kita kenal, kehidupannya semenjak kecil hingga suka duka yang dialaminya, dilema – dilema batinnya dan pemikiran- pemikiran terdalamnya.

Akmal menambahkan buku ini juga berisi kontroversi seorang sosok pendobrak tradisi. ” Mungkin ada beberapa buku biografi atau sejarah mengenai sosok kontroversial yang mengagumkan ini, namun tidak banyak yang bisa ikut menyelami kehidupan seoarang tokoh yang hanya disingkat sedemikian rupa. Padahal, memahami sepak terjang KH Ahmad Dahlan sungguh menarik jika dilakukan dengan cara cair, luwes dan penuh muatan emosi dann semua ini terjawab di novel teranyar tentang KH Ahmad Dahlan ini.”

Ditambahkan Sutradara dan penulis skenario Film Sang Pencerah, Hanung Bramantyo mengatakan setiap kejadian yang berpengaruh dalam hidup KH Ahmad Dahlan diteliti secara seksama dan menyeluruh, kemudian diterjemahkan dalam bahasa yang asik dibaca. “Hasilnya adalah sosok KH Ahmad Dahlan yang dikisahkan dengan begitu cerdas, begitu nyata seolah-olah kita diajak langsung mengenal sosok pemuda yang bernama asli Muhammad Darwis ini,” katanya.

“Gejolak batin dan jiwanya, pertanyaan-pertanyaan yang pernah hinggap di benaknya, semua diungkap dengan begitu simpatik. Sejarah tidak pernah sama jika dikisahkan dari kacamata seorang novelis.”

Selain mengenang Muktamar Satu Abad Muhammadiyah, diharapkan buku maupun film ”Sang Pencerah” Ahmad Dahlan dapat menjadi kado milad ke-100 warga Muhammadiyah di seluruh Indonesia.

461 pages, Paperback

First published June 1, 2010

Loading interface...
Loading interface...

About the author

Akmal Nasery Basral

24 books26 followers
Akmal Nasery Basral adalah wartawan dan sastrawan Indonesia. Kumpulan cerpen pertamanya Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006) yang terdiri dari 13 cerpen termasuk long-list Khatulistiwa Literary Award 2007. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia. Saat ini tinggal di Cibubur, Bekasi, bersama istri, Sylvia, dan ketiga putri mereka, Jihan, Aurora, Ayla.

Sebagai wartawan ia pernah bekerja untuk majalah berita mingguan Gatra (1994-1998), Gamma (1999), sebelum bekerja di majalah Tempo (2004-sekarang). Ia juga pendiri dan pemimpin redaksi majalah tren digital @-ha (2000-2001), serta MTV Trax (2002) yang kini menjadi Trax setelah kerjasama MRA Media Group, penerbit majalah itu, dengan MTV selesai

Sebagai sastrawan ia termasuk terlambat menerbitkan karya. Baru pada usia 37 tahun, novel pertamanya Imperia (2005) terbit, dilanjutkan dengan Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), serta Naga Bonar (Jadi) 2 (2007), novel dari film box-office berjudul sama yang disutradarai aktor kawakan Deddy Mizwar.

Di luar minatnya pada bidang jurnalistik dan sastra, Akmal Nasery Basral juga dikenal sebagai pengamat musik dan film Indonesia. Ia termasuk anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia. Ketika sosialisasi terhadap penghargaan utama bagi insan musik Indonesia ini dilakukan pada 1997, kalangan jurnalis diwakili oleh Akmal dan Bens Leo. Pada pergelaran AMI ke-10 (2006), Akmal ditunjuk sebagai ketua Tim Kategorisasi yang memformat ulang seluruh kategorisasi penghargaan.

Di bidang perfilman Akmal menjadi satu dari lima juri inti Festival Film Jakarta ke-2 (2007), bersama Alberthiene Endah, Ami Wahyu, Mayong Suryo Laksono, dan Yan Widjaya.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
92 (40%)
4 stars
68 (29%)
3 stars
50 (22%)
2 stars
12 (5%)
1 star
5 (2%)
Displaying 1 - 30 of 37 reviews
Profile Image for  Δx Δp ≥ ½ ħ .
387 reviews152 followers
May 22, 2017
+ Kyai, mengapa Kyai memainkan alat musik? bukankah alat musik itu haram dan memainkannya akan kafir?
- Tak ada alat musik yang beragama Islam, Kristen maupun Yahudi. Hanya yang menggunakannyalah yang bisa menjadi kafir


Itulah cuplikan percakapan Kyai Ahmad Dahlan saat menjawab pertanyaan muridnya, saat para muridnya melihat beliau sedang memainkan musik klasik dengan menggunakan biola!

Tak banyak buku dari penulis lokal yang begitu saia memegangnya, langsung ingin saia baca tuntas sampai akhir. Karena kalau baca sampai tuntas di toko bakal diusir ma si Mbak-mbak penjaga, jadi mending beli deh :P. Inilah satu-satunya buku yang membuat saia sampai "membocorkan niat puasa belanja buku" saia--gara-gara nekat datang ke Pesta Buku Bandung 2010. Doh! T_T

tadinya mu dibaca pas entar bulan Ramadhan, tapi daya tarik buku ini terlalu kuat, mengusik rasa kepenasaran dan dahaga saia akan bacaan buku lokal bermutu--heee.. saia praktis meninggalkan buku lokal sejak lama, dalam sebulan, dari 30 s/d 40-an buku yg dibaca, buku lokal, terutama fiksi, sangat minim sekali dibaca. buku lokal terlaris pun cuma ditanggapi, yah, kapan-kapan baca-- kalaupun iya, biasanya memilih buku sastra karya penulis ternama, tapi buku ini telah mengubah "iman" itu :D

Alasan saia membeli--setelah skimming sebentar-- adalah nama KH Ahmad Dahlan yang tercantum di buku ini. yah, ini adalah biografi pahlawan nasional KH Ahmad Dahlan yang dikemas dalam bentuk novel. adapun kepenulisan novel ini dikembangkan dari naskah film karya Hanung Bramantyo dg judul sama.

Ahmad Dahlan adalah satu diantara sepuluh tokoh pergerakan nasional favorit saia sepanjang masa bahkan termasuk 5 besar, selain Natsir, Agus Salim, Hatta dan Tan Malaka tentu saja--hee... Sukarno gak masuk 10 besar :P--. ada banyak hal yang membuat saia begitu mengagumi sosok luar biasa ini.

Lahir dengan latar pesantren tradisional yang kukuh, Ahmad Dahlan sempat menuntut ilmu ke luar negeri. Selama penimbaan ilmu itulah pemahaman dan pencarian kebenaran dilakukan oleh beliau. Tak seperti para lulusan luar negri lain yang biasanya ketika pulang dari negri asing lalu "naik kasta" dan tak mau bersentuhan dengan "orang udik", Ahmad Dahlan tetaplah sosok yang membumi. Di samping usaha dagangnya, beliau berdakwah dan aktif berkecimpung di organisasi pergerakan nasional, beliau adalah anggota Budi Utomo.

Dalam kegiatan berdakwahnya, kita akan terpesona akan jiwa sosialnya yang mampu melebur bersama rakyat kecil, namun tidak melupakan "misi suci" dan tetap vokal dalam menyerukan kebenaran. misalnya, beliau adalah orang pertama yang berani mengatakan bahwa arah kiblat mesjid kauman di keraton Yogya itu salah! Bayangkan, selama berabad-abad, tak ada seorang pun yg berani mengoreksi kekeliruan di kalangan istana ini. tentu saja ini menimbulkan polemik dahsyat pada masa itu. mulai dari kalangan kyai "senior" yang merasa "ditantang anak ingusan", sampai golongan yang lebih moderat mengatakan bahwa arah kiblat tak perlu dikoreksi, toh menghadap ke arah manapun wajahNya selalu ada, kekuasaanNya ada di timur dan di barat. Tapi KH Ahmad Dahlan mematahkan argumen keliru ini dengan memukau.

Tentu saja kevokalannya dalam menyerukan "pemurnian" Islam dari tradisi lokal yang tak ada dalam ajaran Quran-Hadits menuai badai cerca bahkan perlawanan fisik. Suatu ketika, bahkan pesantrennya dibakar massa yang merasa terancam oleh gerakan "pembaharuan" ini. Dan di sinilah kenapa Ahmad Dahlan menjadi favorit saia, beliau juga manusia. Dalam keputusasaannya beliau berniat hijrah dari Yogya, namun tentu saja itu tak jadi, pada detik-detik terakhir saat kereta hendak meninggalkan stasiun, datanglah seseorang yang akan mengubah pendirian Ahmad Dahlan selamanya.... (di bagian ini, siapin tisu yang banyak :D)

Meski cenderung puritan dalam masalah fiqh, namun dalam hal sosial, beliau sangatlah moderat. Tahukan Anda bahwa AD/ART Muhammaddiyah ituh disusun oleh orang-orang Budi Utomo? padahal kita tahu BU adalah organisasi yang sarat dengan nilai kejawen--beberapa referensi menyebut keterlibatan Freemason malah--. itu menunjukan betapa Ahmad Dahlan merupakan sosok Islam liberal yang sesungguhnya, dia adalah representasi sempurna seorang pribadi yang menjadikan Islam bukan sebagai agama ekslusif atau agama inklusif semata, tapi campuran keduanya pada tempat dan kondisi yang sesuai. Tradisional dan moderat hadir dalam dirinya.

Sepanjang novel inilah kita akan melihat sosok Ahmad Dahlan dengan lebih dekat. meski novel ini baru menceritakan saat usianya di atas sepuluh tahun--bagaimanapun hari tepat kelahirannya masih anonim dan diperdebatkan--, tapi kita akan merasa mengenal intim beliau. sebuah sosok nyata seseorang yang layak dikagumi tanpa perlu dipuja apalagi disakralkan. sosok yang sikap wara' dan istiqamah-nya akan menjadi sumber inspirasi bagi siapapun tanpa memandang apa agama dan sukunya.

Dia adalah tokoh nasional, bukan tokoh Muhammadiyyah atau tokoh Islam semata.

meski banyak buku biografi Ahmad Dahlan yang lebih serius, justru karena penyajiannya dalam bentuk novelah kisah beliau di buku ini terasa lebih membumi--meski tentu saja beberapa adegan yang didramatisir tak mungkin dihindari. gaya penceritaannya pun nyaman diikuti. opening-nya mengagumkan.

Mari mengenal sosok Ahmad Dahlan. Tak perlu takut buku ini akan me-Muhammaddiyah-kan Anda, apalagi meng-Islam-kan Anda. mengenal sosok Ahmad Dahlan adalah mengenal figur seorang pejuang kebenaran, gigih dalam memperjuangkan apa yang dia yakini sebagai sesuatu yang pantas diperjuangkan dengan menggunakan strategi mengesankan tanpa membabi buta. Bayangkan hasilnya, meski baru seabad, bersama-sama NU, Muhammaddiyah adalah organisasi Islam terbesar di dunia yang tak melulu berkecimpung pada masalah agama, namun juga pendidikan, sosial, budaya, dan peradaban.

Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang patut kita perjuangkan hingga akhir.


PS:
1. Film dengan yang dijadikan sumber penulian buku ini akan dirilis bulan depan. semoga bakal bagus. awas kalo jelek >_<
minimal sebagus film Sang Murabbi lah--satu diantara 3 film nasional yang membuat menangis saat menontonnya selain Tjut Njak Dien dan G30S/PKI (hehe.. soalnya nontonnya pas SD mana ada adegan gory-nya T_T)

2. oyah, apa yang membuat Ahmad Dahlan gigih dalam berjuang? berikut kutipan "kata-kata semangat untuk menyemangati dirinya sendiri" yang beliau tuliskan di papan tulis di kamarnya,
“Hai Dahlan, sungguh di depanmu pasti kau lihat perkara yang lebih besar dan mematikan, mungkin engkau selamat atau sebaliknya akan tewas.

Hai Dahlan, bayangkan kau sedang berada di dunia ini sedirian beserta Allah, dan di mukamu ada kematian, pengadilan amal, surga, dan neraka. Coba kau pikir, mana yang paling mendekati dirimu selain kematian. Mereka yang menyukai dunia bisa memperoleh dunia walaupun tanpa sekolah. Sementara yang sekolah dengan sungguh-sungguh karena mencintai akhirat ternyata tidak pernah naik kelas. Gambaran ini melukiskan orang-orang yang celaka di dunia dan akhirat sebagai akibat dari tidak bisa mengekang hawa-nafsunya. Apakah kau tidak bisa melihat orang-orang yang mempertuhankan hawa nafsu?”
Profile Image for Sharulnizam Yusof.
Author 1 book88 followers
April 13, 2018
Saya mendapat tahu di pertengahan pembacaan yang buku ini diadaptasi DARIPADA filem. 

Ianya berbentuk novel (fiksi) tapi masih merujuk kepada kisah yang benar-benar wujud. 

Sang Pencerah adalah kisah kehidupan Kiai Haji Ahmad Dahalan sedari kecil, sehinggalah berkeluarga dan seterusnya mendirikan Muhammadiyah. 

Kisah kiai ini sangat memberi erti. Kisah hidupnya mendidik kita (pembaca) akan hal-hal kepentingan ilmu, hal-hal beradab, berkeluarga, mendidik, mendirikan persatuan yang mantap dasarnya.

Yang penting, ambil iktibar kecekalan KHAD membetulkan kebiasaan (adat) yang sudah meresap kukuh dalam masyarakat. Tentangannya kuat, bahkan daripada keluarga sendiri. Tapi selagi mantap keyakinan (dan ilmu), jalan kejayaan akan terbuka luas. 

Bahasa buku ini sangat cantik, teratur dan sangat mudah difahami. 

Banyak kata-kata nasihat dan tauladan yang boleh diambil dan digunapakai. 

Berbaloi! 
Profile Image for Ginan Aulia Rahman.
220 reviews23 followers
February 6, 2015
Seringkali saya mengeluh

"Wah, jaman sekarang sudah tak ada lagi contoh baik dan teladan."

Seringkali saya membenci diri saya sendiri. Betapa pandainya saya mengeluh.

Perasaan dan anggapan tidak ada contoh baik dan teladan, sebenarnya, itu tanda-tanda salah gaul, sinis, dan malas mencari tahu.

Buku biografi selalu jadi solusi paten bagi krisis teladan. Ya, walau Nietzsche mengkritik buku auto-biografi yang isinya memuji diri sendiri, dalam buku berjudul Ecce Homo, Nietszche menulis bab dengan judul

"Why i am so clever?"

"Why i am so wise?"

Sarkasme bagi orang yang bangga akan pencapaian, tapi minim keteladanan.

Bagi saya, buku biografi memberi pengalaman mental yang berguna. Walau sudah beberapa buku biografi yang saya baca, kehidupan saya tetap gini-gini wae tidak berubah. Mungkin, saya yang tak banyak belajar dan memperbaiki diri.

Setelah membaca buku biografi ada perasaan optimis. Ini penting untuk menyalakan kembali gairah hidup yang mati tertiup angin. Angin tornado.

Saya sangat suka buku Sang Pencerah. Saya pengagum KH Ahmad Dahlan. Beliau mencari ilmu, menempuh perjalanan sangat jauh ke Mekkah. Sepulangnya beliau berjihad dengan cara yang elegan dan keren.

Tidak hanya pandai dalam ilmu agama, KH Ahmad Dahlan menguasai ilmu falak/astronomi. Beliau melakukan hal revolusioner. Masjid-masjid di masa KH Ahmad Dahlan dibangun tanpa memperhitungkan secara akurat arah kiblat. Ini membuat para jama'ah shalat tidak menghadap kiblat dengan tepat. Beliau dengan bermodal peta dunia, kompas, dan keahlian ilmu falak bisa memprediksi secara akurat arah kiblat, ternyata arah kiblat itu miring/serong beberapa derajat dan tak searah dengan bangunan masjid. Semenjak itu KH Ahmad Dahlan dan jama'ahnya shalat menghadap arah yang sessuai dengan perhitungan dan ilmu falak.

Tentu banyak tanggapan negatif dan hinaan pada KH Ahmad Dahlan. Beliau mendapat gelar 'gila' dan 'sesat'. Sebagaimana biasanya, Prinsip orang keren tidak mengikuti omongan orang, tapi mengikuti ilmu pengetahuan dan perhitungan yang akurat. KH Ahmad Dahlan berdiri tegak dan melanjutkan pengamalan-pengamalan ilmunya.

Peristiwa revolusioner perbaikan arah kiblat ini memberi semangat saya untuk belajar sains dengan baik, di samping belajar ilmu agama. Saya sebagai anak asuh perguruan Muhammadiyah ingin meneladani KH Ahmad Dahlan. Perjuangan dan dakwah mesti berdasarkan ilmu pengetahuan dan dasar yang jelas. bukan hanya ikut pendapat umun dan mayoritas. apalagi kalau hanya ikut selera umum dan trend. Wah bisa kacau dunia perdakwahan.

Kemudian, saya kagum pada KH Ahmad Dahlan karena ia begitu sederhana dalam pemikiran, tapi canggih dalam amal dan karya. beliau tidak terlalu rumit danambil pusing soal menafsirkan Al-Qur'an. tak ada diskusi dan perdebatan panjang. Bagi beliau ayat Al-Qur'an begitu jelas. Jika ada perintah di dalam Al-Qur'an,maka kita harus berjuang keras menunaikannya, bertekad hebat untuk mewujudkannya. Jika ada larangan, maka kita harus berlari sejauh-jauhnya dari larangan tersebut, jangan pernah tubuh menyentuhnya atau bahkan mencium baunya. Jika ada kabar baik da kabar buruk maka kita harus merenungkannya. Al-Qur'an di mata KH Ahmad Dahlan adalah pedoman untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Dengan metode tafsir sederhana dan perjuangan canggih luarbiasa. KH Ahmad Dahlan menghasilkan karya besar dan megah. Saat ini ada puluhan Universitas Muhamadiyah, ada ribuan sekolah dari dasar sampai atas, ada ratusan rumah sakit, ada ratusan panti asuhan. Amal usahanya amat nyata dan terasa oleh orang banyak.

Perjuangan untuk membuat karya megah yang terus mengalir manfaatnya sampai sekarang tidaklah mudah. untuk mengetahui perjuangan dan teladan beliau, buku biografi dengan gaya novel ini saya rekomendasikann untuk anda. Sumpah, tidak akan menyesal membaca kisah KH Ahmad Dahlan. Menurut saya, beliau salah seorang muslim berpengaruh abad 20 di Indonesia.



Profile Image for Mimma Y.
52 reviews1 follower
March 24, 2017
Yang non muslim kaya aku aja seneng baca buku yang satu ini. Dalam sehari langsung menuntaskan membacanya tanpa di skip2 walaupun ini buku lumayan tebal.
Serasa belajar sejarah tapi dalam format yang jauh lebih menyenangkan.
Profile Image for Dimaz.
2 reviews2 followers
October 25, 2011
Resensi Novel Sang Pencerah

1. IDENTITAS
Judul Buku : Sang Pencerah
Penulis : Akmal Nasery Basral
Terbit : Mizan Pustaka
Cetak : Juni 2010
Jumlah halaman : 461
2. SINOPSIS
Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah.
Melalui Langgarnya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat ia surut. Dengan ditemani isterinya, Siti Walidah dan lima murid murid setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Kelebihan buku ini :
• Mudah difahami dan diterima oleh berbagai kalangan
• Kalimat yang mudah untuk dicerna bagi siapa saja
• Alur jelas dan tidak berbelit
Kekurangan buku ini :
• Cerita yang mudah ditebak
• Monoton dan kurang menantang
• Penamaan yang ruwet dan sulit untuk dihafal

3. KESIMPULAN
Novel ini mengajak kita untuk mengenal lebih dalam pembentuk organisasi Muhammadiyah. Novel ini baik dibaca siapa saja. Dewasa, remaja, anak-anak maupun orang tua sekalipun. Dalam novel ini kita akan diajak merenung, menjelajahi islam yang sebenarnya.

Profile Image for Rahmadiyanti.
Author 13 books169 followers
July 30, 2010
Banyak kasus tokoh-tokoh besar dengan kerja dan pemikiran besar, sebelumnya sering dikucilkan oleh masyarakatnya. Dianggap mengganggu "tatanan yang sudah ajeg, nyeleneh, membawa paham baru, dan dalam bidang agama, sering kali dikafirkan. Itu juga yang terjadi pada Muhammad Darwis alias Kiai Ahmad Dahlan. Buku ini merupakan novelisasi kisah hidup Ahmad Dahlan dan perjuangannya mendirikan Muhammadiyah. Asli, inspiratif banget. Mengharukan. Kalau digarap lebih matang dan tidak ada inkonsistensi sudut padang orang pertama, saya kasi 5 bintang.

Bukan cuma layak dibaca oleh pengikut Muhammadiyah, tapi juga siapapun agar lebih jernih dan open mind dalam beragama. (lho kok ini kayak endorsement? hehe)
Profile Image for Bunga Mawar.
1,268 reviews43 followers
August 10, 2010
3.5 bintang untuk penceritaan kehidupan pemuda Muhammad Darwis, yang kemudian menjadi Kyai Haji Ahmad Dahlan. Keteguhannya memegang prinsip, spontanitasnya mengemukakan pendapat, kegalauannya dihadapkan pada hal-hal yang harus dipilihnya... mengingatkan saya pada seseorang yang tidak usah saya sebutkan namanya di sini (atau di mana pun).

Pilihan pewarnaan sampulnya juga keren. Berkilau! Saya suka! Saya suka! *meymey mode on*

Profile Image for Elvin.
20 reviews3 followers
December 4, 2019
Buku ini menceritakan tentang seorang pemuda yang bernama Muhammad Darwis. Ia lahir dari kedua orang tua yang keturunan penyebar agama islam tersebar di tanah jawa. Bapaknya yang bernama K.H Abu Bakar dan ibunya yang bernama Siti Aminah. Darwis anak ke empat dari ketujuh bersaudara.

Darwis di prediksi oleh para kiai, bahwa Darwis akan menjadi seorang pembuka agama islam dan akan memikul tugas untuk merapihkan kembali keimanan masyarakat di YogyakartDarwis. Dari pernyataan seorang kiai, kemudia Darwis berencana untuk memperdalam mencari ilmu agama islam di mekah.

Pada suatu hari, Darwis berangkat menimpa ilmu kemekah sampai lima tahun lamanya. Setelah lima tahun lamanya, Darwis menerima 10 surat dari Syaikh Ahmad Khotib, yang menyatakan bahwa Darwis telah menerima sejumlah pelajaran. Dan nama yang tercantum dari surat tersebut :Ahmad Dahlan, dan kini yang tadinya bernama Darwis sekarang menjadi Ahmad Dahlan. Ujar syaik akhmad, pulanglah dan cerahkanlah masyarakat dengan ilmu-ilmu yang sudah kamu dapatkan Selma disini.

Sepulang dari mekah, Darwis muda  mengubah namanya atas ridho dari bapaknya menjadi Ahmad Dahlan. Kemudia Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah saat berusia 21 tahun. Ahmad Dahlan pun gelisah atas pelaksanaan syariat islam yang melenceng kearah Bid’ah. Melalui langgarnya Ahmad DAhlan langsung bergegas mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di mesjid besar kauman. Namun Ahmad Dahlan mendapat teguran dari kiai penghulu sampai kiai marah besar  di saat berbicara ingin memindahkan arah kiblat. Kiai sampai berbicara ajaran Ahmad Dahlan  itu ajaran sesat.

Ahmad Dahlan juga di tuduh kiai kapir yang ingin menyesatkan. Namun kiai Dahlan tetap ingin memindahkan arah kiblat itu. Karena kiai penghulu mesjid gede kauman marah besar dan tidak meu memindahkan arah kiblat, kiai Dahlan membuka tempat sholat yang baru dilanggar kidul dan membuka pengajian untuk anak muda. Sampai akhirnya kiai dahlan membuka syarikatan muhammadiyah Walaupun tidak mendapat dukangan dari kiai penghulu kiai dahlan mendapat dukungan dari Budi Utomo.

Pada suatu hari kiai Dahla sri sultan hamengkubuwono tak keberatan pada permohonan atas pendirian syarikatan muhammadiyah. Karena hal itu menyangkut agama islam, Sri Sultan memerintahkan  patih untuk meneruskan surat itu kepada kiai penghulu. Sampai akhirnya kiai penghulu mau berdamai dengan kiai Dahlan sampai menerima perpindahan kiblat dan menerima adanya pendirian muhammadiyah
January 3, 2011
Aku belum nonton filmnya. Kupikir tadinya film diangkat dari novel, ternyata ini merupakan novelisasi film / skenario. Tapi dari komentar para ahli, katanya buku ini justru melengkapi film.

Tentang Darwis kecil, anak Kiai Abu Bakar, salah satu khatib dan amin (tibamin) di masjid Gede Kauman. Mungkin semacam Masjid Raya di suatu provinsi.
Darwis kecil yang penuh tanya, kenapa ada tradisi selamatan untuk orang meninggal di hari ke 7, ke 40, ke 100 dan keseribu. Keluarga yang berduka harus menyediakan makanan untuk para tetamu. Makanan yang nota bene mereka juga jarang atau nggak pernah menikmati dalam kondisi normal.
Kenapa ada tradisi padusan (mandi bersama di kali dekat Masjid Gede) untuk menyambut ramadan
Kenapa ada selamatan suran (di bulan suro/muharram)
kenapa ada sekatenan dimana rakyat sangat menderita.
Kenapa musti ada sesajen.

Darwis kecil hingga dewasa selalu penuh tanya. Itulah yang membuatnya tidak pernah berada dlm zona nyaman. Selalu ada pertanyaan membuatnya selalu bergerak, belajar dan belajar sehingga ditemukan jawaban.
Maka di usia 15 tahun, berangkatlah ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji dan menuntut ilmu agama kepada para ahlinya. terbukalah matanya. Terbukalah pandangannya. Ditemukanlah jawaban2 atas pertanyaannya.
Setelah lima tahun, Darwis kembali ke Tanah jawa dan berganti nama menjadi KH Ahmad Dahlan.
Maka dimulailah pergerakan itu. Bagaimana beliau berusaha untuk "menyadarkan" para Kiai bahwa tradisi yang selama ini dijalani, bukanlah berasal dari tuntunan/teladan Rasulullah.
Ingin rasanya ikut "menikmati" perjuangan beliau,
Bagaimana beliau berusaha meluruskan kiblat hampir seluruh masjid di pulau jawa yang sebelumnya hanya menghadap ke arah barat, tapi tidak lurus ke arah makkah/baitullah
Bagaimana beliau mengajak kembali ke ajaran Rasulullah yang tantangannya justru dari para Kiai sepuh
Bagaimana mengajarkan agama tanpa membosankan dan tanpa menghasilkan ketaklidan
Bagaimana belajar berorganisasi ke Budi Utomo dan beliau melahirkan muhammadiyah
Bagaimana belajar dari Kwekschool dan kemudian membuat madrasah yang seperti "sekolahan" / bentuk madrasah yang kita kenal sekarang
Bagaimana mengumpulkan derma dari orang orang kaya berupa pakaian dan makanan, kemudian membagikan kepada para duafa
Belajar dan terus belajar, lalu mengajarkan, menularkan, memberikan pencerahan. SUbhanallah

Satu hal yang aku berkesan juga, meski tidak banyak diceritakan, adalah peran istri beliau. AKu yakin akan dukungannya, sebagaimana aku yakin bahwa di belakang laki-laki yang sukses pasti ada perempuan yang ikut berperan dalam kesuksesannya.
Profile Image for Rieza.
1 review
Read
May 24, 2012
Judul Buku :Sang Pencerah
Penulis :Akmal Nasery Basral
Penerbit :Mizan Pustaka
Jumlah Halaman Buku :461

RESENSI :
Buku ini menceritakan seorang pemuda yang bernama Darwis muda yang menimba ilmu di mekkah .Setelah dia pulang dari mekkah dia mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan.Saat kembali dari mekkah ia sangat gelisah dengan pelaksanaan syariat islam yang melenceng ke arah sesat,syrik,dan bid'ah.Petualangan Ahmad Dahlan dimulai ketika ia ingin mengubah arah kiblat masjid besar kauman yang semula menghadap kearah afrika.Mendengar itu, membuat kyai penghulu cholil kamaludiningrat marah dengan pernyataan tersebut.lalu ia menolak pernyataan tersebut.walaupun usulnya ditolak,Ahmad dahlan tidak menyerah.ia memulai pergerakan dakwahnya dari pondok kecilnya(surau) dengan mengubah arah kiblat yang benar.mlihat itu,kyai penghulu cholil kamaludiningrat meradang dan merobohkan surau milik Ahmad Dahlan karena dianggap menyebarkan aliran sesat.Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai kafir karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern belanda.Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai kejawen karena dekat dengan lingkungan cendekiawan di Jawa Budi Utomo.Akan tetapi Ahamad Dahlan tidaj menghiraukan tuduhan tersebut dan tidak menyulutkan semangatnya untuk menyebarkan ajaran islam yang benar.Ia didampingi istrinya yang bernama Siti Walidah dan beserta lima muridnya yaitu Sudja,Sangidu,Fahrudin,Hisyam Dan Dirjo bertekad untuk mendirikan organisasi yang diberi nama Muhammadiyah dengan tujuan untuk mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.

*KELEBIHAN :
-Mudah diterima oleh khalayak umum.
-kalimat yang mudah dipakami oleh siapa saja.
-kata yang digunakan bersifat membangun.
-bahasa mudah dimengerti untuk siapa saja.
-alur jelas dan tidak berbelit-belit(terlalu panjang).

*KELEMAHAN:
-penamaan yang ruwet dan susah untuk dihafal.
-sangat monoton dan kurang menarik untuk di lihat.
-kurang berkesan tema yang digunakan.
2 reviews1 follower
April 21, 2011
KISAH ini diawali lahirnya seorang bayi laki-laki di Kauman, bernama Darwis. Berangkat remaja ia banyak melihat tradisi sesajen berbaur agama Islam yang menurutnya dapat menyesatkan, Ia berangkat ke tanah suci di usia 15 tahun. Sepulang dari Mekah, Darwis mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bidah.
Karenanya, Islam dipandang sebagai agama mistik dan tahayul oleh kalangan Eropa (Belanda) dan kaum modern. Melalui suraunya Ahmad Dahlan membuka sekolah yang menyadarkan bahwa Islam tidak hanya berkutat soal tauhid, tetapi juga mampu memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan.
Bagi Ahmad Dahlan kemiskinan disebabkan karena kebodohan. Berangkat dari gagasan itulah maka laki-laki putra Khatib Masjid Besar Kauman itu memulai kiprahnya. Diawali dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan para kyai fanatik. Surau atau Langgar Kidoel Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat.
Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda. Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat pemuda Kauman itu surut.
Didampingi isteri tercinta, Siti Walidah, dan 5 murid-murid setianya yakni Sudja, Fahrudin, Hisyam, Syarkawi, dan Abdulgani, Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Peran Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah dimainkan apik oleh Lukman Sardi dan Zaskia Adya Mecca. Detail emosi dibangun secara detail dan manusiawi oleh Hanung. Dalam kesabarannya, Ahmad Dahlan digambarkan putus asa, marah, dan sedih hingga menangis. Adegan ini serta merta bisa membuat penonton meleleh.
2 reviews
October 25, 2011
Resensi Novel Sang Pencerah

1. IDENTITAS
Judul Buku : Sang Pencerah
Penulis : Akmal Nasery Basral
Terbit : Mizan Pustaka
Cetak : Juni 2010
Jumlah halaman : 461
2. SINOPSIS
Sepulang dari Mekah, Darwis muda (Ihsan Taroreh) mengubah namanya menjadi Ahmad Dahlan. Seorang pemuda usia 21 tahun yang gelisah atas pelaksanaan syariat Islam yang melenceng ke arah Bid’ah.
Melalui Langgarnya Ahmad Dahlan mengawali pergerakan dengan mengubah arah kiblat yang salah di Masjid Besar Kauman yang mengakibatkan kemarahan seorang kyai penjaga tradisi, Kyai Penghulu Kamaludiningrat sehingga surau Ahmad Dahlan dirobohkan karena dianggap mengajarkan aliran sesat. Ahmad Dahlan juga di tuduh sebagai kyai Kafir hanya karena membuka sekolah yang menempatkan muridnya duduk di kursi seperti sekolah modern Belanda.
Ahmad Dahlan juga dituduh sebagai kyai Kejawen hanya karena dekat dengan lingkungan cendekiawan Jawa di Budi Utomo. Tapi tuduhan tersebut tidak membuat ia surut. Dengan ditemani isterinya, Siti Walidah dan lima murid murid setianya : Sudja, Sangidu, Fahrudin, Hisyam dan Dirjo, Ahmad Dahlan membentuk organisasi Muhammadiyah dengan tujuan mendidik umat Islam agar berpikiran maju sesuai dengan perkembangan zaman.
Kelebihan buku ini adalah :
• Mudah difahami/diterima bagi berbagai kalangan
• Mengupas agama islam di Indonesia pada saat itu
• Bahasa yang digunakan baik dan mudah dimengerti
Kelemahan buku ini adalah :
• Penempatan tokoh yang kurang jelas
• Nama tokoh yang membingungkan
• Terlalu monoton

3. KESIMPULAN
Novel ini mengajak kita untuk mengenal lebih dalam pembentuk organisasi Muhammadiyah. Novel ini baik dibaca siapa saja. Dewasa, remaja, anak-anak maupun orang tua sekalipun. Dalam novel ini kita akan diajak merenung, menjelajahi islam yang sebenarnya.

Profile Image for Lia Jumana.
2 reviews
April 17, 2013
Resensi Novel Sang Pencerah

Judul : Sang Pencerah
Penuis : Akmal Naseri Basral
Penerbit: PT. Mizan Publika
Tahun : 2010
Tebal Buku : 461 halaman


Buku ini menceritakan tentang kehidupan Ahmad Dahlan dan perjuangannya dalam mendirikan Muhammadiyah. Beliau adalah pendobrak tradisi.Dari masa kecilnya yang sangat kritis tentang tradisi masyarakat sekitarnya yang mengganjal di hatinya, hingga mendapat tentangan dan amukan dari banyak orang karena keberaniannya mengemukakan kritik terhadap tradisi di sekitarnya yang Rasulullah tidak pernah mengerjakannya. Di usianya yang masih muda beliau diberangkatkan haji untuk memperdalam ilmu agama.

Sepulangnya berhaji, namanya kini berubah dari Muhammad Darwis menjadi Ahmad Dahlan. Kini cobaan yang dihadapinya semakin berat. Kecaman, ancaman, tentangan terus mengenai Ahmad Dahlan,istri dan anaknya. Perseteruannya dengan Kiai Penghulu terus berlangsung,
bahkan orang-orang menjulukinya "kyai kafir" karena dianggap sudah terpengaruh oleh londo (Belanda) dari mengenakan pakaian berjas serta bermain alat musik biola yang dianggap kebiasaan orang kafir (londo).

Namun beliau terus berjuang,hingga bertemu dr. Wahidin Sudirohusodo dan bergabung dalam Organisasi Budi Utomo,dan akhirnya Ahmad Dahlan mendirikan organisasinya yang diberi nama Muhammadiyah.

Buku ini sangat menarik, bahasanya mudah dipahami, memuat nilai-nilai, dan pengetahuan tentang ajaran Islam di berbagai pandangan. Dengan dikemas dalam bentuk novel membuat pembaca tidak bosan untuk membaca sejarah perjuangan tokoh. Cocok dibaca untuk semua kalangan.

Namun , untuk mengisahkan tokoh perjuangan alangkah baiknya dikisahkan apa adanya agar lebih tampak nyata.
Profile Image for Ahmad.
Author 8 books36 followers
July 26, 2010
Sebagai sebuah novel biografi, 'Sang Pencerah' memenuhi kriteria sebagai novel biografi yang baik. Novel ini tidak melulu mengikuti alur naskah yang sudah lebih dahulu diselesaikan, tapi disampaikan melalui penceritaan yang menarik.

'Sang Pencerah' bertutur tentang kisah KH Ahmad Dahlan yang memang lahir dari keluarga ulama, bahkan memiliki garis keturunan dari Sunan Gresik. lahir bernama Darwis, Dahlan kecil kemudian diberi nama baru 'Ahmad Dahlan' selepas pulang dari Mekkah. Pikirannya yang dipengaruhi Muhammad Abduh dan Al Afghani benar-benar membawa perubahan jelas pribadinya di tengah masyarakat. Pertentangan di tengah imam masjid Gedhe, dibakarnya langgar miliknya, hingga keputusannya keluar dari majelis khatib masjid agung Gedhe mewarnai kisah perjuangannya. Persahabatan dan kedekatannya dengan Boedi Oetomo sempat membuatnya semkain santer dianggap sebagai kiai kafir.

Sebagai lelaki, ada perempuan tegar di balik perjuangannya. Walidah, istrinya yang telah dijodohkan semenjak kecil adalah orangnya. Meski tidak dieksplorasi secara mendetail, hubungan keduanya nampak pas sebagai sepasangan yang saling menguatkan. Bagaimana kisah sesungguhnya hingga akhirnya Kiai Dahlan mendirikan Muhammadiyah? Di sini ada jawabannya. Novel yang sangat humanis, menggambarkan Kiai Dahlan dengan sangat manusiawi. Menarik! Percayalah...
Profile Image for Andri.
137 reviews
August 2, 2010
Openingnya gw suka. Berasa kayak nonton film.

Akmal bercerita dengan enak. Yang menghentak gw, adalah kisah perjuangan Sang Pencerah yang memulai dengan sesuatu yang sangat-sangat kecil. Penuh tantangan. Benar sekali ajaran untuk 'mulai dari diri sendiri'.

Ada beberapa point yang ingin gw perdalam, tapi nanti gw tanya langsung aja sama penulisnya :

1. Tokoh Sangidu, apakah terkait dengan Mudrick Sangidu Mega-Bintang?

2. Uraian tentang Lir Ilir, mirip dengan uraian yang pernah diberikan oleh Emha. Apakah menjadi referensi juga?

3. Untuk melengkapi wawasan tentang Muhammadiyah di film nanti, gw berharap ada tambahan keterangan misalnya, Fahrudin adalah AR Fakhrudin (sorry, gw kenalnya nama ini).

4. Tadinya gw pikir Muhammadiyah lahir karena NU yang sangat 'tradisional'. Ternyata sama sekali tidak terkait. (cmiiw)

-andri-


-andri-

Profile Image for Dewi Wardani.
78 reviews2 followers
September 25, 2014
in 12.Bertemu Syaikh Rasyid Ridho
every reformer has inspiring teacher and the inspiring teacher-Rasyid Ridho- was inspired by the other teacher-Jamaluddin Al Afghani and Muhammad Abduh.. like this sentence from Syaikh Rasyid Ridha
"I changed from the peacefulness of wirid to the knowledge of Qur'an".. :)
and ...
"We r living in the world which always changing, very fast [...] meanwhile we r still in the stupidity .... " << a very good example of self evaluation , a good role model of a great scholar
Profile Image for yanti.
117 reviews2 followers
June 23, 2015
Novel Sang Pencerah, membuatku menjadi sedikit lebih tahu tentang tokoh pendiri Muhamadiyah, KH.Ahmad Dahlan. Gaya penceritaanya yang mengalir dan enak di pahami membuatku makin penasaran untuk terus membacanya, yang awalnya lumayan malas, karena bukunya lumayan tebal lebih dari 400 halaman. Akhirnya hanya beberapa jam selesai. Meskipun saya suka sejarah,tetapi biasanya malas kalau di suruh membaca buku sejarah atau biografi seseorang, tetapi dengan dibuat novelisasi seperti ini membuatku yang malas baca ini, jadi tertarik.
Profile Image for Shinta_read.
257 reviews12 followers
November 10, 2010
Novel yang separuh memoar. Kisah di dalamnya sih benar-benar tentang sosok nyata yang selama ini mungkin pernah kita dengar namanya saja. Tetapi cara bercerita Akmal Nasery Basral benar-benar menghanyutkan sekaligus sarat fakta dan data. Aku jadi dibuat kagum pada sosok KH Ahmad Dahlan dan organisasi yang didirikannya ini. Terlebih setelah menonton filmnya yang keren! Definitely going to be a classic!
Profile Image for Tuti Alawiyah.
15 reviews2 followers
March 29, 2013
Buku yang telah di filmkan ini berkisah tentang sejarah tradisi masyarakat Islam di Yogyakarta yang didobrak oleh K.H.Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.Banyak liku-liku yang dihadapi Ahmad Dahlan dalam memperkokoh gagasannya, bahkan beliau pernah dianggap kafir oleh masyarakat. Namun, banyak anak muda yang kagum akan pandangan dan sikapnyaa. Beliau mampu mengangkat pendidikan di Yogyakarta.
Profile Image for ULa.
295 reviews12 followers
April 29, 2015
Banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari kisah KH Ahmad Dahlan ini. Mempertahankan pendapat itu harus tetapi harus dengan cara yang baik, hendaklah dengan dialog. Jangan membabi buta mempertahankan pendapat tanpa mengetahui dan mempelajari pendapat dan dasar orang yang beda dengan kita. Berbeda itu indah.
Profile Image for Sri Rohyanti Zulaikha.
4 reviews5 followers
Want to read
September 23, 2010
'bahwa perjuangan darwis menegakkan dan mendirikan sholat, mendapatkan perlawanan dari 'teman sendiri'.
ini refleksi bagi kita semua bahwa musuh yang nyata itu ternyata dalam diri kita sendiri, hati kita sendiri yang tidak bisa
membendung dan menahan amarah'
Profile Image for Yenny Suryani.
5 reviews
August 19, 2010
inspiratif, memperjuangkan perubahan sesuatu yang mendasar dengan alasan rasional dan dgn ilmu yg telah didapat. dan dari buku ini sy jadi tahu ternyata tembang jawa Lir-ilir punya makna mendalam. :)
Profile Image for Iqbal.
3 reviews2 followers
January 8, 2011
pejuangan KH. ahmad dahlan yang sangat bersemangat demi tegakntya islam yang hakiki, walaupun banyak halangan, beliau tetap penuh keringat mulia demi terciptanya agama yang dirido'i oleh Allah
Profile Image for Selvi.
15 reviews
July 30, 2011
Novel yang mencerahkan sesuai dengan judulnya...really..really like it
Displaying 1 - 30 of 37 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.