Jutaan Ikan Sarden Terdampar di Pantai Jepang, Ada Apa?

Lifestyle - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
15 December 2023 14:40
Ilustrasi Ikan Sarden. (Dok. Freepik) Foto: Ilustrasi Ikan Sarden. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekitar 1.200 ton ikan sarden dan makarel ditemukan mati dan terdampar di sepanjang pantai Jepang. Meskipun penyebabnya masih dalam penyelidikan, pihak berwenang membantah teori konspirasi yang menyebutkan hal tersebut terkait dengan pelepasan bahan kimia dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima.

Menurut laporan media Jepang Asahi Shimbun, ikan sarden dan makarel yang mati dalam jumlah besar telah terdampar di sepanjang garis pantai Kota Hakodate di pulau paling utara Jepang sejak 7 Desember. Hampir 900 kilometer jauhnya dari pelabuhan perikanan Nakiri di Shima, Jepang Tengah, ikan sarden yang disebut sappa oleh masyarakat lokal, juga ditemukan mati dalam jumlah yang sangat banyak pada 13 Desember, lapor Mainichi Shimbun.

"Saya belum pernah melihat hal seperti ini sebelumnya," kata seorang nelayan yang telah bekerja di Nakiri selama 25 tahun kepada surat kabar tersebut. 

"Baru sekitar tahun lalu kami mulai menangkap sappa di Nakiri. Ini membuat saya merasa ekosistem laut berubah."

Para peneliti di Organisasi Penelitian Hokkaido menjelaskan bahwa kematian ikan massal seperti ini dapat terjadi karena perubahan suhu air yang tiba-tiba, atau ketika gerombolan ikan melarikan diri dari lumba-lumba dan predator lainnya. Namun, alasan di balik kematian yang tidak biasa ini belum sepenuhnya dipahami.



The Mail Online, sebuah tabloid Inggris, melaporkan kematian tersebut dengan mengatakan bahwa insiden tersebut "menimbulkan spekulasi bahwa pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima telah menimbulkan malapetaka pada ekosistem lokal." Klaim serupa juga banyak diunggah di media sosial.

Namun, pihak berwenang Jepang berpendapat bahwa kematian jutaan ikan tidak ada hubungannya dengan air limbah Fukushima.

Menanggapi klaim tersebut, Badan Perikanan Hakodate mengatakan: "Tidak ada kelainan yang ditemukan dalam hasil survei pemantauan air. Kami prihatin dengan penyebaran informasi yang tidak berdasarkan bukti ilmiah," menurut media Jepang.

Sebelumnya, rencana Jepang untuk membuang air limbah radioaktif ke laut membuat khawatir banyak orang di Negeri Sakira dan sekitarnya. China dan Korea Selatan sangat kritis terhadap usulan tersebut, sementara LSM lingkungan hidup Greenpeace menuduh pemilik pembangkit listrik tenaga nuklir "menggunakan Samudera Pasifik sebagai tempat pembuangan sampah."

Namun, pemerintah Jepang berdalih air tersebut telah diolah dan diencerkan secara ekstensif hingga kadarnya jauh di bawah batas peraturan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

11 Negara Dunia yang Tak Pernah Dijajah, Padahal Ini Faktanya


(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading