Piala Dunia 2010: Spanyol vs Belanda, Kalah di Awal dan Kalah di Akhir

Piala Dunia 2010: Spanyol vs Belanda, Kalah di Awal dan Kalah di Akhir
Skuad Spanyol saat menjuarai Piala Dunia 2010. (c) FIFA.com/Getty Images

Bola.net - Piala Dunia 2010 merupakan salah satu edisi terbaik karena banyak faktor. Mulai dari official song yang mudah diingat (waka waka eh eh!), Jabulani, suara bising vuvuzela, dan keberhasilan tiki-taka Spanyol di level internasional.

Edisi di Afrika Selatan ini termasuk yang paling sukses karena animo dan kemeriahan yang luar biasa. Duel Belanda vs Spanyol di partai pemungkas juga berjalan selayaknya duel dua tim terkuat di dunia, pertandingan berjalan sengit selama 120 menit.

Sebelum pertandingan ini, Belanda dan Spanyol tidak pernah bertemu di panggung turnamen akbar seperti Piala Dunia dan Euro. Mereka lebih sering bertemu di laga persahabatan dan kualifikasi, hasilnya cukup imbang.

Uniknya, perjalanan Spanyol dan Belanda menuju final Piala Dunia 2010 ini berjalan bertolak belakang. Mengapa demikian? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

1 dari 7 halaman

Spanyol Kalah Dahulu

Spanyol memasuki Piala Dunia 2010 sebagai juara bertahan Eropa, tepatnya usai menjuarai Euro 2008. Mereka juga memegang rekor tidak terkalahkan dalam 35 pertandingan untuk tim nasional, tepatnya pada rentang 2007-09.

La Roja juga memenangi 10 pertandingan mereka di babak kualifikasi, melaju dengan sempurna. Intinya, Spanyol sangat kuat dan dianggap sebagai favorit juara.

Biar begitu, pada laga pertama Grup H, Spanyol justru langsung menelan kekelahan 0-1 dari Swiss. Hasil ini sungguh di luar dugaan, kualitas mereka mulai diragukan lagi.

Untungnya Spanyol berhasil bangkit di laga berikutnya, mengalahkan Honduras (2-0) dan Chile (2-1) untuk melaju ke fase gugur sebagai juara grup.

Memasuki fase gugur, Spanyol pun tidak benar-benar meyakinkan. Mereka hanya bisa memetik kemenangan 1-0 atas Portugal (16 besar), 1-0 atas Paraguay (perempat final), dan 1-0 lagi atas Jerman (semifinal)

2 dari 7 halaman

Belanda Sapu Bersih

Langkah awal Belanda jauh berbeda dengan Spanyol. Tim Oranye sempurna sejak awal, yang sebenarnya sedikit di luar dugaan.

Belanda mulai dengan mengalahkan Denmark 2-0, lalu mengalahkan Jepang 1-0 dan Kamerun 2-1 untuk meraih predikat juara Grup E.

Di fase gugur, Belanda pun memulai dengan apik saat mengalahkan Slovakia 2-1 di babak 16 besar. Mereka juga bisa menundukkan Brasil 2-1 di perempat final dan menggulingkan Uruguay dengan skor 3-2 di semifinal.

Sampai titik ini, total gol Belanda (12) lebih banyak dari Spanyol (7). Mereka pun bertemu di partai final, laga yang pada akhirnya berjalan sengit.

3 dari 7 halaman

Partai Final

Melihat laju kedua kontestan di fase grup dan fase gugur, wajar jika Belanda lebih dijagokan sebagai juara. Spanyol tidak benar-benar meyakinkan karena sebagian besar kemenangan mereka diraih dengan skor tipis.

Final ini dilangsungkan pada 11 Juli 2010, Johannesburg. Pertandingan ini ternyata banjir kartu kuning, Howard Webb terpaksa lebih banyak menghentikan pertandingan. Total ada 14 kartu kuning yang dihadiahkan (9 untuk Belanda, 4 untuk Spanyol.

Belanda punya banyak kesempatan untuk mencetak gol, tapi pertahanan Spanyol ternyata lebih rapi. Pemain-pemain Spanyol pun tampak lebih tenang, memainkan sepak bola khas andalan mereka.

Tidak ada gol tercipta selama 90 menit, laga memasuki babak tambahan. Pertandingan kian panas, Belanda harus bermain hanya dengan 10 pemain sejak menit ke-109 usai kartu kuning kedu Heitinga. Saat itu, laga diduga bakal dilanjutkan ke babak adu penalti.

4 dari 7 halaman

Gol Iniesta

Momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tercipta di menit ke-116. Jesus Navas berlari memasuki wilayah permainan lawan, memulai aliran umpan yang berujung ke kaki Andres Iniesta.

Gelandang andalan Barcelona itu kemudian mencetak gol paling penting salam sejarah negaranya di ajang Piala Dunia. Hanya empat menit sebelum akhir babak tambahan, Iniesta mencetak gol indah setengah voli yang mengarah rendah ke sudut kanan Maarten Stekelenburg.

Gol itu memupus harapan Belanda, permainan keras mereka benar-benar menyita energi. Pada empat menit tersisa, pasukan bert van Marwijk tidak benar-benar berusaha menyamakan kedudukan.

Spanyol pun keluar sebagai juara, yang uniknya hanya dengan skor 1-0 -- sama dengan skor mereka di fase gugur.

5 dari 7 halaman

Salah Keputusan

Kendati demikian, tepat sebelum gol itu tercipta, Howard Webb mungkin membuat kesalahan. Belanda mendapatkan tendangan bebas, bola terlihat membentur Cesc Fabregas dan keluar lapangan.

Namun, Webb sepertinya tidak melihat belokan bola, juga masih belum ada VAR pada saat itu. Seharusnya bola itu jadi tendangan sudut Belanda, tapi dia menutuskannya jadi tendangan gawang Spanyol.

Tendangan gawang inilah yang jadi awal bencana bagi Belanda. Spanyol balik menyerang, Navas membawa bola, dan sisanya adalah sejarah.

6 dari 7 halaman

Momen unik: Tendangan de Jong

Kesalahan Webb tidak hanya salah menghadiahkan tendangan gawang di atas. Dia juga tidak tegas menghukum Nigel de Jong atas pelanggaran keras terhadap Xabi Alonso.

Betapa tidak, pada salah satu momen duel di lini tengah, De Jong mengangkat kakinya terlalu tinggi dan benar-benar menginjak dada Xabi Alonso (menit ke-28).

Pelanggaran seperti itu seharusnya langsung berujung kartu merah, tapi Webb hanya mengeluarkan kartu kuning. Andai Webb lebih tegas, Belanda seharusnya bermain dengan 10 pemain sejak babak pertama.

7 dari 7 halaman

Kalah di Awal, Kalah di Akhir

Bagaimanapun, laju dua finalis ini cukup unik. Total ada 7 pertandingan yang mereka lalui, termasuk partai pemungkas.

Spanyol memulai dengan kekalahan, tapi terus menang dan akhirnya jadi juara. Belanda sebaliknya, mulai dengan laju sempurna kemenangan, tapi kalah di partai pemungkas.

Sumber: Berbagai sumber

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR