Masjid Al Aqsa Kerap Disamakan dengan Dome of Rock, Apa Bedanya?

CNN Indonesia
Minggu, 25 Feb 2024 08:20 WIB
Apa perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock?
Masjid Al Aqsa (kanan) bersebelahan dengan Dome of Rock. (AFP/YOAV LEMMER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masjid Al Aqsa kembali menjadi sorotan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melarang umat Islam berkunjung ke situs suci tersebut.

Kantor Netanyahu menyatakan bakal memberlakukan sejumlah pembatasan akses bagi Muslim yang ingin ke Masjid Al Aqsa. Mereka menerapkan pembatasan tersebut karena alasan keamanan. Pembatasan ini sendiri berlaku mulai 10 Maret mendatang.

Apa perbedaan Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Al Aqsa berada di dekat Dome of the Rock. Kedua tempat ini berada di kompleks Al Aqsa yang terletak di Kota Tua, Yerusalem.

Bagi umat Yahudi, kompleks Al Aqsa dikenal dengan sebutan Mount Temple. Namun bagi umat Islam, kawasan ini disebut Al Harram Al Sharif.

ADVERTISEMENT

Perbedaan di antara Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock salah satunya terletak pada warna kubah.

Kubah Al Aqsa berwarna keabu-abuan dengan bangunan berwarna kecoklatan.

Sementara kubah Dome of the Rock berwarna keemasan dengan warna dinding biru penuh motif.

Sejarah singkat

Selain warna kubah, sejarah kedua bangunan itu juga berbeda.

Menurut Middle East Eye, bangunan masjid di kompleks Al Aqsa didirikan oleh khalifah Islam kedua, Umar bin Khattab, pada 638 M usai menaklukkan Levant. Levant merujuk pada wilayah Mediterania timur.

Pada suatu waktu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem, Uskup Sophronius, mengundang Umar ke gerejanya.

Menurut laporan Times of Israel, Sophronius meminta Umar salat di dalam Gereja Makam Suci kala waktu salat tiba. Namun, Umar menolak.

Umar bersikeras bahwa umat Islam akan menjadikannya alasan untuk mengubah gereja menjadi masjid apabila ia salat di sana. Artinya, situs suci umat Kristen itu bisa terampas.

Umar akhirnya salat di luar gereja, tepatnya di bagian selatan kompleks Al Aqsa. Lokasi itu yang kemudian dijadikan Masjid Al Qibli atau dikenal saat ini sebagai Masjid Al Aqsa.

Sepanjang sejarah, Masjid Al Qibli telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Sementara itu, Dome of the Rock atau Baitul Maqdis diyakini umat Islam sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj ke langit ketujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu salat lima waktu.

Kubah batu itu juga dianggap karya arsitektur Islam tertua di dunia. Struktur ini dibangun pada abad ke-7 M atas perintah Abdul Malik bin Marwah, khalifah kelima dari dinasti Umayyah.

Kubah batu ini bisa dilihat dari seluruh penjuru Yerusalem karena warna kubahnya yang mencolok.

Namun, Dome of the Rock bukanlah bangunan masjid, tetapi memang dianggap suci oleh umat Muslim, demikian dikutip Haaretz.

Kubah emas membentang 20 meter melintasi noble of the rock (batu suci). Batu ini juga dianggap suci oleh Yahudi bahkan sebelum kedatangan Islam.

Umat Yahudi meyakini batu itu menjadi tempat Ibrahim bersiap mengorbankan anaknya, Ishak.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER