Seberapa Besar Ukuran Bumi?

Bumi adalah salah satu planet dalam tata surya yang terletak di galaksi Bima Sakti. Sejauh ini, Bumi menjadi satu-satunya planet dalam tata surya yang memiliki kondisi yang layak untuk dihuni manusia. Tapi seberapa besar sebenarnya ukuran Bumi?

Selain itu Bumi juga merupakan planet terestrial terbesar dari planet terestrial lain seperti Mars, Merkurius dan Venus.

Ilmuwan pernah melakukan pengukuran melalui berbagai aspek untuk melakukan pengukuran Bumi. Yuk, simak informasi terkait pengukuran Bumi yang mengutip dari World Atlas.

Sejarah Pengukuran Bumi

Para ilmuwan telah lama tertarik dengan ukuran Bumi dan telah mencurahkan banyak waktu untuk mengetahui ukuran persis Bumi. Pythagoras, di Yunani Kuno memercayai bahwa Bumi itu bulat dan mengeluarkan teori terkait hal tersebut.

Teori yang disampaikan oleh Phytagoras mendapatkan ketertarikan yang besar dari para cendekiawan Yunani Kuno lainnya terutama Aristoteles dan Archimedes.

Perhitungan yang dilakukan Aristoteles menunjukkan bahwa keliling Bumi kira-kira 400 ribu stadia atau sekitar 63 ribu dan 74 ribu km.

Selain cendekiawan Yunani Kuno, cendekiawan Mesir seperti Eratosthenes juga berkontribusi pada praktik kuno untuk mengukur ukuran Bumi. Perhitungan yang dilakukan oleh Eratosthenes memiliki pengukuran yang paling mendekati benar.

Angka yang dihasilkan dalam perhitungan Eratosthenes hanya 0,4% lebih tinggi dari hasil perhitungan saat ini. Hasil pengukuran diameter Bumi yang dilakukan oleh matematikawan India kuno Aryabhata juga hasilnya hanya 1% lebih kecil dari pengukuran modern.

Ukuran Bumi

Salah satu cara untuk mengukur Bumi adalah dengan mengukur jari-jarinya. Tetapi bentuk Bumi merupakan bola tidak sempurna atau yang biasa disebut sebagai oblate spheroid. Bentuk Bumi ini menyebabkan jari-jari Bumi berbeda bergantung pada titik pengukurannya.

Jika diukur dari khatulistiwa jari-jari Bumi disebut sebagai jari-jari khatulistiwa dengan jarak sekitar 6.377 km. Sedangkan jika diukur dari kutub jari-jari Bumi sekitar 6.356 km.

International Astronomical Union (IAU) menetapkan jari-jari bumi yang kerap digunakan adalah jari-jari khatulistiwa karena jari-jari kutub tidak mencakup seluruh wilayah Bumi.

Luas permukaan Bumi kerap menjadi perdebatan karena bentuknya yang tepat tidak pernah disetujui oleh para cendekiawan.

Kemudian matematikawan menentukan bahwa luas permukaan Bumi adalah sekitar 510,1 juta km persegi dan 148,9 juta km persegi merupakan luas daratannya.

Akibat dari terjadinya kompresi gravitasi di Bumi, planet ini menjadi planet dengan kepadatan tertinggi di antara planet di tata surya.

Kepadatan yang dimiliki Bumi adalah 5,51 g/cm kubik. Karena Bumi terbentuk atas berbagai bahan, para ilmuwan menemukan rata-rata kerapatan setiap benda di Bumi.

Pengukuran untuk mengukur volume Bumi menggunakan rumus matematika untuk mengukur sebuah bola. Diperkirakan volume Bumi sekitar 1.079 miliar km kubik.

Matematikawan kemudian mengembangkan rumus yang lebih akurat untuk mengukur volume Bumi yaitu menggunakan referensi model ellipsoid. Perhitungan menggunakan model ini sangat akurat dan mirip dengan nilai yang ditentukan oleh NASA.

Pentingnya Ukuran Bumi

Para ilmuwan menyebutkan bahwa ukuran Bumi memiliki peranan yang sangat penting untuk menciptakan kehidupan di Bumi. Hal ini disebabkan karena ukuran Bumi dapat memengaruhi gravitasi yang dimiliki oleh planet ini.

Jika ukuran yang dimiliki oleh Bumi lebih kecil maka jumlah gravitasi yang dimiliki oleh planet ini akan menjadi lebih rendah. Hal ini dapat menyebabkan atmosfer akan pecah dan menghilang di luar angkasa.

Ukuran Bumi yang lebih besar akan memengaruhi meningkatnya gaya gravitasi secara masif. Peningkatan ini dapat meningkatkan jumlah gas beracun yang ada di atmosfer dan dapat memusnahkan semua kehidupan di planet ini.