Internasional

Israel di Ambang Chaos! Pendukung Zionis Serukan Slogan Rasis

News - luc, CNBC Indonesia
19 May 2023 14:00
Israelis wave national flags as they gather at the Western Wall in the Old City of Jerusalem during the Israeli 'flags march' to mark Foto: AFP/GIL COHEN-MAGEN

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerusuhan baru terancam pecah di Israel setelah ribuan nasionalis meneriakkan slogan-slogan rasis saat berparade melalui Kota Tua Yerusalem pada hari perayaan tahunan bagi orang Israel. Hal tersebut menjadi salah satu penghinaan bagi warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan.

Para pengunjuk rasa, sebagian besar remaja laki-laki dan pemuda Ortodoks, merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967. Massa mengibarkan bendera biru dan putih Israel dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Matilah orang Arab" dan "Kami akan membakar desamu".

Pihak berwenang melarang warga Palestina melewati sebagian besar gerbang ke Kota Tua.

Sekelompok demonstran juga melemparkan batu dan botol ke anggota pers yang meliput acara tersebut, melukai tiga jurnalis, termasuk seorang reporter Palestina untuk Haaretz, yang dipukul di leher.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap dua orang dan menggambarkan serangan itu sebagai "insiden terpisah".

Ibrahim Hamad (28) seorang jurnalis lepas Palestina yang meliput acara di Gerbang Damaskus, mengatakan serangan itu tidak beralasan.

"Kami berdiri di sini sebagai jurnalis dan ada juga beberapa wanita berhijab di dekat kami. Kelompok ekstremis Zionis mulai melempari botol kaca dan tongkat," katanya, dikutip The Guardian, Jumat (19/5/2023).

"Saya yakin mereka mencoba menghentikan kami untuk menunjukkan apa yang mereka lakukan."

Pemimpin komunitas Palestina Fakhri Abu Diab berada di luar masjid Al-Aqsa memberikan wawancara telepon dengan kantor berita Ynet Israel ketika empat petugas polisi mendekatinya. Seseorang mengambil teleponnya dan melemparkannya ke tanah, memecahkannya, katanya.

Dia kemudian dipaksa keluar dari kompleks masjid, ditahan di sudut jalan selama satu setengah jam, dan disuruh tidak kembali ke Kota Tua.

"Ini adalah polisi Israel. Kami menghadapi apartheid," katanya.

Adapun Israel dianggap secara ilegal mencaplok Yerusalem Timur setelah perang 1967 dan menganggapnya sebagai bagian dari "ibu kota abadi yang tak terbagi". Warga Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.

Pawai bendera mencerminkan ideologi sayap kanan yang dianut oleh menteri-menteri utama pemerintah, termasuk menteri keamanan nasional ekstremis anti-Arab, Itamar Ben-Gvir, yang bergabung dengan pawai.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut acara itu sebagai "hari yang indah untuk merayakan kembalinya kita ke ibu kota abadi kita".

Namun, Abu Diab menyebut Hari Yerusalem "hari yang buruk, hari mereka menyibukkan kita. Ini adalah malapetaka bagi kami."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Terungkap! Alasan AS 'Tunduk' ke Israel, Gegara Agama?


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading