Aremania Arema - Piala PresidenAbi Yazid / Goal

Aremania Mengamuk, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Amukan suporter kembali mewarnai persepakbolaan Indonesia. Kali ini suporter Arema FC yang merasa kecewa dengan kekalahan 3-2 dari Persebaya Surabaya merangsek ke lapangan Stadion Kanjuruhan selepas laga, Sabtu (1/10) malam WIB.

Suporter merasa kecewa dengan hasil tadi malam. Sebab, hal itu membuat Arema mendapatkan masing-masing satu kemenangan dan imbang, serta tiga kekalahan di lima laga terakhir.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Laga antara Arema dan Persebaya ini ini tidak dihadiri suporter Bonek, karena demi menghindari bentrokan pendukung kedua tim. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, insiden ini diawali dengan masuknya dua suporter ke dalam lapangan, dan akhirnya diikuti ribuan fans lainnya, sehingga situasi tidak terkendali.

Polisi pun selanjutnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan ribuan suporter yang berada di lapangan. Selain itu, dilaporkan juga gas air mata ditembakkan ke arah tribune.

Kebijakan ini justru membuat situasi makin tidak karuan, karena suporter panik, dan mulai mencari tempat berlindung untuk menyelamatkan diri. Akibatnya, puluhan suporter dilaporkan pingsan. Bahkan kabar simpang-siur menyebutkan beberapa di antaranya dikabarkan meninggal dunia.

Para korban yang pingsan dan luka-luka ini sempat dikumpulkan di lapangan setelah asap gas air mata hilang, dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Hingga kini belum ada keterangan resmi dari panitia pelaksana (panpel) pertandingan maupun kepolisian setempat terkait jumlah pasti suporter yang pingsan dan luka-luka, maupun meninggal dunia.

Sementara berdasarkan tayangan sejumlah televisi, terlihat dua kendaraan milik kepolisian dirusak, dua di antaranya terlihat dalam posisi terguling di tepi lapangan. Kendaraan polisi yang sedang melintas pun terlihat ditimpuki massa.

Kerusuhan suporter ini merupakan yang keduakalinya terjadi di Liga 1 2022/23. Sebelumnya, Bonek mengamuk, karena Persebaya menelan tiga kekalahan beruntun. Namun aksi kerusuhan itu tidak separah dibandingkan yang terjadi pada Sabtu malam.

Komite disiplin (Komdis) PSSI telah memberikan sanksi kepada Persebaya berupa lima pertandingan tanpa kehadiran penonton.

Iklan