6 Tips Mengajarkan Anak Berpikir Kritis, Eksplorasi Rasa Ingin Tahunya

tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Mei 2023 12:00 WIB
Berpikir kritis merupakan kemampuan yang diperlukan anak-anak. Simak tips mengajarkan anak berpikir kritis berikut ini.
Ilustrasi. Tips mengajarkan anak berpikir kritis (iStockphoto/JNemchinova)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan anak-anak saat ini dan di masa depan. Ada beberapa tips mengajarkan anak berpikir kritis yang dapat dilakukan oleh orang tua.

Melatih anak berpikir kritis juga dapat dilakukan sejak dini. Hal tersebut dapat berguna untuk kehidupan anak sehari-hari, seperti saat memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memahami konsekuensi dari tindakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, melatih anak berpikir kritis juga dapat membuat anak-anak memahami diri mereka sendiri, serta membantu mereka memiliki motivasi dan tujuan dalam hidup.

Tips Mengajarkan Anak Berpikir Kritis

asian chinese young family mother daughter enjoying bonding time doing homework  at home during weekend in living room apartmentIlustrasi. Tips mengajarkan anak berpikir kritis (iStockphoto/Edwin Tan)

Membangun kemampuan berpikir kritis pada anak bisa dilakukan mulai dari interaksi sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut enam tips mengajarkan anak berpikir kritis yang dapat diterapkan dalam keseharian.

1. Eksplorasi rasa ingin tahunya

Langkah pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan membantu anak untuk mengejar rasa ingin tahunya untuk mengenal dunia, seperti dikutip dari laman Canr MSU.

Orang tua dapat mendorong anak untuk mengeksplorasi, mengajukan pertanyaan, dan melakukan berbagai hal secara berbeda agar anak mendapatkan pengalaman menarik.

2. Mengajarkan anak menyelesaikan masalah

Mengajarkan anak menyelesaikan masalah juga merupakan salah satu cara yang dapat membuat anak berpikir kritis.

Pasalnya, saat berhadapan dengan masalah atau konflik, diperlukan keterampilan berpikir kritis untuk memahami masalah dan menghasilkan solusi. Ajari anak berpikir kritis dalam proses menemukan solusi untuk masalah.

3. Memberikan anak pertanyaan terbuka

Merujuk laman Skidos, orang tua juga bisa memberikan pertanyaan terbuka. Saat anak bertanya, orang tua juga bisa mengajukan pertanyaan lagi kepada anak seperti "bagaimana menurutmu?".

Kemudian setelah anak menjawab, orang tua juga bisa mengembangkan lagi pertanyaan dengan bertanya "mengapa kamu berpikir begitu?". Metode memberikan pertanyaan seperti ini dapat merangsang kemampuan penalaran sang anak.

 

4. Membantu anak mengevaluasi informasi

Saat ini ada begitu banyak informasi yang bisa diterima oleh anak. Melihat hal ini, cobalah latih anak untuk tidak langsung memercayai satu hal yang sebenarnya belum tentu benar.

Orang tua dapat membantu anak-anak mengajari mereka untuk mengevaluasi informasi baru. Caranya dengan meminta anak memikirkan dari mana atau siapa informasi itu berasal.

5. Membantu anak menemukan minatnya

Tips mengajarkan anak berpikir kritis selanjutnya adalah dengan membantu anak menemukan ketertarikan atau minatnya.

Untuk mengetahuinya, orang tua bisa melihat saat anak-anak tertarik pada suatu topik, mereka akan lebih terlibat dan mau bereksperimen.

Proses tersebut tak hanya dapat menambah wawasan dan pengetahuannya, tetapi juga dapat menciptakan peluang untuk anak berpikir kritis.

6. Membantu anak belajar dari orang lain

Saat anak menanyakan sesuatu, tunjukkan pada anak di mana dan bagaimana mereka bisa menemukan jawabannya.

Orang tua bisa menunjukkan jawaban dari pertanyaan mereka, baik itu melalui buku atau internet. Bisa juga dengan mengunjungi museum, kebun binatang, perpustakaan, maupun langsung menemui ahlinya.

Itulah sejumlah tips mengajarkan anak berpikir kritis. Semoga dapat bermanfaat.

(juh/juh)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER