Kilas Balik Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Kilas Balik Piala Dunia 2010 Afrika Selatan
Tim nasional Spanyol mengangkat trofi Piala Dunia 2010 (c) FIFA

Bola.net - Bola.net - Kilas Balik Piala Dunia 2010 Afrika Selatan

Tuan Rumah: Afrika Selatan

Spanyol

Runner up: Belanda

Top skorer: Thomas Muller

Skor tertinggi: Portugal 7-0 Korea Utara

Total gol: 145

Total Penonton: 3.178.856

Sebagai edisi ke-19, Piala Dunia 2010 bisa dikatakan sebagai Piala Dunia yang penuh warna. Untuk pertama kalinya kompetisi tertinggi di dunia sepak bola ini diselenggarakan di Benua Afrika, dan Afrika Selatan tepilih untuk memanggul kehormatan tersebut pada 11 Juni sampai 11 Juli 2010.

Publik Afrika menyambut Piala Dunia dengan sungguh-sungguh. Betapa tidak, Afrika Selatan menghabiskan dana sekitar 15 triliun rupiah untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah. Piala Dunia kali ini diselenggarakan di 10 stadion. Lima stadion baru dibangun untuk Piala Dunia, dan lima stadion lainnya mengalami peningkatan.

Afrika Selatan benar-benar berusaha membuat Piala Dunia-nya menjadi yang paling terkenal. Dua lagu ofisial Piala Dunia 2010, Wavin' Flag - K'naan dan Waka Waka - Shakira menjadi komponen pemanis yang paling menghibur.

Nahasnya, meskipun banyak warga Afrika Selatan yang tidak sabar menantikan Piala Dunia, tapi harga tiket yang terlampau mahal menyulitkan mereka. Tidak banyak warga asli Afrika Selatan yang mampu hadir langsung di stadion. Tapi hal itu tetap tidak menyurutkan animo mereka.

Piala Dunia ini jelas merupakan salah satu Piala Dunia yang paling membekas di benak penikmat sepak bola. Salah satu keunikan yang paling jelas adalah Vuvuzela. Ya, Vuvuzela adalah alat musik tiup yang menyerupai trompet yang disahkan di dalam stadion, tapi menjelang akhir turnamen, Vuvuzela mendapat banyak kritikan karena dinilai terlalu bising dan mengganggu komunikasi pemain di lapangan.

Spanyol berhasil mendapatkan gelar pertamanya dan menjadi negara kedelapan yang menjuarai Piala Dunia. Uniknya, perjalanan Spanyol sejak fase grup sampai babak final bisa dibilang irit, Xavi Hernandez dkk. hanya mencetak sembilan gol dari tujuh pertandingan.

Dilatih Vicente del Bosque, Spanyol yang sebelumnya menjuarai Euro 2008 kembali menerapkan tiki-taka ala Barcelona. Kala itu, tidak banyak tim yang bisa mengatasinya. Spanyol selalu unggul penguasaan bola, meskipun La Furia Roja hanya mencetak satu gol sejak babak 16 besar sampai partai final.

Spanyol juga mencatatkan clean sheet terbanyak (5) selama turnamen berlangsung. Perjalanan Spanyol menuju final juga cukup mengejutkan. Iker Casillas dkk. harus menderita kekalahan di pertandingan pertama mereka melawan Swiss (0-1).

Ujian sesungguhnya Spanyol ada di semifinal. Sebagai tim yang baru pertama kali merasakan semifinal, Spanyol harus melawan Jerman yang memainkan semifinal ke-12 mereka. Sepanjang laga, Spanyol terus menerus dihajar, tapi Casillas tampil sangat kokoh di bawah mistar. Jerman juga cukup kesulitan karena pencetak gol terbanyak mereka, Thomas Muller tidak bisa bermain.

Alih-alih, Spanyol justru berhasil mencuri gol saat laga tersisa 15 menit, Jerman yang sudah kehabisan waktu justru panik dan akhirnya harus menerima kekalahan. Spanyol pun melangkah ke final dengan banyak keraguan, melawan Belanda yang menembus final dengan tangguh. Final pertama Spanyol di Piala Dunia.

Berbeda dengan Spanyol, laju Belanda sejak fase grup sebenarnya berjalan dengan baik. Dilatih Bert Van Marwijk, Belanda kala itu menjadi salah satu tim favorit karena penampilan impresif mereka sepanjang Piala Dunia berlangsung.

Bahkan Belanda mengalahkan Uruguay di semifinal dengan skor besar 3-2. Kala itu Belanda mengandalkan Wesley Sneijder, Arjen Robben, Robin Van Persie dan Dirk Kuyt. Sebelumnya, Belanda memasuki semifinal dengan rekor tak terkalahkan di 24 pertandingan sebelumnya.

Nyatanya bermain Uruguay tidaklah mudah. Setelah bermain imbang 1-1 di babak pertama. Belanda harus menunggu pemain Uruguay kelelahan dan kehilangan konsentrasi untuk mencetak gol kemenangan di menit ke-70 dan 73. Uruguay hanya bisa membalas di menit ke-90, tapi mereka kehabisan waktu untuk menyeimbangkan kedudukan. Belanda pun melaju ke final dengan meyakinkan.

Laga final jelas merupakan laga yang panas dan sarat emosi. Wasit Howard Webb mengeluarkan empat belas kartu kuning, lima untuk Spanyol, sembilan untuk Belanda yang dua di antaranya dikonversi menjadi kartu mereah untuk John Heitinga di menit ke-109.

Melawan tiki-taka cantik ala Spanyol, Belanda sepertinya cukup kesulitan dan akhirnya memainkan permainan yang sangat buruk. Salah satu insiden yang paling dikenang adalah saat Nigel de Jong melakukan tendangan 'Kung Fu' ke dada Xabi Alonso.

Beruntung, wasit tidak melihat dan hanya memberikan kartu kuning kepada De Jong. Padahal banyak pihak menilai De Jong seharunsnya mendapatkan kartu merah Langsung. Seusai laga, Webb pun menyesali kesalahannya.

Spanyol akhirnya berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 1-0 berkat aksi Andres Iniesta di menit ke-116, Stadion Johannesburg pun pecah dengan pesta juara Spanyol.

Sehari setelah final, legenda Belanda, Johan Cruyff langsung melontarkan kritiknya terhadap permainan Belanda. Dia bahkan menyebut Belanda memainkan anti-football yang memalukan.

"Dengan menyesal, menyedihkan, mereka (Belanda) bermain sangat kasar. Gaya permainan yang buruk, vulgar, keras, tidak menarik dan tidak mencerminkan sepak bola ini membuat Belanda tidak bisa mengalahkan Spanyol," kritik Cruyff.

Pada akhirnya, Spanyol membuktikan bahwa tiki-taka adalah taktik yang paling manjur pada saat itu. La Furia Roja berhasil mencatat rekor sebagai Juara Eropa (2008) yang berhasil menjadi juara dunia (2010) dan kembali meraih gelar Eropa beruntun dua tahun kemudian (2012).

Spanyol juara dengan tiki-taka yang paripurna.

Data dan Fakta

  • Afrika Selatan memenangkan pertandigan pertama mereka di Piala Dunia.
  • Afrika Selatan juga menjadi tuan rumah pertama yang gugur di fase pertama Piala Dunia.
  • Spanyol memainkan semifinal dan final pertama Piala Dunia dan menjadi negara kedelapan dalam sejarah Piala Dunia yang berhasil menjadi juara.
  • Spanyol mencatatkan clean sheets terbanyak (5).
  • Thomas Müller (Jerman), David Villa (Spanyol), Wesley Sneijder (Belanda) dan Diego Forlán (Uruguay) semua mencetak lima gol di turnamen.
  • Thomas Müller (Jerman) mendapatkan FIFA Golden Boot award, Diego Forlán (Uruguay) mendapatkan FIFA Golden Ball award, Iker Casillas (Spanyol) mendapatkan Golden Glove award and Spanyol dinobatkan sebagai FIFA Fair Play.
  • Laga final Belanda vs Spanyol menghasilkan kartu kuning terbanyak (14).
  • Belanda berhasil menembus final ketiga dalam sejarah Piala Dunia mereka.
  • Argentina dan Belanda adalah tim dengan tembakan ke gawang terbanyak (43).
  • Belanda adalah tim yang paling banyak menerima kartu kuning (23).

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR