Melihat dan Merasakan Langsung Ibadah di Masjidil Haram yang Terus Diperluas

Kabar Haji dari Saudi

Melihat dan Merasakan Langsung Ibadah di Masjidil Haram yang Terus Diperluas

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Kamis, 06 Jul 2023 20:45 WIB
Potret Masjidil Haram yang terus diperluas
Potret Masjidil Haram yang terus diperluas (Foto: Dokumentasi Media Center Haji 2023)
Makkah -

Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi terus diperluas oleh Pemerintah Arab Saudi. Bahkan di musim haji tahun 2023 ini proyek pembangunan terus dilakukan. Perluasan tak hanya mencakup kawasan untuk tawaf, tapi juga area untuk sholat bagi jemaah baik umrah maupun haji.

Sebagian hasil perluasan itu kini sudah bisa dirasakan langsung oleh jemaah haji tahun 2023 ini. Tim detikHikmah yang tergabung dalam Media Center Haji 2023 melihat langsung proses pembangunan perluasan Masjidil Haram dan turut merasakan hasilnya.

Seperti apa suasananya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim detikHikmah menginap di sektor 3 di daerah Shisha, Makkah. Di wilayah ini juga menginap ribuan jemaah haji asal Sulawesi Selatan.

Dari kawasan Shisha, jemaah bisa menggunakan bus sholawat untuk menuju Masjidil Haram dan berhenti di Terminal Sheeb Amir. Waktu tempuh bus sholawat dari Shisha ke Terminal Sheeb Amir kurang lebih selama 15 sampai 30 menit.

ADVERTISEMENT

Dari Terminal Sheeb Amir jemaah kemudian berjalan kaki kurang lebih sejauh 800 sampai 900 meter sampai pintu masuk Masjidil Haram. Di awal bulan Juni, dari Terminal Sheeb Amir bisa langsung ambil rute lurus melintasi area depan pintu keluar Bukit Marwa sampai ke pintu King Abdul Aziz dan area depan Zamzam Tower. Jemaah lebih suka mengambil rute ini karena jaraknya lebih pendek.

Namun akibatnya, jemaah banyak menumpuk sepanjang Terminal Sheeb Amir sampai pintu King Abdul Aziz. Pekan kedua Juni aparat keamanan atau Askar di Masjidil Haram membuat kebijakan baru.

Arus jemaah yang dari Terminal Sheeb Amir dibelokkan ke kanan, ke arah bangunan baru di pintu King Abdullah. Jemaah memang harus berjalan memutar, menyusuri jalan yang di sebelah kanan dan kirinya dibatasi papan bangunan. Jika melihat ke atas akan terlihat kerangka-kerangka besi beton, juga crane yang mengerjakan pembangunan perluasan Masjidil Haram. Selama berjalan menuju pintu masuk Masjidil Haram, sesekali jemaah akan bertemu dengan orang mengenakan seragam proyek.

Bangunan baru Masjidil HaramBangunan baru Masjidil Haram. Terlihat juga beberapa pekerja proyek. (Foto: Erwin Dariyanto/detikcom)

Setelah berjalan kurang lebih 500 meter dari Terminal Sheeb Amir, jemaah tiba di bagian tengah pelataran Masjidil Haram di depan pintu King Abdullah. Di sini tersedia banyak lokasi yang memang diperuntukkan bagi jemaah. Hanya saja di sini tidak ada atap, sehingga di siang hari risikonya jemaah akan kepanasan. Kelebihannya adalah dekat dengan posisi kamar mandi dan WC. Di sini jemaah bisa melaksanakan ibadah sunah atau pun yang wajib dengan lebih nyaman, ketimbang di area depan pintu keluar Marwa.

Bangunan baru Masjidil HaramBangunan baru Masjidil Haram Foto: Erwin Dariyanto/detikcom

Nah, bagi jemaah yang ingin lebih nyaman lagi bisa masuk ke dalam area perluasan Masjidil Haram melalui pintu King Abdullah. Masuk ke area ini akan terdapat banyak tempat untuk sholat yang lebih nyaman dengan suasana tenang karena lebih lega, tidak kepanasan.

Jemaah haji yang ingin tawaf langsung di pelataran Kakbah bisa berjalan lurus menuju pintu King Fahd atau pintu 79. Setelah masuk melintasi pintu 79, jemaah yang ingin tawaf di pelataran Kakbah akan diarahkan ke eskalator untuk turun. Sementara jemaah yang ingin tawaf di lantai 1 mengambil jalan yang lurus.

"Saya ingin tawaf wada, karenanya ingin langsung di pelataran Kakbah," kata Sartono jemaah asal Sulawesi Selatan yang pada Rabu, 5 Juli sore kemarin ingin mengerjakan tawaf wada bersama sang istri.

Selain dari pintu King Fahd, jemaah yang ingin tawaf di pelataran Kakbah juga bisa masuk dari pintu King Abdul Aziz atau pintu utama. Pintu ini terletak persis di depan WC 3, berhadapan langsung dengan pintu Zamzam Tower.

Sama seperti ketika masuk lewat pintu King Fahd, setelah melintasi pintu King Abdul Aziz, jemaah yang ingin tawaf di pelataran Kakbah akan diarahkan ke eskalator untuk turun. Sementara jemaah yang ingin tawaf di lantai 1 mengambil jalan yang lurus.

Saat kedatangan jemaah haji di Makkah pertama kali hingga puncak pelaksanaan ibadah haji selesai pada 13 Dzulhijjah lalu, untuk jemaah pria hanya yang mengenakan kain ihram diperkenankan tawaf di pelataran Kakbah. Selebihnya jemaah baik yang akan tawaf maupun sholat fardhu dan ibadah sunnah lainnya akan diarahkan ke lantai 1, lantai 2 dan atap.

Potret Masjidil Haram yang terus diperluasPotret Masjidil Haram yang terus diperluas, jemaah juga memadari di lantai roof top (Foto: Dokumentasi Media Center Haji 2023)

Namun setelah puncak haji, semua jemaah pria baik yang berihram maupun tidak bisa tawaf di pelataran Kakbah. Pantauan Tim detikHikmah banyak jemaah yang berusaha tawaf, sholat dan membaca Al-Qur'an dekat dengan Kakbah. Selain karena langsung melihat Kakbah, lintasan untuk tawaf di lantai dasar ini lebih pendek.

Hingga Rabu (5/7) malam kemarin jemaah masih memadati area dalam Masjidil Haram, dari lantai dasar hingga atap juga di koridor tengah hingga pelataran-pelataran di sekeliling Masjidil Haram. Dalam catatan Badan Pusat Statistik Arab Saudi (GASTAT), jumlah jemaah haji tahun 2023 yang datang ke Makkah mencapai 1.845.045 orang. Dikutip dari Saudi Gazette dari jumlah tersebut sebanyak 1.660.915 adalah jemaah yang berasal dari luar Kerajaan dan 184.130 lainnya adalah jemaah dalam negeri.



Simak Video "Melihat Suasana Tarawih Pertama di Masjidil Haram"
[Gambas:Video 20detik]
(erd/kri)