3 Dampak Pencemaran Tanah bagi Kehidupan, Apa Saja?

3 Dampak Pencemaran Tanah bagi Kehidupan, Apa Saja?

Rika Pangesti - detikEdu
Jumat, 18 Feb 2022 09:30 WIB
Sampah seluas lapangan sepak bola di Kampung Caman Kota Bekasi, ditutup dengan tanah merah.
Ilustrasi tanah tercemar sampah. Apa saja dampak pencemaran tanah bagi kehidupan? (Afzal Nur Iman/detikcom)
Jakarta -

Manusia sejatinya hidup berdampingan dengan tanah sebab tanah dibutuhkan untuk mendukung kehidupan. Seperti, petani misalnya, mereka memerlukan tanah untuk bercocok tanam. Lantas, apa jadinya dampak pencemaran tanah bagi kehidupan manusia?

Untuk diketahui, menurut Modul Pencemaran Tanah yang ditulis oleh Desak Putu Wahyuni, terbentuknya tanah memerlukan waktu ribuan tahun. Namun sayangnya, tanah dapat rusak dalam waktu sekejap apabila tercemar. Tanah yang tercemar ini menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan dan mengganggu hidup manusia.

Pencemaran tanah sendiri didefinisikan sebagai kondisi tanah yang telah dimasuki oleh bahan kimia buatan manusia dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh berbagai jenis limbah seperti, limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah memahami sekilas tentang pencemaran tanah, selanjutnya perlu dipahami pula terkait dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah hingga upaya penanggulangannya. Berikut ulasannya yang dikutip dari buku Sampah dan Pencemaran karya Wiwik Sulistyorini.

A. 3 Dampak Pencemaran Tanah

1. Dampak pada kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh, dan kerentanan populasi yang terkena. Misalnya, timbal dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Raksa dan siklodiena yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.

ADVERTISEMENT

Atau juga, organofosfat dan karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berikut pencemaran tanah yang mengandung klorin dapat merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat.

2. Dampak pada lingkungan atau ekosistem

Selain kesehatan manusia yang terganggu, pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Seperti, perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun dan berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.

Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan Arthropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya, perubahan ini dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

3. Dampak pada pertanian

Dampak pencemaran tanah pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman, yang nantinya tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi.

B. Upaya Menanggulangi Pencemaran

Limbah yang menjadi sumber pencemaran tanah sangat beragam bentuknya, sehingga banyak cara yang dapat ditempuh untuk mengatasinya. Limbah domestik berupa sampah organik seperti, daun-daun dan sisa makanan dapat diolah menjadi kompos, daun kering dapat diolah menjadi briket, pakan ternak, dan biopori, atau dikubur di dalam tanah.

Sementara itu, untuk limbah domestik berupa sampah anorganik seperti, plastik dan botol dapat didaur ulang (recycle) untuk dijadikan hiasan. Tas plastik dan kaleng bekas dapat digunakan kembali (reuse) juga dapat mengurangi penggunaan bahan anorganik (reduce).

Berbeda dengan limbah domestik, untuk mengatasi limbah industri dapat ditanggulangi dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke sungai atau ke laut.

Terakhir, ada limbah pertanian. Limbah ini, dapat ditanggulangi dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti dengan penggunaan pupuk kompos. Namun, apabila pencemar masuk ke dalam tanah dan tidak dapat dipisahkan, maka cara penanganannya dengan pembersihan tanah dengan teknik berikut:

  • Remediasi, adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
  • Bioremediasi, adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi memiliki tujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun.

Nah, itulah dampak pencemaran tanah dan upaya untuk menanggulanginya apabila tanah tercemar. Tanah yang tercemar sangat berbahaya dan dapat mengganggu kehidupan manusia. Yuk, jaga lingkungan sekitar kita agar tetap sehat!



Simak Video "Krisis Ekosistem, Kawasan Bandung Utara di Ambang 'Kiamat'"
[Gambas:Video 20detik]
(rah/rah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia