Mengenal Sosok di Balik Lambang Negara Garuda Pancasila

Bahariyani Mareza | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 16:53 WIB
Sosok di balik penciptaan lambang negara Garuda Pancasila tak terlalu banyak dibahas dalam buku sejarah. Kalian tahu siapa dia?
Lambang negara Garuda Pancasila (dok commons.wikimedia.org/Gunawan Kartapranata)
Jakarta, CNN Indonesia -- Coba jawab pertanyaan ini. Siapa itu Sultan Hamid II?

Kalian mungkin kurang mengenal ya? Memang sosok ini kurang banyak disoroti dalam buku pelajaran sejarah. Padahal, jasanya bagi bangsa ini sangat besar.

Kamu tahu, Sultan Hamid II adalah sosok yang berjasa menciptakan lambang negara kita, Garuda Pancasila.

Namanya samar dalam catatan sejarah, karena dalam Undang-Undang nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan, hanya tertera nama W. R. Supratman sebagai pencipta lagu Indonesia Raya.

Lalu, siapa yang menciptakan lambang garuda Indonesia? Banyak yang tidak tahu, tidak ada keterangan yang menjelaskan namanya.

Sultan Hamid II adalah seorang bangsawan dari Kesultanan Qadriyah Pontianak. Beliau memiliki gelar Sri Paduka Yang Mulia Sultan Syarif Hamid Al Qadrie. Dia adalah sultan ke 7 dari kerajaan Islam Melayu di Pontianak.

Masyarakat Pontianak sangat mengagungkan ia sebagai raja cerdas nan rupawan.
Saat awal mula kedaulatan Indonesia diakui oleh Belanda, Presiden Soekarno berpikir Indonesia harus memiliki lambang negara.

Untuk itu dibentuklah tim lencana negara yang beranggotakan Moh. Yamin, Ki Hajar Dewantara, Moh. Natsir, M.A. Pellaupessy, dan R.M. Ng Poer Batjaraka.

Panitia tersebut merancang dan membuat sayembara bagi siapa saja yang dapat menyumbangkan idenya untuk lambang negara Indonesia.

Dipilihlah desain asli dari Sultan Hamid II yang saat itu menjabat sebagai salah satu menteri dalam jajaran pemerintahan Republik Indonesia Serikat. Logo tersebut mengambil karakter burung rajawali yang mengepakkan sayapnya sambil bertameng lambang Pancasila.

Burung Garuda terinspirasi dari hewan kendaraan Dewa Wisnu dan makhluk mitologi Kutaikartanegara bernama Lembuswana. Atas perundingan bersama akhirnya desain tersebut sedikit diubah dengan memberikan jambul di kepala sang garuda dan menambahkan semboyan Bhineka Tunggal Ika pada pita cengkraman sang burung.

Hasil akhir desain lambang negara tersebut dilukis oleh seorang pelukis kepercayaan Soekano bernama Dullah. Hingga akhirnya diresmikan dan diperkenalkan secara umum pada tanggal 10 Februari 1950, di Hotel Des Indes yang saat ini berubah menjadi Mal Duta Merlin. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER