Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah, Perpaduan 3 Gaya Arsitektur Dunia

Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah, Perpaduan 3 Gaya Arsitektur Dunia

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 09 Nov 2022 18:41 WIB
Masjid di Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah. Foto: (nfadils/d'Traveler)
Solo -

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) berada di Jalan Gajahraya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Tak hanya untuk ibadah salat, masjid ini juga menjadi tujuan wisata masyarakat.

Tiap akhir pekan, Masjid Agung Jawa Tengah penuh sesak oleh pengunjung. Apa saja keistimewaannya?

Dikutip dari artikel Masjid Agung Jawa Tengah Mutiara Tanah Jawa karya Agus Fathuddin Yusuf dalam situs majt.or.id, areal tanah MAJT luasnya 10 hektare. Adapun bangunan induk atau bangunan utama untuk salat luasnya 7.669 m2. Agus merupakan Wakil Ketua III Dewan Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan utama Masjid Agung Jawa Tengah terdiri dua lantai. Lantai satu untuk jamaah pria, lantai dua untuk jamaah perempuan. Kapasitas ruang utama diperkirakan bisa menampung 6.000 orang jamaah.

Di dalam bangunan induk Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi dengan empat buah minaret. Minaret adalah menara masjid yang tinggi dan langsing, berbalkon, tempat muazin mengumandangkan azan.

ADVERTISEMENT

Tiap minaret itu tingginya 62 meter. Minaret bagian depan (timur) kanan dilengkapi lift. Adapun kubah utama Masjid Agung Jawa Tengah berbentuk setengah lingkaran dari cor beton dengan garis tengah 20 meter.

Masjid di Jawa TengahMasjid di Jawa Tengah Foto: (jetranirezadias/d'Traveler)

Perpaduan Arsitektur Jawa, Arab, Yunani

Dalam artikel Agus Fathuddin Yusuf disebutkan, arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah memadukan gaya Jawa, Timur Tengah (Arab Saudi) dan Yunani.

Gaya Timur Tengah terlihat dari kubah dan empat minaretnya. Gaya Jawa terlihat dari bentuk tajugan di atap, di bawah kubah utama. Sedang gaya Yunani terlihat pada 25 pilar-pilar Kolasium yang dipadu dengan kaligrafi Arab nan indah.

Berikutnya, kita memasuki plasa masjid. Pada plasa ini terdapat banner yang dinamakan Gerbang Al-Qanathir yang artinya megah dan bernilai. Tiang pada Gerbang Al-Qanathir ini berjumlah 25 buah, simbol dari 25 rasul Allah sebagai pembimbing umat.

Plasa Masjid Agung Jawa Tengah seluas 7500 meter persegi ini merupakan perluasan ruang salat, dapat menampung sekitar 10.000 jamaah. Plasa ini dilengkapi 6 payung raksasa yang bisa membuka dan menutup secara otomatis seperti di masjid Nabawi di Madinah. Tinggi tiang payung elektrik itu masing-masing 20 meter, sedangkan bentangan jari-jarinya 14 meter.

Di dalam ruang utama Masjid Agung Jawa Tengah terdapat Al-Qur'an Raksasa (Mushaf Al-Akbar) karya Santri Pondok Pesantren Al-Asy'ariyyah Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo. Mushaf Al-Akbar itu berukuran 145 cm x 95 cm. Alquran tersebut kini diletakkan di Museum Sejarah Islam di lantai dua Menara Al-Husna Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah.

Di dalam Masjid Agung Jawa Tengah bagian timur utara terdapat bedug raksasa bernama Bedug Ijo Karya KH Ahmad Shobri, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas. Panjang bedug itu 3,1 meter.

Selain terdapat tempat wudu, di bawah bangunan utama juga terdapat ruang perkantoran Badan Pengelola, Gedung Serbaguna, dan Ruang VIP yang punya akses langsung ke ruang imam.

Adapun bangunan sayap kanannya adalah Convention Hall atau auditorium yang mampu menampung 2.000 orang. Sedangkan bangunan sayap kirinya adalah Perpustakaan yang nantinya didesain menjadi perpustakaan modern.

Di bawah Plasa Masjid Agung Jawa Tengah ada tempat parkir yang dapat menampung 680 mobil dan 670 sepeda motor.



Simak Video "Sekda-Ketua Kadin Semarang Daftar Bacawalkot Lewat PDIP"
[Gambas:Video 20detik]
(dil/ams)