Ketahui Organ Sistem Pencernaan Manusia Beserta Fungsinya

Ketahui Organ Sistem Pencernaan Manusia Beserta Fungsinya

Anisa Rizki Febriani - detikEdu
Kamis, 01 Des 2022 08:40 WIB
Organ-organ yang membantu untuk mencerna makanan pada manusia.
Ilustrasi sistem pencernaan pada manusia (Foto: Kamus Visual Biologi)
Jakarta -

Setiap harinya, tentu detikers memerlukan energi untuk menjalani rutinitas. Nah, energi ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang nantinya diolah oleh tubuh.

Dalam proses pengolahan tersebut, ada yang namanya sistem pencernaan. Makanan yang telah melalui proses tersebut akan dikeluarkan dalam bentuk feses.

Sistem pencernaan merupakan rangkaian proses yang dilakukan oleh organ pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Organ-organ tersebut memiliki fungsi dan perannya masing-masing dalam mengolah makanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organ-organ Sistem Pencernaan dan Fungsinya

Mengutip buku IPA Terpadu karya Mikrajuddi dkk, berikut organ-organ yang berperan dalam sistem pencernaan beserta fungsinya.

1. Mulut

Proses pencernaan yang pertama berlangsung di dalam mulut. Ketika makanan masuk ke dalam mulut, maka gigi, lidah, dan kelenjar ludah akan akan membantu proses tersebut.

ADVERTISEMENT

Pada rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Gigi akan mengunyah makanan hingga menjadi halus agar enzim-enzim pencernaan dapat mencerna makanan lebih cepat dan efisien.

Pada kelenjar ludah ada yang namanya saliva atau air liur. Ludah memiliki enzim ptialin (amilase) yang berfungsi mengubah makanan yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana atau maltosa.

2. Kerongkongan

Kerongkongan atau esofagus merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Fungsi dari kerongkongan sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung.

Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

Gerakan kerongkongan ini disebut sebagai gerak peristalsis, yang berarti gerakan kembnag kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

Makanan berada di dalam kerongkongan selama enam detik. Bagian pangkal kerongkongan atau faring berotot lurik yang bekerja secara sadar menurut kehendak manusia dalam proses menelan.

3. Lambung

Lambung merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut. Proses pencernaan selanjutnya terjadi di lambung.

Lambung memiliki tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan menyerong. Otot-otot ini menyebabkan lambung berkontraksi.

Akibatnya, makanan teraduk dengan baik sehingga bercampur merata dengan getah lambung. Ini disebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.

Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah tersebut mengandung air lendir, asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen.

Getah lambung bersifat asam karena mengandung asam lambung yang berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Nantinya, pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Sedangkan enzim renin berperan menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya kedua enzim tersebut menunjukkan proses pencernaan di lambung terjadi secara kimiawi.

4. Usus Halus

Selanjutnya yaitu usus halus. Organ ini merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong dan usus penyerap.

Di usus dua belas jari, terdapat saluran getah pankreas dan saluran empedu. Getah pankreas mengandung sejumlah enzim, yaitu amilase, lipase dan tripsinogen.

Dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase, dan lipase.

Setelahnya, proses penyerapan akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat diserap langsung oleh usus halus.

5. Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus seperti selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri E. Coli yang membantu proses pembusukan sisa-sisa makanan menjadi feses.

Selain membusukkan sisa-sisa makanan, bakteri tersebut juga menghasilkan vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah. Banyak sisa makanan di usus besar yang masih mengandung air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan menjadi fungsi penting dari usus besar.

Perjalanan makanan sampai di usus besar mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan selama 24 jam.

6. Anus

Sebelum dikeluarkan melalui anus, feses akan disimpan di dalam rektum. Sensor di rektum akan akan mengirim sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan atau tidak.

Setelah itu, feses yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.

Nah, itulah pemaparan mengenai organ-organ sistem pencernaan beserta perannya masing-masing. Selamat belajar detikers!



Simak Video "Tujuan China Pelajari Paparan Radiasi Biologis di Luar Angkasa"
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia