Mathla'ul Anwar, 'Sumber Cahaya' Para Ulama dari Banten

CNN Indonesia
Minggu, 23 Apr 2023 18:47 WIB
Cikal bakal organisasi Mathla'ul Anwar berasal perjuangan para ulama Banten mendirikan sebuah madrasah di Menes, Banten.
Logo organisasi Mathla'ul Anwar. (Tangkapan layar web mathlaulanwar.or.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan warga dan simpatisan Mathla'ul Anwar berduyun-duyun meramaikan Alun-alun Kabupaten Pandeglang, Banten pada Sabtu 8 Agustus 2015 lalu. Mereka hadir untuk menghadiri puncak peringatan satu abad organisasi Mathla'ul Anwar.

Presiden Joko Widodo dan para menteri kala itu turut langsung hadir untuk memeriahkan acara tersebut.

"Sebagai ormas terbesar dan tertua di tanah air, Mathla'ul Anwar memiliki modal sosial dan kultural yang besar bagi mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia," ucap Jokowi di hadapan jemaah Mathla'ul Anwar kala itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mathla'ul Anwar berdiri pada tahun 1916 atau 29 tahun sebelum Indonesia merdeka. Cikal bakal organisasi awalnya berasal perjuangan para ulama Banten mendirikan sebuah madrasah di Menes, Banten.

ADVERTISEMENT

Yon Machmudi dalam bukunya 'Sejarah dan Profil Ormas Islam di Indonesia' (2013) menjelaskan pendirian Mathla'ul Anwar digagas oleh ulama Banten yang memiliki latar belakang pendidikan pesantren tradisional.

Para ulama mendirikan organisasi modern ini untuk mengusir penindasan penjajah Belanda melalui kegiatan dakwah dan pendidikan.

Mathla'ul Anwar didirikan oleh Mas Abdurachman, KH Tubagus Muhammad Sholeh, KH Entol Muhammad Yasin, KH Abdul Mu'thi, Kiai Soleman Cibinglu, KH Daud, Kiai Rusydi, Kiai Entol Danawi, dan KH Mustaghfiri.

Para ulama ini menentang politik etis yang digagas oleh Ratu Belanda tahun 1901 karena dapat menghancurkan pesantren-pesantren tradisional. Politik etis kala itu dianggap para ulama membawa sekularisasi dan westernisasi melalui sekolah-sekolah bentukan Belanda. Para ulama lantas berencana membentuk lembaga pendidikan Islam yang mampu mengimbangi lembaga pendidikan sekuler.

Pertemuan para ulama Banten itu dilakukan pada tanggal 10 Juli 1916 di rumah Tubagus Sholeh. Para ulama yang hadir lantas meminta kesediaan murid dari imam Masjidil Haram Syekh Nawawi Al-Bantani, Mas Abdurachman untuk memimpin madrasah.

Singkat cerita, para kiai mengusulkan nama lembaga pendidikan itu diberi nama "Mathla'ul Anwar" atau Mat 'la 'al- Anwar, dalam bahasa Arab yang artinya 'sumber cahaya'.

Madrasah ini kemudian diketuai oleh KH Entol Yasin sementara direktur pendidikan dipegang oleh Mas Abdurachman dan Tubagus Soleh menjabat sebagai penasehat.

Mathla'ul Anwar lantas memasifkan gerakan pendidikannya di berbagai penjuru kawasan Banten dan daerah sekitarnya.

Pada tahun 1929, Mathla'ul Anwar menginisiasi madrasah khusus untuk anak perempuan. Ini dikarenakan Mathla'ul Anwar menolak mengintegrasikan kelas perempuan dengan kelas laki- laki. Untuk menyiasatinya maka bangunan madrasah untuk laki-laki dibuat berada di luar area komplek pendidikan.

Terhitung pada tahun 1930-an Mathla'ul Anwar berhasil mendirikan ratusan madrasah di beberapa daerah, khususnya Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, Bogor, Karawang dan Lampung.

Pada tahun 1936 diadakan Kongres (Muktamar) Mathla'ul Anwar pertama digelar di Menes, Banten. Muktamar ini menetapkan Mathla'ul Anwar sebagai perhimpunan yang diketuai pertama oleh Moh. Yasin.

Kini, lembaga pendidikan yang dimiliki oleh Mathla'ul Anwar berjenjang dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah hingga Aliyah. Mathla'ul Anwar memiliki lebih dari 50 jaringan perguruan di luar pengurus wilayah. Mathla'ul Anwar juga memiliki sebuah Universitas di Pandegelang, Banten dengan nama Universitas Mathla'ul Anwar Banten. UNMA (Universitas Mathla'ul Anwar).

Berpegang Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER