Polda Metro Sebut Kemacetan Jakarta Capai 53 Persen: Sudah Tidak Ideal

Polda Metro Jaya menyebut kemacetan yang terjadi di DKI Jakarta saat ini sudah semakin parah dan tidak ideal dari segi lalu lintas.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan telah terjadi pelambatan waktu tempuh buntut kemacetan yang terjadi saat ini. Ia bahkan menyebut indeks kemacetan Jakarta telah berada di angka 53 persen.

"Iya memang (pelambatan), kalau enggak salah kalau diukur, coba dilihat badan statistik kita, indeksnya sudah di angka 53 persen," jelasnya kepada wartawan dikutip Minggu (13/8).

Dia mengatakan kemacetan yang saat ini terjadi di Jakarta membuat lalu lintas sudah tidak lagi ideal. Ia menyebut angka itu juga meningkat drastis dibandingkan kemacetan saat periode pandemi Covid-19 yang hanya mencapai 35 persen saja.

"Ya kalau ideal kan coba lihat pada saat Covid-19, hitungannya 35 persen. Karena memang aktivitas ini, jadi memang harapannya jangan sampai lebih dari pada 50 persen," tuturnya.

Ia menduga kemacetan yang terjadi beberapa waktu belakangan disebabkan oleh aktivitas masyarakat yang tinggi serta volume kendaraan di jalan raya.

Dia mengklaim Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah mengusulkan pembagian jam kerja karyawan untuk mengurai kemacetan. Hanya saja, kata dia, usulan tersebut masih dibahas bersama Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi memang volume yang sangat tinggi dan kegiatan dari pada kita mengantisipasi yang sudah kita sampaikan adalah pengusulan jam kerja. Ini masih menunggu keputusan dari bapak Gubernur," jelasnya.

Sembari menunggu keputusan diambil, Latif mengatakan kepolisian telah menempatkan sejumlah personel di berbagai titik kemacetan. Seluruh petugas ditugasi mengatur arus lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan.

"Untuk saat ini yang paling sangat kita bisa laksanakan adalah penempatan seluruh anggota di titik-titik rawan. Kita memaksimalkan untuk betul-betul penempatan personel di titik-titik rawan," ucapnya.