Hujan Buatan Adalah: Pengertian hingga Proses Terjadinya

Hujan Buatan Adalah: Pengertian hingga Proses Terjadinya

Muthia Alya Rahmawati - detikJateng
Senin, 28 Agu 2023 16:36 WIB
Ilustrasi curah hujan. BMKG Jambi memperdiksi hujan guyur sebagian wilayah Jambi hingga 19 Agustus.
Hujan Buatan Adalah: Pengertian hingga Proses Terjadinya. Foto: Ferdi Almunanda/detikcom
Solo -

Hujan adalah fenomena alam yang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia. Namun, kedatangan hujan tidak selalu bisa diandalkan atau tidak pasti, sedangkan masyarakat pasti membutuhkannya. Untuk menanggulangi hal tersebut, dikembangkanlah hujan buatan.

Dikutip dari laman resmi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca dilakukan dengan cara melakukan penyemaian awan (cloud seeding) menggunakan bahan-bahan yang bersifat higroskopis (menyerap air), sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan.

Namun, hujan buatan ini juga masih bergantung pada kondisi alam, yaitu ada atau tidaknya awan. Hujan buatan tidak bisa sembarangan dilakukan di seluruh awan, sehingga perlu pengamatan dan waktu yang tepat saat melakukannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan buatan beberapa kali digunakan untuk mengatasi masalah kebakaran hutan, misalnya kasus kebakaran hutan di Sumatra Selatan pada 2019. Hujan buatan juga dapat digunakan untuk mengatasi kekeringan yang berkepanjangan, pengisian waduk atau danau, dan membantu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Bahkan, saat ini pencarian kata kunci 'Hujan buatan Jakarta' masuk dalam jajaran Trends Google sebagai langkah pemerintah untuk mengatasi polusi yang tengah terjadi di Ibukota.

ADVERTISEMENT

Bagi yang penasaran, apa itu hujan buatan, berikut ini detikJateng rangkumkan pengertian dan proses terjadinya hujan buatan yang dikutip dari skripsi berjudul 'Studi Evaluasi Penerapan Hujan Buatan Terhadap Volume Aliran pada DAS Brantas Hulu' (2013) karya Rana Karinta Hapsari dari Universitas Brawijaya.

Pengertian Hujan Buatan

Hujan buatan merupakan inovasi yang dirancang untuk mempercepat dan meningkatkan frekuensi curah hujan. Untuk menghasilkan hujan buatan, dibutuhkan awan dengan tingkat kelembaban yang tinggi dan angin yang bergerak perlahan.

Untuk menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan hujan buatan, usaha dilakukan dengan cara menaburkan partikel-partikel halus seperti garam ke dalam awan guna merangsang kondensasi uap air. Langkah selanjutnya adalah menyebarkan butiran-butiran lebih besar ke dalam awan, yang kemudian bisa berinteraksi dan bergabung dengan tetesan air yang ada dalam awan. Dampak dari langkah ini adalah terbentuknya hujan yang akhirnya mencapai permukaan bumi.

Proses terjadinya Hujan Buatan

Hujan buatan dihasilkan melalui langkah penyemai yang melibatkan substansi higroskopis yang mampu menyerap kelembaban. Partikel-partikel ini berfungsi untuk meningkatkan jumlah tetesan air di dalam awan dan mempercepat proses pengendapan hujan. Proses kondensasi biasanya berlangsung pada partikel dengan tingkat kelembaban relatif yang rendah.

Pentingnya pemilihan jenis garam yang tepat turut berkontribusi dalam memacu proses kondensasi di dalam awan. Biasanya, garam dapur (NaCl) dan kalsium klorida (CaCl2) dipakai karena memiliki sifat higroskopis yang baik dan mudah diakses. Awan tipe Cumulus terbukti menjadi pilihan ideal untuk memicu hujan buatan. Cirinya adalah bentuknya menyerupai bunga kol, dengan bagian bawah tidak melebihi 5000 kaki, dan puncaknya mencapai lebih dari 11.000 kaki.

Langkah-langkah modifikasi cuaca pada awan yang hangat (warm cloud) didasarkan pada prinsip ilmiah untuk mempercepat tahap tumbukan dan penggabungan (collision-coalescence) dengan mengubah spektrum tetesan awan menuju skala yang lebih besar (to broaden the large droplets spectrum).

Dalam konteks modifikasi cuaca ini, bahan penyemai berukuran besar (giant) atau sangat besar (ultra giant) yang memiliki radius 20-100 mikron digunakan sebagai inti penyatuan. Memenuhi kriteria bahan penyemai menjadi penting, karena pemilihan awan sasaran (targeting cloud), lokasi penebaran (placing), dan waktu yang tepat (timing) untuk pelepasan bahan penyemai merupakan elemen yang menentukan dalam usaha hujan buatan. Kesempatan yang diberikan secara terbatas ini sering disebut sebagai "jendela peluang." Kegagalan dalam memanfaatkan peluang ini dapat menyebabkan upaya yang telah dilakukan menjadi tidak efektif dan bahkan menghasilkan efek yang tidak diinginkan. Penyemprotan bahan penyemai di luar awan dianggap tidak efektif karena partikel tersebut tidak dapat bertahan di udara dan jatuh dengan sia-sia.

Kondisi cuaca yang baik saat dilangsungkannya proses pembuatan hujan buatan adalah:

a. Kelembaban relatif (RH) minimal 70%.

b. Kecepatan angin berkisar 10 knots atau angin cukup tenang.

c. Jarak pandangan tidak terlalu jauh.

Demikian penjelasan mengenai pengertian dan proses terjadinya hujan buatan. Semoga bermanfaat, Lur!

Artikel ini ditulis oleh Muthia Alya Rahmawati peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/dil)