Anies Disindir Wariskan Macet Jakarta Usai Kritik Subsidi Moblis

dmr | CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2023 18:28 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Anies justru mewariskan kemacetan di jalanan Jakarta.
Ilustrasi. Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Anies justru mewariskan kemacetan di jalanan Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon presiden Anies Baswedan kembali mendapat sorotan. Setelah beberapa waktu lalu Anies mengkritik subsidi mobil listrik, kali ini giliran ia mendapat kritik karena Jakarta dinilai semakin macet di bawah kepemimpinannya.

Kritik itu disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Menurut Said, saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta Anies justru mewariskan kemacetan.

"Legacy Anies tetap saja, Jakarta macet total. Lampu pernak-pernik seperti Singapura? Tingkat kemiskinannya lebih parah? Padahal penduduknya lebih sedikit, anggarannya paling besar dan itu fakta bukannya kata saya, kata BPS," jelas Said.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemacetan selalu menjadi masalah menahun yang belum teratasi, meski gubernur silih berganti. Padahal sejumlah upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tapi jua kemacetan teratasi.

ADVERTISEMENT

Di bawah kepemimpinan Anies, kemacetan juga masih menjadi masalah utama Jakarta. Lalu, bagaimana sebetulnya kemacetan Jakarta di era Anies?

Mengutip riset TomTom Traffic Index pada 2017 atau pada tahun pertama Anies sebagai gubernur, tingkat kemacetan Jakarta mencapai 61 persen. Hal ini membuat Jakarta menempati peringkat ke-4 kota termacet di dunia.

Setahun berselang, posisi Jakarta dalam daftar tersebut membaik. Tercatat, Jakarta turun ke posisi 7 dengan tingkat kemacetan 53 persen pada 2018.

Kemudian, tahun 2019 posisi Jakarta kembali membaik dengan turun ke posisi 10. Saat itu, TomTom Traffic Index mencatat tingkat kemacetan di Jakarta sebesar 53 persen.

Posisi Jakarta di peringkat tersebut kian membaik pada 2020. Jakarta keluar dari posisi 10 besar dan menempati posisi ke-31 dengan tingkat kemacetan 36 persen, artinya tingkat kemacetan di Jakarta berkurang 17 persen di tahun tersebut.

Selanjutnya, berdasarkan TomTom Traffic Index 2021, Jakarta menduduki posisi ke-46. Saat itu, tingkat kemacetan Jakarta turun dari 36 persen jadi 34 persen.

Namun pada tahun 2022, jalanan Jakarta kembali macet. Peringkat Jakarta dalam kota termacet di dunia juga naik dari posisi ke-46 menjadi posisi ke-29.

Merujuk catatan TomTom Traffic Index, Jakarta pernah mengalami waktu tempuh terparah untuk berkendara, tepatnya pada 9 Desember 2022. Saat itu pengendara mobil mesti menempuh 29 menit 30 detik untuk menempuh perjalanan 10 kilometer di Jakarta.

Sementara dalam setahun, pengendara mobil di Jakarta bisa menghabiskan waktu 106 jam atau setara 4 hari 10 jam ketika lalu lintas berada dalam jam sibuk.

TomTom Traffic Index menghitung secara keseluruhan bahwa kecepatan rata-rata di Jakarta sepanjang tahun 2022 adalah 22 km per jam.

(dmr/dmr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER