Mengenal Kaboa, Tanaman Sakti Tongkat Terakhir Prabu Siliwangi

Mengenal Kaboa, Tanaman Sakti Tongkat Terakhir Prabu Siliwangi

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 18 Sep 2022 14:00 WIB
Kawasan Leuweung Sancang di Garut.
Kawasan Leuweun Sancang di Garut. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Pohon kaboa merupakan tanaman langka yang kabarnya hanya ada di Leuweung Sancang, Garut. Pohon itu tak sembarangan dan konon dipercaya berkaitan dengan Prabu Siliwangi.

Tanaman berakar kuat ini menghiasai sejumlah bibir pantai dan rawa-rawa yang ada di Leuweung Sancang. Salah satunya, bisa dijumpai di Pantai Karanggajah, Sancang.

Tanaman ini berdiri tegak menghalau deburan ombak yang menepi. Rindangnya dedaunan berwarna hijau muda menambah daya tarik tanaman yang satu ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan jurnal berjudul Legenda-legenda Keramat di Kawasan Sancang Kabupaten Garut karya Rosyadi yang dipublikasikan ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id pada tahun 2013, kaboa diketahui memiliki nama latin Dipterocarpus gracilis.

"Pohon kaboa (Dipterocarpus gracilis), suatu tumbuhan yang mempunyai sejarah," ungkap Rosyadi.

ADVERTISEMENT

Tanaman ini diklaim hanya tumbuh di hutan Sancang. Entah berbeda nama atau memang benar tak bisa tumbuh selain di Sancang, namun yang jelas warga setempat percaya jika kaboa hanya ada di hutan secara administratif terletak di Kecamatan Cibalong ini.

Terlepas dari hal tersebut, kaboa bukan tanaman sembarangan. Sebab, kaboa dipercayai merupakan bagian dari Prabu Siliwangi, Raja Padjajaran yang tilem (menghilang) di Leuweung Sancang.

Konon kabarnya, Prabu Siliwangi saat itu sempat menancapkan tongkat dari kaboa, sebelum dia berubah wujud menjadi maung alias harimau kala dikejar anaknya, Prabu Kian Santang untuk diislamkan.

Mitos tersebut sangat dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Bahkan, hingga saat ini tanaman kaboa disakralkan oleh warga.

Menurut Sejarawan Garut, Warjita, pohon kaboa dipercaya mampu menangkal hal buruk ketika melancong ke Sancang.

"Mitos yang dipercayai adalah kaboa bisa menangkal gangguan jahat di Hutan Sancang," kata Warjita.

Terlepas dari benar atau tidaknya hal tersebut, pohon kaboa sangat bermanfaat bagi masyarakat di Sancang, khususnya yang bermukim di pesisir pantai. Sebab, akarnya yang kuat membuat kaboa mampu menahan gelombang air yang datang ke pesisir.

Selain itu, kaboa juga memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat setempat. Sebab, ada beberapa warga yang menjual pernak-pernik dari kaboa. Seperti gelang, tongkat hingga kalung.

(orb/orb)