Gunung Merapi Waspada, Sultan Yogya Minta Masyarakat Tenang

Yugo Hindarto | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 12:41 WIB
Sultan Hamengkubuwono X meminta masyarakat Yogyakarta tetap tenang meski status Gunung Merapi dinaikan menjadi Waspada.
Kondisi Gunung Merapi seusai terjadi letusan erupsi freatik diambil dari kawasan Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (11/5). (ANTARA FOTO/Bambang)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat di sekitar Gunung Merapi tetap tenang meski status Gunung Merapi telah dinaikkan dari normal menjadi waspada.

"Tapi [aktivitas] lavanya tetap normal, masyarakat tenang saja," kata Sultan di Kompleks Kantor Kepatihan, Yogyakarta, seperti dikutip Antara, Selasa (22/5).

Menurut Sultan, kenaikan status normal (level I) ke waspada (level II) oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta untuk mengantisipasi abu vulkanik yang muncul karena letusan freatik yang berkali-kali terjadi. Sedangkan dari aspek aktivitas lava, menurut Sultan, Gunung Merapi hingga kini masih normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetap lavanya tidak keluar berarti keadaan Gunung Merapi normal. Biarpun waspada, kan hanya karena debu-debu saja, makin tinggi makin jauh jatuhnya," kata dia.

Meski demikian, Sultan mengatakan bagi masyarakat di lereng Gunung Merapi yang tetap ingin mengungsi, Pemprov DIY serta pemerintah Kabupaten Sleman telah menyiapkan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

ADVERTISEMENT

"Kami fasilitasi," kata Sultan.
Raja Keraton Ngayogyakarta ini juga berharap para pelajar di kawasan lereng Gunung Merapi tetap masuk sekolah. Masyarakat juga tetap beraktivitas seperti biasa meski tetap menggunakan masker.

Pemda DIY, menurut Sultan, siap mengucurkan dana kebencanaan apabila dana kebencanaan yang ada di Kabupaten Sleman belum memadai.

"Kabupaten punya dana, tetapi kalau kekurangan nanti kita bantu," kata dia.

BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) sejak Senin (21/5) pukul 23.00 WIB. Dengan kenaikan status itu, area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas masyarakat di dalam radius tiga km. Kegiatan pendakian untuk sementara dilarang, kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana.

PMI Siaga

Palang Merah Indonesia (PMI) menyiagakan relawan untuk membantu proses penanganan respon tanggap darurat Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Jawa Tengah.

"Sebagian relawan sudah kami turunkan ke lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Merapi seperti membagikan dan edukasi pemakaian masker kepada warga yang mengungsi," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi.

Pihak PMI yang diturunkan membantu proses evakuasi warga yang berada di radius berbahaya yang berkoordinasi dengan TNI, Polri, Badan Nasuonal Penanggulangan Bencana (BNPB), Basarnas.

"Pemberian bantuan ini untuk meminimalisasikan dampak dari bencana tersebut. Di lokasi pengungsian kami sudah membuka posko dan dapur umum untuk warga," tambahnya.

Arifin mengatakan untuk relawan yang ada di daerah salah satunya Sukabumi juga harus siaga jika nanti ada perintah untuk diperbantukan atau BKO (bantuan kendali operasi).
(ugo/sur)
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER