Ahli Gizi Unair Beber Kandungan Nutrisi Minyak Makan Merah

Ahli Gizi Unair Beber Kandungan Nutrisi Minyak Makan Merah

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 20 Mar 2024 16:17 WIB
Presiden Jokowi meresmikan pabrik minyak makan merah
Presiden Jokowi membawa minyak makan merah (Foto: Instagram @Jokowi/Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Surabaya -

Presiden Joko Widodo telah merilis minyak makan merah (M3) untuk kesehatan dan gizi nasional. Minyak makan merah ini disebut memiliki kandungan gizi tinggi dan memiliki manfaat bagi kesehatan.

Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh SKM M Kes membedah gizi yang terkandung dalam minyak makan merah. Ia menjelaskan, M3 memiliki beberapa kandungan bioaktif atau fitonutrien. Di mana, kandungan itu disebut lebih unggul daripada minyak konvensional.

"Data dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) tahun 2022 menunjukkan bahwa M3 mengandung konsentrasi Karoten sebesar 753 ppm, Vitamin E sebesar 1016 ppm, dan Squalene sebesar 348 ppm, yang mana kandungan ini lebih tinggi dibandingkan dengan minyak lainnya," kata Lailatul, Rabu (20/3/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandungan Karoten juga berfungsi sebagai pro vitamin A dan antioksidan. Sebab, memiliki peran vital dalam meningkatkan sistem imun tubuh dan kesehatan mata, serta kulit.

"Vitamin E sebagai antioksidan berkontribusi pada kesehatan jantung dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Sementara itu, Squalene dikenal dengan manfaat antioksidan dan antiinflamasi, berperan penting dalam kesehatan kulit dan imunitas tubuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lailatul menyebut, kandungan vitamin dan senyawa bioaktif M3 tidak hanya lebih sehat, tetapi juga berpotensi sebagai pangan fungsional yang bermanfaat bagi kesehatan.

M3 juga bisa dimasukkan dalam diet sehari-hari untuk memaksimalkan manfaat kesehatan. Baik digunakan saat menggoreng, menumis, memanggang hingga sebagai salad dressing. Sebab, M3 berpotensi dimanfaatkan oleh industri pangan dan farmasi dalam memperkaya vitamin A dan pro vitamin A, dengan mengemasnya dalam bentuk enkapsulan sebagai suplemen atau multivitamin.

Selain itu, ada pula potensi M3 dalam mendukung perkembangan otak anak. Minyak Makan Merah diklaim memiliki kandungan nutrisi baik bagi anak, karena mengandung asam oleat dan asam linoleat, yaitu kelompok asam lemak omega-9 dan omega-6 yang penting untuk perkembangan otak anak.

"Asam oleat berperan dalam pembentukan membran sel otak, sementara asam linoleat merupakan komponen utama dalam pembentukan membran tersebut, juga prekursor asam arakidonat yang terlibat dalam transmisi sinyal seluler di otak. Kedua asam lemak ini menyediakan bahan bakar untuk pembentukan membran sel otak dan mendukung fungsi sel normal otak," jelasnya.

Ia mengatakan, proses produksi M3 yang tidak melalui bleaching membawa dampak positif dan negatif. Baginya, proses ini mempertahankan kandungan beta karoten, vitamin E, squalene, dan senyawa bioaktif lainnya dengan kadar yang relatif tinggi.

"Ini berarti pengembangan M3 tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan dan pangan fungsional tetapi juga mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor vitamin A dan E sintetis, yang berkontribusi pada penghematan devisa dan perbaikan neraca perdagangan negara," ujarnya.

Lailatul menilai, produk M3 yang tidak melalui proses bleaching bisa saja mengandung kontaminan yang lebih tinggi, sehingga dapat mempengaruhi kualitas dan keamanan produk akhir. M3 juga disebut lebih rentan terhadap oksidasi, di mana dapat memperpendek umur simpannya.

"Variabilitas dalam kualitas minyak mentah yang digunakan dalam produksi makanan juga dapat menyebabkan ketidakseragaman dalam produk akhir. Sehingga, hal ini menjadi sebuah tantangan bagi industri pangan yang membutuhkan konsistensi produk," pungkasnya.



Simak Video "Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Makan Merah di Deli Serdang Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(hil/dte)