Brand Australia Dikecam Gara-gara Cetak Lafadz 'Allah' di Baju Seksi

tim | CNN Indonesia
Rabu, 15 Mar 2023 17:59 WIB
Koleksi terbaru dari label high-end streetwear asal Australia Not A Man's Dream mendapat kecaman setelah menampilkan lafadz 'Allah' pada busananya.
Koleksi terbaru dari label high-end streetwear asal Australia Not A Man's Dream mendapat kecaman setelah menampilkan lafadz 'Allah' pada busananya. (WireImage/Naomi Rahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koleksi terbaru dari label high-end streetwear asal Australia Not A Man's Dream mendapat kecaman setelah menampilkan lafadz 'Allah' pada busananya dalam sebuah fashion show di Melbourne Fashion Festival akhir pekan lalu.

Melansir SBS Australia, lafadz tersebut dijadikan motif untuk beberapa tampilan koleksi, termasuk busana jumpsuit tanpa lengan yang bermaterial transparan. Rupanya, tulisan Arab yang membalut sekujur tubuh model yang mengenakan busana tersebut memiliki arti 'Allah berjalan bersamaku' (اللهيمشيمعي).

Sementara, kepala, leher, dan telinga sang model juga ditutupi dengan kain yang sama, yang sebagian orang menganggap hal tersebut dimaksudkan sebagai hijab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Model lainnya juga tampak mengenakan busana yang hampir sama, gaun midi lengan pendek berlapis dengan belahan pada paha, menggunakan lafadz yang sama. Rambut modelnya juga tertutup, namun bedanya, model ini menggunakan kain putih polos.

Pihak festival fashion Melbourne Fashion Festival sudah meminta maaf atas insiden ini dan menghapus foto-foto tersebut dari media sosial.

ADVERTISEMENT

"Festival kami tidak berniat untuk tidak menghormati siapapun dan kami meminta maaf untuk pelanggaran apapun yang ditimbulkan."

Sang desainer, Samantha Saint James, juga sudah memberikan permintaan maaf atas timbulnya kontroversi akibat busana yang didesainnya itu. Ia mengaku baru menyadari bahwa desainnya adalah sebuah kesalahan dan mengaku tidak bermaksud untuk menghina agama.

"Itu kebalikan dari niat saya dan untuk itu, saya benar-benar minta maaf," ucap James.

Blogger mode Muslim yang berbasis di Melbourne, Mona Khalifa, yang menghadiri acara tersebut, mengatakan dia terganggu saat melihat desainnya secara langsung.

Khalifa mengunggah video TikTok dalam perjalanan pulang dari acara tersebut, menggambarkan desain itu sebagai "penghinaan terang-terangan" terhadap Muslim dan Kristen Arab yang memiliki kata Arab yang sama untuk pengartian 'Tuhan'.

"Menggunakan frase suci dan menulis 'Allah' dalam bahasa Arab, yang suci bagi umat Islam dan juga umat Kristen adalah salah pada banyak tingkatan," katanya.

Salah satu pengguna TikTok, yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Kristen Arab, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pakaian tersebut.

"Sebagai seorang Kristen Arab, ini mengerikan, seperti, mengapa 'Allah' menutupi dirinya dengan kain tembus pandang?" tulisnya.

Khalifa mengatakan dia merasa istilah 'Allah' itu suci, menambahkan bahwa lafadz tersebut diperlakukan dengan kepekaan dan kepedulian dalam komunitas Muslim.

Tak hanya itu, insiden ini bahkan mendapat tanggapan dari Badan Imam Nasional Australia, Bilal Rauf, yang mengatakan jika busana itu menyinggung banyak agama, bukan hanya Islam.

"Penggunaan kata-kata dan simbol yang mengandung unsur agama harus digunakan dengan hormat. Sedihnya, belakangan ada peningkatan penggunaan simbol-simbol suci dan kata-kata yang sembrono," kata Rauf, melansir The Age.

"Allah diartikan sebagai Tuhan dalam bahasa Arab, digunakan untuk orang Kristen berbahasa Arab dan Muslim di seluruh dunia. Tidak pantas kata seperti itu digunakan dengan tidak sopan dan tidak hormat seperti yang terjadi di Melbourne Fashion Festival," lanjutnya.

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER