3 Ketua Umum PKB Sejak Berdiri pada 1998

3 Ketua Umum PKB Sejak Berdiri pada 1998

Aujana Mahalia - detikJatim
Kamis, 07 Sep 2023 12:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Foto: Dok. PKB
Surabaya -

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul sebagai hasil inisiatif dan dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. Berdiri selama lebih dari dua dekade, partai ini telah mengalami pergantian ketua umum dari masa ke masa sejak didirikan pada 23 Juli 1998.

Selama 24 tahun berkecimpung di panggung politik Indonesia, partai ini telah dipimpin tiga sosok ketua umum dengan masing-masing karakter yang mereka miliki. Mengutip situs resmi PKB, sosok ketua umum PKB dimulai dari Matori Abdul Djalil, Alwi Shihab, dan kini Muhaimin Iskandar.

Tentang PKB

PKB didirikan pada 23 Juli 1998. PKB dibentuk sebagai respons terhadap perubahan politik yang sedang terjadi di Indonesia saat itu, termasuk gerakan reformasi politik yang mengguncang pemerintahan Orde Baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PKB telah berperan dalam politik Indonesia dan memiliki anggota dalam pemerintahan. Puncaknya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), salah satu pendiri PKB dan tokoh NU, terpilih sebagai Presiden Indonesia pada 1999.

Namun, masa kekuasaannya sebagai presiden tidak berlangsung lama, dan dia dijatuhkan pada 2001. Meskipun demikian, PKB tetap aktif dalam politik nasional dan terlibat dalam berbagai koalisi pemerintahan hingga saat ini.

ADVERTISEMENT

Partai ini menjadi bagian dari koalisi pemerintahan serta terlibat dalam proses politik dan legislatif di negara ini. PKB juga memainkan peran dalam mewakili suara Islam moderat dalam politik Indonesia.

Profil Ketua Umum PKB

Setelah mengetahui sekilas tentang PKB, yuk mengenal ketua umum PKB.

1. Matori Abdul Djalil (1998-2001)

Matori Abdul DjalilMatori Abdul Djalil Foto: Universitas Stekom Pusat

Matori Abdul Djalil adalah salah satu pendiri PKB. Ia menjabat sebagai ketua umum pertama PKB setelah didirikan pada 1998. Pria kelahiran Salatiga, 11 Juli 1942 ini resmi memimpin PKB mulai 23 Juli 1998 hingga 15 Agustus 2001.

Sejak duduk di bangku SMP, Matori sudah aktif mengikuti kegiatan dan organisasi NU dengan menjadi anggota Pandu Ansor. Ia juga pernah menjadi Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Salatiga ketika duduk di bangku SMA.

Semasa kuliah 1964-1968, Matori menjabat Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Salatiga. Pada 1966-1973, Matori didapuk menjadi Wakil Ketua DPC Partai NU Kabupaten Semarang/Kotamadya Salatiga.

Lebih lanjut, karier politik Matori dimulai pada 1968-1971, saat ia menjabat Wakil Ketua DPRD II Salatiga. Berlanjut pada 1971-1977, ia lantas menjadi Wakil Ketua DPRD Semarang.

Langkah Matori terus berlanjut hingga ia berhasil menduduki kursi parlemen sebagai anggota DPR RI 1987-1997. Ia bahkan kembali dipercaya sebagai wakil rakyat menjadi Wakil Ketua MPR RI selama 1999-2001.

Bersamaan dengan itu, Matori sedang menjabat sebagai Ketua Umum PKB selama tiga tahun hingga 15 Agustus 2001. Kemudian Matori diangkat menjadi Menteri Pertahanan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia pun harus meninggalkan kursi Ketua Umum PKB. Jabatan ini ia emban hingga 20 Oktober 2004. Selepas itu, Matori wafat pada 12 Mei 2007 akibat penyakit stroke yang dideritanya.

2. Alwi Shihab (2001-2005)

Alwi Shihab saat menghadiri haul Taufiq Kiemas ke-3 di Jakarta, Rabu (8/6/2016).Alwi Shihab saat menghadiri haul Taufiq Kiemas ke-3 di Jakarta, Rabu (8/6/2016). Foto: Ari Saputra

Alwi Shihab, seorang diplomat dan politikus yang menjadi Ketua Umum PKB setelah Matori Abdul Djalil. Alwi lahir di Rappang, Sulawesi Selatan, 19 Agustus 1945.

Dilansir dari situs Alwi Shihab, Alwi menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darul Nashihin, Lawang, Malang, Jawa Timur, sejak berusia 10 tahun. Selepas itu, pada 1966 Alwi melanjutkan studi di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir dengan bidang studi Akidah Filsafat.

Pada 1990, ia mendapatkan gelar doktoral dari Universitas Ain Syam Mesir. Ia juga terus melanjutkan studi hingga S3 di Universitas Temple, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS). Lalu, Alwi terjun ke dunia pendidikan dengan menjadi pengajar di Hartford Seminary, Connecticut, AS.

Kala itu, Alwi diajak Gus Dur untuk membentuk dan membangkitkan sebuah partai. Saat Gus Dur menjabat sebagai presiden, Alwi mendapat kepercayaan besar dari Gus Dur untuk menjadi Menteri Luar Negeri dengan masa jabatan 29 Oktober 1999-23 Juli 2001.

Selepas menjadi menteri, ia dipercaya meneruskan estafet jabatan Ketua Umum PKB hingga 2005. Bernasib sama dengan Matori, Alwi harus meninggalkan kursi Ketua Umum PKB saat ditunjuk Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra).

Pemberhentian ini diketahui karena pada saat itu PKB ingin membuat tradisi yaitu tidak rangkap jabatan. Lantas, Alwi turun dari kursi Ketua Umum PKB pada 25 Mei 2005 dan digantikan Muhaimin Iskandar.

3. Muhaimin Iskandar (2005-sekarang)

Ketum PKB Muhaimin IskandarKetum PKB Muhaimin Iskandar Foto: dok. PKB

Muhaimin Iskandar, yang akrab dipanggil Cak Imin, adalah salah satu tokoh penting dalam PKB. Cak Imin lahir di Jombang pada 24 September 1966. Politikus ini juga merupakan keturunan ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Bisri Syansuri.

Sejak muda, ia dikenal aktif berorganisasi dengan menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta 1990-1997. Karier politik Cak Imin dimulai bersamaan dengan dibentuknya PKB. Saat itu, Muhaimin langsung dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjend).

Pada 2005, Cak Imin dipercaya mengemban amanah menjadi Ketua Umum PKB hingga saat ini. Kariernya moncer hingga ia terpilih sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 1999. Berlanjut pada usia 33 tahun, ia dipercaya menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI 1999-2004.

Titik ini mengantarkan Cak Imin menjadi pemegang rekor pimpinan termuda di DPR yang pernah ada saat itu. Hingga masa jabatannya habis, Cak Imin lagi-lagi dipercaya dan terpilih menjadi Wakil Ketua DPR selama dua periode.

Selepas itu, di era SBY, Cak Imin juga didapuk menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014. Ia juga pernah dipercaya menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019.

Karier Cak Imin masih berlanjut hingga kini ia mengemban amanah menjadi Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat 2019-2024. Selain itu, karier Cak Imin makin meroket dengan menjabat Ketua Umum PKB sampai saat ini. Prestasinya berhasil menempatkan PKB sebagai partai berhaluan Islam terbesar di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Cak Imin Resmi Buka Pendaftaran Pilkada Bagi Kader PKB dan Eksternal"
[Gambas:Video 20detik]
(irb/sun)