Internasional

Heboh Israel Mau Belah Masjid Al-Aqsa, Ini Kronologinya

News - sef, CNBC Indonesia
14 June 2023 09:00
Puluhan ribu jemaah menjalankan ibadah salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadan, Jumat (24/3) waktu setempat. (AP/Mahmoud Illean) Foto: Puluhan ribu jemaah menjalankan ibadah salat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa pada awal Ramadan, Jumat (24/3) waktu setempat. (AP/Mahmoud Illean)

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel dilaporkan ingin membelah masjid Al-Aqsa. Ini terkait rancangan undang-undang yang akan dibahas di parlemen Israel.

Palestina pun meradang akibatnya dan meminta bantuan Indonesia, Malaysia, Turki dan Mesir. Lalu bagaimana kronologinya?

Menurut Arab News, ini dimulai pekan lalu. Hal ini terkait RUU yang diajukan salah satu anggota Partai Likud, Amit Halevi.

RUU itu akan membagi Al-Aqsa antara Muslim dan Yahudi. Rencananya pembahasan pengesahan akan diketok beberapa hari mendatang.

Area yang terbentang dari halaman Dome of the Rock hingga ujung perbatasan utara Masjid Al-Aqsa akan dikhususkan untuk umat Yahudi. Sementara area untuk warga Muslim hanya ruang shalat Al-Qibli.

Hal senada pernah terjadi sebelumnya pada Masjid Ibrahimi di Hebron yang juga divago. Alhasil 75% wilayah untuk Yahudi dan 25% sisa untuk Muslim.

RUU ini juga akan memungkinkan orang Yahudi memasuki kompleks dari semua gerbang. Bukan hanya melalui Gerbang Maroko, yang selama ini merupakan satu-satunya gerbang yang berada di bawah kendali penuh otoritas Israel dan tidak dapat diakses oleh warga Palestina.

Denda juga dikabarkan akan diberikan oleh pengadilan Israel di Tepi Barat pada warga Palestina yang melanggar lalu lintas. Ini akan ditransfer ke pembendarahaan pemerintah Zionis.

Ini tentu membuat Palestina marah. Langkah itu diyakini makin memperkeruh konflik antara dua wilayah.

"Mengambil langkah ini akan menghasilkan kemarahan yang luar biasa, yang konsekuensinya, tidak dapat diprediksi karena kesucian dan nilai religius Masjid Al-Aqsa bagi rakyat Palestina, Arab, dan Muslim," kata Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh memperingatkan.

Ia juga menyerukan tindakan Arab, Islam, dan internasional. Termasuk menjatuhkan sanksi yang akan mencegah perubahan apa pun pada Masjid Al-Aqsa dan menghentikan pelanggaran apa pun terhadap situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem.

Penasihat Presiden Palestina untuk urusan Yerusalem, Ahmed Al-Ruwaidi, juga mengecam rencana tersebut. Ia menyebutnya upaya Israel untuk memaksakan kendali atas Yerusalem dan mencaplok Yerusalem Timur sebagai bagian dari Israel.

"Pemerintah sayap kanan Israel sedang berusaha untuk mengurangi peran Palestina di Yerusalem dengan menargetkan lembaga dan tokoh Palestina, serta perwalian Hashemite atas situs suci Islam dan Kristen," tambahnya.

"Masjid Al-Aqsa adalah tempat suci bagi umat Islam saja, dan Israel harus menghormati perwalian Yordania di atasnya," kata Al-Ruwaidi lagi.

Ia pun menyinggung PM Israel saat ini Benjamin Netanyahu. Politisi itu, kata dia, menggunakan masalah Masjid Al-Aqsa untuk mendapatkan kemenangan politik.

Sebelumnya, Netanyahu telah memberikan lampu hijau kepada aktivis sayap kanan Israel seperti Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich untuk menyerbu Al-Aqsa. Bahkan, membuat pernyataan rasis.

"Jika perang agama meletus, semua orang akan merasakan dampaknya," tegasnya.

Siapa Pendiri Al-Aqsa?

Masjid Al-Aqsa berada di kompleks Temple Mount atau Haram Al Sharif di Kota Tua Yerusalem. Area yang juga dikenal dengan sebutan Kompleks Masjid Al Aqsa itu kerap menjadi pusaran konflik antara Israel dan Palestina.

Ada sejumlah pendapat yang berbeda dari ulama. Ulama Muslim Ibnu Katsir, Ath-Thabari, dan Al-Qurthubi menyebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh malaikat atas perintah Tuhan.

Namun, sebagian besar ulama juga meyakini bahwa sosok pertama yang membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS yang dilanjutkan oleh Nabi Ibrahim AS. Setelahnya masjid dipelihara Nabi Sulaiman AS yang kemudian membangun Masjid Al-Aqsa dengan bangunan yang besar dan kuat.

Di sisi lain, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun oleh khalifah kedua Islam, Umar bin Khattab, setelah kedatangannya ke Yerusalem. Penyerahan Yerusalem oleh wakil pemerintah Bizantium, Patriark Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen ke Umar bin Khattab menjadi awal mulanya.

Pada awalnya, Masjid Al-Aqsa diberi nama Al-Qibli yang berarti Masjid Kiblat. Nama tersebut sesuai dengan kondisi Masjid Al-Aqsa yang pernah menjadi arah kiblat pertama bagi umat Islam di seluruh dunia sebelum bergeser ke Mekkah.

Setelah berdiri tegak, Masjid Al Aqsa mengalami serangkaian renovasi dan perluasan sepanjang sejarahnya. Pada 661-750 SM, Dinasti Umayyah memperbaiki bangunan ini, kemudian dilanjutkan Khalifah Abassiyah, Dinasti Fatimiyyah, Dinasti Ayyubi, dan Kekaisaran Ottoman.

Meskipun telah melalui berbagai renovasi dan pembangunan, masjid ini berdiri di kompleks Al-Aqsa. Selain Masjid Al-Aqsa, di area ini juga terdapat Dome of The Rock dan Tembok Ratapan.

Dome of the Rock atau Baitul Maqdis adalah tempat yang menjadi pijakan Rasul umat Muslim, Muhammad, saat peristiwa Isra Mi'raj atau perjalanan menuju langit ke tujuh alias Sidratul Muntaha. Sementara itu Tembok Ratapan diyakini umat Yahudi sebagai satu-satunya kuil kedua yang bertahan usai dihancurkan Romawi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Potret Baru Masjid Al Aqsa Kacau-Balau Diserang Polisi Israel


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading