Benarkah Badai Matahari Akan Mengakibatkan 'Kiamat' Internet?

Benarkah Badai Matahari Akan Mengakibatkan 'Kiamat' Internet?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Jumat, 07 Jul 2023 19:30 WIB
Ilustrasi Badai Matahari
Foto: iStockphoto/Trifonov_Evgeniy/Badai Matahari
Jakarta -

Kiamat internet akhir-akhir ini kembali ramai diperbincangkan setelah beredar isu NASA memperingatkan kejadian tersebut. Namun, sejauh ini belum ada keterangan resmi dari NASA.

Untuk diketahui, salah satu penyebab kiamat internet bisa terjadi di Bumi adalah efek dari badai Matahari. Badai Matahari ini bisa memancarkan semburan radiasi elektromagnetik yang intens sehingga bisa mengganggu alat komunikasi hingga padamnya listrik.

"Tetapi akan membutuhkan badai Matahari raksasa," kata Mathew Owens, fisikawan Matahari di University of Reading di Inggris, dikutip dari Live Science.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi saya akan berpikir bahwa mematikan jaringan listrik lebih mungkin terjadi. Fenomena ini sudah terjadi dalam skala kecil," lanjut Owens.


Bagaimana Matahari Bisa Mengganggu Bumi?

Badai Matahari adalah fenomena antariksa yang terjadi ketika Matahari melepaskan ledakan radiasi elektromagnetik yang intens. Gangguan ini melepaskan gelombang energi yang bergerak ke luar, berdampak pada benda lain di tata surya, termasuk Bumi.

ADVERTISEMENT

Ketika gelombang elektromagnetik berinteraksi dengan medan magnet Bumi sendiri, mereka memiliki beberapa efek. Efek pertama adalah menyebabkan arus listrik yang mengalir di atmosfer bagian atas Bumi, memanaskan udara.

Selain itu, badai geomagnetik juga dapat menciptakan aurora yang indah untuk muncul di wilayah kutub, tetapi juga dapat mengganggu sinyal radio dan GPS.

Dampak lain dari fenomena antariksa ini lebih bersifat terestrial. Saat arus listrik yang kuat mengalir melalui atmosfer bagian atas planet, mereka juga menginduksi arus kuat yang mengalir melalui kerak Bumi.

"Ini dapat mengganggu konduktor listrik yang berada di atas kerak Bumi, seperti jaringan listrik yang membawa listrik dari stasiun pembangkit ke rumah dan bangunan," tutur Owens.

Jika itu terjadi, maka pemadaman listrik lokal yang sulit diperbaiki. Salah satu peristiwa semacam ini pernah melanda Quebec pada 13 Maret 1989.

NASA mencatat peristiwa itu telah mengakibatkan pemadaman listrik selama 12 jam.

Apakah Internet Bisa Dilindungi dari Badai Matahari?

Ada beberapa cara untuk melindungi internet dari badai Matahari besar berikutnya. Pertama adalah menopang jaringan listrik, satelit, dan kabel bawah laut agar tidak kelebihan beban oleh masuknya arus, termasuk pengaman untuk mematikan jaringan secara strategis selama gelombang badai Matahari.

Cara kedua adalah dengan mencari metode yang lebih baik untuk memprediksi badai Matahari dalam jangka panjang.

Ilmuwan menyebutkan, badai Matahari memang terkenal sulit diprediksi. Karena sebagian besar fenomenanya sangat sulit untuk dijabarkan.

"Karena sementara fenomena antariksa telah berlangsung selama ribuan tahun, teknologi yang terpengaruh olehnya baru ada selama beberapa dekade," kata Owens.

Sejauh ini, teknologi yang dapat memprediksi badai Matahari hingga dua hari sebelum menghantam Bumi adalah berdasarkan aktivitas bintik Matahari atau bercak hitam di permukaan Matahari yang mengindikasikan area dengan aktivitas plasma yang tinggi.

Tetapi para ilmuwan tidak dapat melacak badai Matahari seperti mereka mengikuti badai. Sebaliknya, mereka beralih ke petunjuk lain, seperti posisi Matahari dalam siklus Matahari saat ini.

NASA dan Badan Antariksa Eropa saat ini sedang meneliti cara untuk membuat prakiraan tersebut menggunakan kombinasi data historis dan pengamatan yang lebih baru.

"Mudah-mudahan, para ilmuwan akan dapat menemukan cara untuk memprediksi atau meminimalkan dampak Peristiwa Carrington berikutnya sebelum kita menemukan diri kita di masa depan tanpa internet," tutur Owens.



Simak Video "Gawat! Kata NASA 2025 Ada Kiamat Internet"
[Gambas:Video 20detik]
(faz/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia