Mengenal Biogas dan Proses Pembuatannya

Mengenal Biogas dan Proses Pembuatannya

Olivia Sabat - detikEdu
Selasa, 05 Okt 2021 13:00 WIB
Aktivitas pekerja dan pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Gampong Jawa, Banda Aceh, Aceh, Rabu (1/9/2021). TPA sampah Gampong Jawa seluas lima hektare yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan (DLHK3) Kota Banda Aceh telah menghasilkan bahan bakar biogas metana yang telah didistribusikan kepada 210 rumah tangga kurang mampu. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA
Jakarta -

Biogas adalah energi yang dihasilkan dari proses pembusukan limbah organik, seperti kotoran ternak atau limbah rumah tangga, seperti sampah bahan makanan. Lalu, bagaimana proses pembuatan biogas?

Melansir situs Pertamina Gas, energi biogas diperoleh dengan cara mengurai limbah-limbah organik melalui proses bernama anaerobik digester di ruang kedap udara. Selama proses ini dilakukan, ada dua komponen penting yang dibutuhkan, yaitu gas metana (CH4) dan karbondioksida
(CO2).

Kedua gas ini nantinya dapat dibakar atau dioksidasi sehingga melepaskan energi yang dapat dimanfaatkan manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, besarnya komponen gas tersebut tergantung pada proses penguraian dan komposisi bahan dasar yang digunakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin besar kandungan metana dari energi biogas, semakin besar juga energi yang bisa dihasilkan dari biogas tersebut. Untuk penjelasan lebih dalam, kamu bisa simak penjelasan di bawah ini, nih.

Proses Terjadinya Biogas

Untuk mempermudah pemahaman detikers mengenai proses pembuatan biogas, berikut ini adalah penjelasan proses pembuatan biogas dari kotoran sapi yang dikutip dari buku Bahan Ajar SMK: Konstruksi Reaktor Biogas oleh Kemendikbud.

ADVERTISEMENT

Pertama-tama, kotoran sapi dimasukkan ke dalam tempat berupa tabung yang disebut tangki pencerna atau digester. Kemudian, proses terjadinya gas dalam tangki tersebut dilakukan dengan bantuan beberapa bakteri, seperti fermentatif, bakteri metana, dan sebagainya.

Agar proses terjadinya gas berlangsung dengan maksimal, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Pelarutan yang konsisten dengan mengaduk secara merata dan teratur,

2. Memperhatikan nilai pH atau derajat keasaman. Nilai pH yang ideal adalah 7. Maka dari itu, jika pH>8, sebaiknya ditambahkan kapur untuk mengurangi derajat keasaman yang tinggi.

Jika pH terlalu rendah atau pH<5, perlu tambahan kotoran hewan tanpa campuran air ke dalam tangki.
3. Memiliki temperatur kurang lebih 35 derajat celcius

4. Memiliki perbandingan karbon-nitrogen yang sesuai,
5. Memperhatikan kadar racun dari kotoran ternak,
6. Tidak mengandung bahan yang dapat membunuh bekteri, misalnya air sabun.

Nah, setelah kotoran hewan dimasukkan ke dalam tangki, proses pembentukan gas akan terjadi dalam waktu antara 2-5 hari. Setelah gas pertama terjadi, proses pembentukan biogas akan berlangsung selama 50 hari dengan waktu puncak sekitar hari ke-35.

Manfaat Biogas

Masih berdasarkan situs yang sama, biogas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memasak dan sebagai bahan bakar generator untuk menghasilkan listrik. Biogas juga dinilai lebih ramah lingkungan dan aman untuk bumi karena pembakarannya mampu mengurangi emisi gas kaca.

Namun, detikers harus tahu, nih kalau biogas adalah gas yang mudah terbakar. Hal ini dikarenakan biogas mengandung metana sebagai unsur terbesar dalam kandungannya.

Metana merupakan zat berwarna biru yang tidak kelihatan, tidak berasap, dan tidak berbau, tetapi gas ini lebih panas dari
minyak tanah, arang, dan bahan bakar tradisional lainnya.

Itulah pembahasan mengenai energi biogas mulai dari bahan pembentuk, proses terjadi, hingga manfaatnya. detikers tertarik untuk beralih menggunakan energi biogas?



Simak Video "Strategi PLN Hadapi Tantangan Kompleks Transisi Energi di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia