Mendaki Jabal Nur Menuju Gua Hira, Menyelami Turunnya Surat Al Alaq Ayat 1 - 5

Menyusuri Jejak Nabi (1)

Mendaki Jabal Nur Menuju Gua Hira, Menyelami Turunnya Surat Al Alaq Ayat 1 - 5

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Selasa, 11 Jul 2023 14:45 WIB
Gua Hira dipadati pengunjung usai puncak haji
Antrean pengunjug yang ingin masuk ke dalam Gua Hira (Foto: Erwin Dariyanto/detikcom)
Makkah -

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama yakni surat Al Alaq ayat 1 sampai 5, di Gua Hira yang terletak di puncak Jabal Nur, Makkah Arab Saudi. Para jumhur ulama sepakat bahwa kelima ayat tersebut turun pada 17 Ramadhan.

Dalam buku Seleksi Sirah Nabawiyah, Akram Dhiya' Al-Umuri menyebut Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 turun di Gua Hira, Jabal Nur pada hari Senin bulan Ramadhan tahun 610 Masehi atau 1413 tahun yang lalu. Turunnya wahyu pertama, Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 diawali saat Nabi Muhammad yang ketika itu berusia 40 tahun melakukan uzlah atau menyendiri di Gua Hira.

Mengapa Nabi Muhammad SAW melakukan uzlah atau menyendiri di Gua Hira? Simak kisahnya di sini

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gua Hira terletak di puncak Jabal Nur yang jaraknya kurang lebih 4 kilometer dari Masjidil Haram. Jabal Nur memiliki ketinggian 640 meter dengan kemiringan jalur pendakian antara 45 sampai 70 derajat.

Menjelang menerima wahyu pertama yakni surat Al Alaq ayat 1 sampai 5, Nabi Muhammad yang ketika itu tinggal di dekat Masjidil Haram harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer ke kaki Jabal Nur. Setelah itu naik ke ketinggian 640 meter dengan kemiringan pendakian 45 sampai 70 derajat untuk menuju Gua Hira.

ADVERTISEMENT

Sastro Adi, anggota Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama merasakan langsung beratnya medan untuk menuju Gua Hira. Dia bersama sejumlah petugas dan jemaah haji Indonesia sudah naik ke Jabal Nur beberapa hari menjelang puncak Wukuf di Arafah.

Dia merasakan langsung beratnya jalur pendakian di Jabal Nur menuju Gua Hira. Padahal rute saat ini sangat jauh lebih ramah dari pada 1413-an tahun yang lalu di masa Nabi Muhammad SAW. Jalur menuju Gua Hira saat ini sudah dibuat trap trapan anak tangga. Di beberapa titik juga ada railing pengaman untuk menghindari pendaki terpeleset.

Mendaki jam 03.00 pagi dinihari, Sastro dan teman-temannya baru bisa sampai ke puncak Jabal Nur 1 jam kemudian. Sudah menikmati jalur pendakian yang lebih bagus dari zaman Nabi, toh Sastro dan rekan masih merasakan beratnya medan menuju tempat turunnya wahyu yang pertama kepada Rasulullah Muhammad SAW yakni Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5.

Dia tak bisa membayangkan beratnya perjalanan Nabi Muhammad menuju Gua Hira kala itu. Begitu juga sang istri Siti Khadijah yang setiap petang mengantarkan susu dan selimut untuk Nabi Muhammad.

"Nggak ngebayangin dulu bagaimana kanjeng Nabi (naik Jabal Nur)," kata Sastro kepada Tim MCH 2023.

Pengalaman mendaki Jabal Nur juga dirasakan Sukaiyan, jemaah haji asal Majene Sulawesi Barat. Dia naik ke Jabal Nur pada 20 Dzulhijjah 1444 Hijriyah atau 8 Juli 2023 bersama rombongan jemaah haji dari kloter UPG 18.

Dia bersama rombongan yang semuanya perempuan mulai naik Jabal Nur pukul 02.00 dini hari waktu Arab Saudi. Melihat medan pendakian dengan kemiringan yang cukup curam, mereka menggunakan strategi berjalan pelan-pelan.

"Kami di kaki bukit Jabal Nur sejak jam 02.00 sudah mulai start jalan kaki bersama beberapa rombongan dan semuanya adalah perempuan, jalan perlahan lahan kami sampai setelah sholat subuh tadi karena tujuan kami ingin masuk ke dalam Gua Hira tempat Rasulullah menerima wahyu pertama," kata Sukaiyan kepada Tim detikHikmah di Gua Hira, Sabtu 8 Juli 2023.

Pantauan Tim detikHikmah, sejak pagi dini hari itu Sabtu 8 Juli 2023 ratusan jemaah haji laki, perempuan, tua maupun muda terlihat naik ke puncak Jabal Nur. Beberapa di antaranya menggunakan tongkat bersenter yang bisa dibeli di kaki Jabal Nur seharga 25 riyal Saudi.

Senter pada tongkat berfungsi untuk menerangi jalur pendakian sebab mereka mendaki saat Jabal Nur masih gelap. Ada juga jemaah yang menggunakan senter di telepon genggam untuk menerangi jalan. Sehingga ratusan jemaah yang menyalakan senter saat mendaki Jabal Nur saat menjelang dini hari terlihat dari bawah seperti kunang-kunang berbaris indah.

Sukaiyan dan rombongannya merasakan langsung capek dan beratnya perjuangan menunju Gua Hira di Puncak Jabal Nur. Rasa lelah dan capek mendaki gunung setinggi 640 meter terbayar setelah sampai di puncak Jabal Nur. Apalagi dia dan rombongan akhirnya bisa merasakan berada di Gua Hira setelah harus bersabar dalam antrean yang panjang.

"Tadi kami antre luar biasa, lama menunggu di depan Gua Hira, tetapi karena dengan penuh kesabaran keyakinan kita bisa masuk dan di situ berdesak-desakan," kata Sukaiyan.

Dia sempat masuk dan merasakan berada di dalam Gua Hira yang memiliki panjang 3,7 meter dan lebar 1,60 meter. Meski hanya sesaat di dalam Gua Hira yang sempit, Sukaiyan menyempatkan diri berdoa sambil mengingat kembali perjuangan Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu pertama yakni Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5.

"Luar biasa perjuangan Rasulullah SAW di tempat ini untuk menerima wahyu pertama yang diantar oleh Malaikat jibril luar biasa tempatnya (Gua Hira) di dalam kecil sekali, sangat sempit tetapi Rasulullah SAW nyaman ketika ditemui oleh Malaikat jibril, menerima wahyu pertama yang disampaikan kepada umatnya untuk menjadi penyejuk hati, mari dalam hidup ini berjuang dengan membaca dan terus membaca," kata Sukaiyan.

Kisah turunnya wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW yakni surat Al Alaq ayat 1 sampai 5 bisa dibaca di sini.

Tim detikHikmah menyaksikan langsung antrean pengunjung yang ingin masuk ke dalam Gua Hira. Sebagai gambaran, setelah sampai di puncak Jabal Nur, pengunjung masih harus turun ke balik gunung. Jarak dari puncak Jabal Nur ke Gua Hira sekira 10 meter, namun karena berada di punggung gunung pengunjung harus memutar melintasi tebing terjal dan curam dengan lebar tak lebih dari 1 meter.

Gua Hira dipadati pengunjung usai puncak hajiGua Hira dipadati pengunjung usai puncak haji. Ini adalah potret antrean pengunjung dari Puncak Jabal Nur yang ingin masuk ke dalam Gua Hira (Foto: Erwin Dariyanto/detikcom)

Sampai di dinding tebing, di posisi Gua Hira berada pengunjung masih harus melewati lubang yang hanya muat 1 orang. Setelah sampai depan Gua Hira, pengunjung harus rela antre untuk bisa masuk ke dalam tempat di mana Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama yakni surat Al Alaq ayat 1 sampai 5.

Mendaki Jabal Nur Menuju Gua Hira adalah perjalanan spiritual menyelami kisah Rasulullah Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama, Surat Al Alaq ayat 1 sampai 5.



Simak Video "Takjub, Kaki Jabal Nur Makkah Menghijau-Ada Hira Cultural District"
[Gambas:Video 20detik]
(erd/erd)