Magma Indonesia: Anak Krakatau 7 Kali Meletus dalam 2 Hari

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Apr 2020 23:44 WIB
Berdasarkan catatan Magma Indonesia, Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak tujuh kali pada periode Jumat hingga Sabtu.
Petugas memanta erupsi Gunung Anak Krakatau. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Serang, CNN Indonesia -- Gunung Anak Krakatau (GAK) tercatat meletus sebanyak tujuh kali sejak Jumat (10/4) pukul 22.30 WIB hingga Sabtu (11/4).

Hal ini berdasarkan rekap data yang di akses melalui aplikasi Magma Indonesia, aplikasi resmi Kementerian ESDM yang digunakan untuk memantau aktivitas gunung berapi di seluruh Indonesia.

"Kalau laporan letusan terkini pasti ada. Kalau laporan per 6 jam dan 24 jam juga pasti ada, karena harus dihitung, direkap, ditulis, diinput baru dilaporkan. Semua terekap di (aplikasi) Magma Indonesia," kata Petugas Pos Pantau GAK Pasauran, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Sabtu (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data letusan yang disusun pada Jumat (10/4) sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB, yang dibuat oleh petugas Bagus Puguh Wibowo, terjadi dua kali letusan dengan ketinggian letusan mencapai 200 meter hingga 500 meter.

Durasi letusan antara 74 detik hingga 2.284 detik. Asap kawah berwarna kelabu dan hitam, dengan intensitas sedang hingga tebal.

ADVERTISEMENT

Sejak Sabtu (11/2) pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, aplikasi tersebut tidak mencantumkan data jumlah letusan. Namun, tercatat ada semburan asap kawah dengan ketinggian antara 300 meter hingga 500 meter. Asap kawah teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal.

Pada pukul 06.00 WIB hingga 12.00 WIB, petugas melaporkan empat kali letusan dengan durasi 16,84 detik hingga 109 detik. Kemudian ada hembusan sebanyak empat kali.

[Gambas:Video CNN]
"Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas tebal, dan tinggi (semburan) antara 200 meter hingga 2.000 meter di atas puncak," tulis petugas Fahrul Roji dalam laporannya, yang dilihat pada Sabtu (11/4), pukul 22.00 WIB.

Laporan terakhir yang sudah diunggah ke dalam aplikasi tersebut, yakni pukul 12.00 WIB hingga 18.00 WIB, mencatat ada satu kali letusan dengan durasi 40 detik.

"Asap kawah teramati berwarna putih dan kelabu, dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi (semburan) 500 meter dari puncak kawah," begitu yang tertulis dalam laporan yang dibuat oleh petugas Jumon, Sabtu (11/4).

Meski mengalami Anak Krakatau erupsi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut statusnya belum meningkat.

"Tidak ada peningkatan ancaman. Tingkat aktivitas vulkanik G. Anak Krakatau masih tetap pada Level II (Waspada)," ujar PVMBG dalam keterangan pers.

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi pada Jumat (10/4). Pada saat yang sama, dentuman keras terdengar di sekitar Jabodetabek. Warga pun mengaitkannya dengan aktivitas gunung api di Selat Sunda itu.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto pun menyebut kondisi Anak Krakatau masih terpantau aman meski berstatus Waspada (Level 2).

Magma Indonesia: Gunung Anak Krakatau 7 Kali MeletusFoto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
"Alhamdulillah GAK masih terpantau aman, mudah-mudahan erupsi dan bau belerang yang dikirim GAK semalam, bisa membasmi virus Corona atau Covid-19 yang saat ini tengah mewabah," kata dia, di Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Sabtu (11/4).

Nanang juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, tak tak mudah percaya dengan kbar di media sosial (medsos) mengenai erupsi GAK ini.

"Saya minta kepada masyarakat Lampung Selatan dan khususnya yang berada di pesisir pantai tetap tenang, jangan mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya. Selain itu juga, jangan sampai menyebarkan informasi menyesatkan yang bisa membuat kepanikan ditengah masyarakat," tandasnya.

(ynd/zai/arh)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER