25 Tahun Api Reformasi dan Sederet Aktor Lama yang Masih Wara-wiri

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2023 13:32 WIB
Reformasi 1998 melibatkan banyak tokoh sentral yang terlibat di dalamnya. Beberapa di antaranya masih aktif dalam kancah politik nasional.
Reformasi 1998 melibatkan banyak tokoh sentral yang terlibat di dalamnya. Beberapa di antaranya masih aktif dalam kancah politik nasional. AFP/CHOO YOUN-KONG
Jakarta, CNN Indonesia --

25 tahun lalu, Presiden Soeharto didampingi wakilnya BJ Habibie mengumumkan berhentinya ia sebagai presiden usai 32 tahun menjabat. Pidato pengunduran dirinya sebagai presiden itu sekaligus juga menjadi tonggak berakhirnya 32 tahun rezim Orde Baru.

Para elemen mahasiswa dan lainnya pun bersorak gembira menduduki kompleks parlemen, Jakarta Pusat. Puncak kekisruhan dan kerusuhan telah berakhir. Api kerusuhan yang dimulai sejak 13 Mei 1998 perlahan padam.

Reformasi pun dimulai. Enam tuntutan reformasi diutarakan: adili Soeharto dan kroninya; hapus dwifungsi ABRI; hapus korupsi, kolusi, dan nepotisme; otonomi daerah seluas-luasnya; amendemen UUD 1945; tegakkan supremasi hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reformasi 1998 itu melibatkan banyak tokoh sentral yang terlibat di dalamnya. Beberapa di antaranya masih aktif dalam kancah politik nasional.

ADVERTISEMENT

Berikut di bawah ini telah CNNIndonesia.com rangkum beberapa di antaranya:

Megawati Soekarnoputri

Rombongan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipimpin Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono tiba di Kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Minggu (30/4). Mereka datang untuk membicarakan dukungan terhadap Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)Megawati Soekarnoputri. (CNNIndonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Megawati dikenal sebagai sosok yang dekat dengan rakyat kecil alias wong cilik. Ia sangatlah vokal mengawal suksesi reformasi hingga dijuluki sebagai Ratu Preman.

Kala itu, ia menjabat sebagai Ketua Umum PDI, yang selama 32 tahun menjadi oposisi dari rezim Suharto.

Ia terpilih sebagai ketum pada 1993 menggantikan Soerjadi. Namun, dua tahun sebelum reformasi, Megawati terlibat konflik internal partai dengannya.

Konflik itulah yang pada akhirnya membuat Megawati mendirikan PDIP pada 1999 silam.

PDIP pun turut serta dalam Pemilu 1999 dan tampil menjadi pemenang dengan meraup 33,74 persen suara nasional atau setara 35,7 juta suara pemilih.

Namun, posisi pemenang pemilu ternyata tak menjamin Megawati Soekarnoputri melangkah mulus ke kursi presiden ia kalah dari Gus Dur. Gagal jadi presiden, Mega duduk menjadi wapres Gus Dur selama dua tahun (1999-2001).

Selama kepemimpinannya, Gus Dur membuat sejumlah gebrakan yang tidak disukai lawan-lawan politiknya. Akibatnya, MPR menggelar sidang istimewa dan memakzulkan Gus Dur pada 23 Juli 2001. Keputusan MPR itu secara otomatis membuat Megawati Soekarnoputri menduduki jabatan presiden, sementara posisi wakil presiden dijabat oleh Hamzah Haz.

Kini Megawati masih menjabat sebagai Ketum PDIP sejak pembentukannya pada 1999 silam.

Wiranto

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto usai bertemu Presiden Joko Widodo, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (22/1).Wiranto. (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)

Wiranto menjabat sebagai Panglima ABRI kala situasi nasional tengah tidak menentu di 1998 silam.

Menyikapi situasi seperti itu, Wiranto menggelar sebuah rapat tertutup di Gedung Departemen Pertahanan.

Wiranto saat itu menyatakan akan tetap mempertahankan pemerintahan yang sah lantaran tidak ingin mengorbankan rakyat. Meskipun pemerintah goyah, kata Wiranto, ABRI akan tetap bertahan.

Soeharto kemudian menyatakan mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Posisi Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie. Sehari setelahnya, Habibie memutuskan agar Wiranto menjabat sebagai Menhankam/Pangab.

Hingga kini, Wiranto masih aktif di kancah perpolitikan nasional. Terakhir ia tergabung dalam Partai Hanura. Belakangan diisukan, menjelang 2024 ia akan mendukung mantan bawahannya, Prabowo Subianto.

Amien Rais

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais di Kantor KPU Jakarta. CNN Indonesia/Ramadhan Rizki SaputraKetua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais di Kantor KPU Jakarta. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)

Amien Rais merupakan salah satu tokoh yang tak terpisahkan dari peristiwa reformasi 1998.

Kala itu ia menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan merupakan penantang serius rezim orde baru.

Menjelang lengsernya Soeharto sebagai presiden, Amien kerap muncul dengan kritikan-kritikan kerasnya.

Salah satunya, kala ia menyatakan dengan berani siap memimpin pergerakan rakyat alias people power, keberanian yang sangat mahal harganya saat itu.

Ucapan itu ia lontarkan tepat satu minggu setelah Soeharto dilantik sebagai Presiden RI untuk terakhir kalinya pada 11 Maret 1998 silam.

Tragedi Trisakti pecah, kerusuhan masih membara. Pada 14 Mei 1998, Amien dan sejumlah tokoh reformasi mendirikan Majelis Amanat Rakyat (MAR).

Di antara tokoh itu ialah Rizal Ramli, Goenawan Mohamad, Toety Heraty, dan Arifin Panigoro.

Dalam tuntutannya, MAR mendesak Soeharto segera mundur dari jabatannya sebagai presiden di tengah kekacauan politik dan keamanan yang telah terjadi.

Tak lama setelah MAR terbentuk, Soeharto pun pada 21 Mei 1998 akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden. Setelahnya, Amien lalu mendeklarasikan Partai Amanat Nasional (PAN) pada 23 Agustus 1998. Ia pun langsung didapuk menjadi ketua umum.

Sementara kini Amien pun telah hengkang dari PAN, ia pun membentuk partai baru, yakni Partai Ummat yang merupakan partai peserta di Pemilu 2024.

Prabowo Subianto

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER