ISLAMI

KISAH Umar Bin Khattab Yang Terselamatkan Dari Siksa Kubur Berkat Seekor Burung Pipit

DEMOCRAZY.ID
Maret 12, 2024
0 Komentar
Beranda
ISLAMI
KISAH Umar Bin Khattab Yang Terselamatkan Dari Siksa Kubur Berkat Seekor Burung Pipit



DEMOCRAZY.ID - Apa Mungkin burung pipit menyelamatkan manusia dari siksa kubur? Kalau iya, bagaimana bisa seekor burung membawa hikmah sehingga manusia bisa selamat dari siksa kubur?


Kali ini ada kisah antara Sayyidina Umar bin Khattab dengan burung pipit.


Sebelum lanjut ke cerita kita, mari kenali dulu burung pipit. Dibandingkan jenis burung lainnya, burung pipit merupakan burung dengan ukuran tubuh kecil hanya 10 sentimeter dan berat hanya sekitar 5 gram.


Burung ini termasuk jenis burung pemakan biji-bijian. Kita bisa mengenalinya dari bentuk ujungnya yang pendek namun lancip. Fungsi utamanya tentu saja untuk merobohkan biji-bijian yang dimakan burung pipit.


Jika ingin mencari burung ini, kita akan lebih mudah menemukannya di daerah persawahan yang dekat dengan sumber makanannya. 


Selain persawahan, perkebunan juga menjadi tempat hidup burung pipit karena terdapat banyak tanaman biji bijian.


Burung pipit biasanya membuat sarang di pohon guna melindungi dirinya dari predator, seperti kadal, ular, atau jenis reptil lainnya. Ketinggian pohon yang dijadikan sarang antara 4 hingga 6 meter. 


Sarang burung pipit umumnya dibuat dari rumput kering atau jerami padi. Jenis pohon yang banyak dijadikan sarang burung ini adalah cemara, pohon jambu, dan pohon kelapa.


Ketika Umar bin Khattab Melihat Burung Pipit Buat Mainan Anak Kecil


Mengutip jatim.nu.or.id, setiap ibadah yang dikerjakan umat Islam hendaknya tetap dimaknai sebagai sarana mendekatkan kepada Allah SWT. 


Demikian pula sekecil apapun ibadah dapat menjadi penyebab masuk ke surga. Salah satunya adalah dengan menyelamatkan burung pipit sebagaimana dilakukan Sayyidina Umar bin Khattab RA.


Sayyidina Umar merupakan seorang khalifah kedua setelah Sayyidina Abu Bakar. Amirul mukminin yang satu ini berpostur badan besar serta kuat. Selain itu, ia juga memiliki pribadi yang tegas dan pemberani sehingga disegani oleh musuh-musuhnya.


Namun, di balik sifat ketegasannya dan keberaniannya Umar bin Khattab juga memiliki sifat yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. Tidak hanya kepada manusia, tapi juga setiap makhluk ciptaan Allah Ta’ala lain.


Dikisahkah dalam kitab Usyfuriyyah karya Syekh Muhammad bin Abu Bakar yang terdapat pada halaman dua. 


Pernah suatu ketika Sayyidina Umar berjalan-jalan di sebuah desa yang berada di Madinah. Dalam perjalanannya di bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang membawa seekor burung pipit.


Dalam genggaman anak itu, burung tersebut dibuat mainan. Melihat kejadian tersebut, Sayyidana Umar merasa kasihan terhadap burung tersebut. Akhirnya dia pun membelinya dari anak kecil itu dan dilepaskan ke alam bebas.


Amal Sederhana Sayyidina Umar, Selamatkan Dirinya dari Siksa Kubur


Singkat cerita, Khalifah Umar meninggal dunia. Pada suatu kesempatan terdapat seorang ulama melihat Sayyidina Umar. Dalam mimpinya ulama tersebut bertanya kepadanya.


“Wahai amirul mukminin, apa yang telah Allah lakukan terhadapmu?” “Allah telah memberikan sebuah pengampunan kepadaku,” jawab Sayyidina Umar.


“Sebab apa Allah memberikan pengampunan tersebut, apakah karena kedermawananmu, apakah karena keadilanmu atau sebab zuhudmu?” tanya ulama tersebut penasaran.


Burung Pipit Selamatkan Umar Bin Khattab dari Siksa Kubur


Satu dari burung pipit pantai abu-abu seperti terlihat dalam foto tahun 1981 ini di Santa Fe Community College di Gainesville, Florida. Penyemprotan pestisida DDT sejak tahun 1940-an berperan dalam musnahnya spesies ini. Foto oleh: Nathan Benn/Corbis


“Ketika semua orang meletakkanku ke dalam liang lahat dan menutupiku dengan tanah, serta meninggalkanku satu per satu, kemudian datanglah dua malaikat yang sangat mengerikan, sehingga membuat badanku gemetar. Lalu keduanya pun mengangkat badanku serta mendudukanku. Mereka hendak menanyaiku. Sebelum sempat keduanya menanyaiku, terdengar suara tanpa rupa yang menghardik keduanya.


“Tinggalkan hamba-Ku ini! Jangan kalian takut-takuti. Aku menyayanginya, dan segala dosanya telah Aku ampuni karen dia telah menyayangi seekor burung pipit di dunia. Pahalanya, Kusayangi dia di akhiratnya,” cerita Sayyidina Umar kepada ulama tersebut.


Terdapat sebuah penggalan hadits yang berbunyi. “Orang penyayang adalah orang yang disayangi Allah yang Maha Penyayang. Maka sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya kalian akan disayangi mereka yang di langit.”


Dengan demikian, sekecil apapun kebaikan sebaiknya tetap dilakukan dengan penuh suka cita. Karena siapa tahu, dari amal yang sederhana dan kecil tersebut ternyata menjadi sebab bagi diterima dan dimasukkan kepada surga. Wallahu a’lam.


Sumber: HajiNews

Penulis blog