Kisah Berdirinya Masjid Nabawi yang Dibangun Rasulullah SAW

Kisah Berdirinya Masjid Nabawi yang Dibangun Rasulullah SAW

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Minggu, 05 Mar 2023 10:00 WIB
Beautiful morning view of Masjid Al Nabawi, Medinas green dome, minarets and mosque courtyard.
Masjid Nabawi. Foto: Getty Images/iStockphoto/KHAWAJA UMER FAROOQ
Jakarta -

Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid yang mengandung sejarah penting bagi umat Islam. Masjid ini dibangun oleh Rasulullah SAW dan dari masjid inilah beliau mulai mengembangkan dakwah dan syiar Islam ke berbagai penjuru negeri.

Masjid yang terletak di kota Madinah, Arab Saudi hingga kini menjadi tempat makam Nabi Muhammad SAW dan para khalifah Islam awal. Masjid Nabawi juga menjadi pusat ibadah, kegiatan keagamaan di Madinah, dan sebagai salah satu destinasi yang biasa dikunjungi oleh umat Islam ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.

Dalam buku Keajaiban Masjid Nabawi karya M. Irawan, diceritakan bahwa Masjid Nabawi merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah Masjid Quba. Berikut sejarah didirikannya Masjid Nabawi beserta keutamaannya dari masjid yang lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Awal Dibangunnya Masjid Nabawi

Masih dalam sumber yang sama, Masjid Nabawi dibangun oleh Rasulullah SAW sejak pertama beliau menginjakkan Kota Madinah, tepatnya di tempat unta tunggangan Nabi Muhammad SAW menghentikan perjalanannya. Sebelumnya, lokasi tersebut merupakan tempat penjemuran buah kurma milik dua anak yatim bersaudara yakni Sahl dan Suhail bin 'Amr yang kemudian dibeli oleh Rasulullah SAW.

Awalnya, masjid tersebut hanya berukuran sekitar 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter. Rasulullah membangun dengan tangannya sendiri kemudian dibantu oleh para sahabat dan kaum muslimin lainnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi tembok, keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah. Sementara atap masjid terbuat dari daun kurma dan sebagian atapnya dibiarkan terbuka dengan tiang penopang yang terbuat dari batang pohon kurma. Selama sembilan tahun, masjid ini digunakan tanpa penerangan di malam hari. Hanya saja, ketika waktu Isya dibuat sedikit penerangan dengan membakar jerami.

Di bagian sebelah pada salah satu sisi masjid, dibangunlah kediaman Rasulullah SAW. Kediaman Nabi berukuran tidak terlalu besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya saja terbangun lebih tertutup.

Kemudian di zaman pemerintahan Umar bin Khattab, dinding kamar ini diperbaiki dengan bangunan permanen. Ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat tinggal para fakir miskin yang tidak memiliki rumah.

Renovasi dan Perluasan Masjid Nabawi

Setelah awal dibangunnya oleh Rasulullah SAW, Masjid Nabawi sempat mengalami beberapa kali renovasi untuk memperluas masjid. Menurut Sejarah Terlengkap Peradaban Islam karya Abdul Syukur al-Azizi, Masjid Nabawi mengalami perbaikan untuk pertama kalinya di tahun ke-4 H. Setelah itu, Masjid Nabawi berulang kali mengalami perbaikan dan perluasan.

Pada tahun 7 H, Rasulullah SAW mengambil kebijakan untuk memperluas Masjid Nabawi karena jumlah umat Islam semakin banyak dan masjid menjadi penuh. Beliau menambahkan masing-masing 20 hasta untuk panjang dan lebar masjid.

Renovasi yang menghasilkan perbaikan paling signifikan terjadi di tahun 1265 H pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid. Pembangunan tersebut memakan waktu selama 12 tahun. Dinding dan tiang-tiang masjid mulai dipercantik dengan ukiran dan kaligrafi indah yang masih bisa disaksikan sampai saat ini.

Di zaman modern, Raja Fahd bin Abdul Aziz memiliki peran yang cukup besar dalam perluasan Masjid Nabawi. Hasilnya, luas seluruh bangunan masjid kini menjadi 165.000 m2. Jumlah menara yang semula 4 buah ditambah menjadi 10 buah. Empat di antaranya berketinggian 72 meter dan 6 lainnya setinggi 92 meter. Jumlah pintu masjid juga ditambah menjadi 95 buat pintu. Kini, Masjid Nabawi semakin tampil megah dan dapat menampung sekitar 535.000 orang.

Keutamaan Masjid Nabawi

Masjid Nabawi juga memiliki keutamaan yang berbeda dari masjid-masjid lainnya. Ahmad Hawassy dalam buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul menjelaskan bahwa melaksanakan ibadah sholat Masjid Nabawi ternyata memiliki pahala yang berkali-kali lipat dari masjid lainnya. Hal ini turut disebutkan dalam hadits dari Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Satu kali sholat di masjidku ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali sholat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram. Dan satu kali sholat di Masjidil Haram, lebih utama dari seratus ribu kali sholat di masjid lainnya." (HR. Ahmad).

Selain itu, dalam buku Ensiklopedi Muslim karya Abu Bakr Al-Jazairi, juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW memberikan keistimewaan khusus di Masjid Nabawi yang tidak dimiliki masjid lainnya, yaitu adanya Raudhah (taman) mulia. Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَا بَيْنَ بَيْنِي وَمِنْبَرِي رَوْضَةٌ مِنْ رياض الْجَنَّةِ.

Artinya: "Di antara rumahku dengan mimbarku, terdapat salah satu Raudhah (taman) dari taman-taman surga." (Muttafaq Alaih).

Dengan demikian, itulah sejarah Masjid Nabawi sebagai masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW. Semoga umat Islam dapat berkesempatan untuk berkunjung ke Masjid Nabawi dan menunaikan ibadah dengan pahala yang berlipat ganda.



Simak Video "Tradisi Buka Puasa di Madinah"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)