Kampus Untirta Manfaatkan Konstruksi Sarang Laba-laba

Rabu, 17 Maret 2021 | 21:37 WIB
FH
FH
Penulis: Feriawan Hidayat | Editor: FER
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Fatah Sulaiman (kanan) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah) dan Penasihat Untirta Farih Nuril (ketiga kiri) bersama staf meninjau kompleks kampus baru Untirta di Sindangsari, Serang, Banten, Rabu, 2 Maret 2019.
Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Fatah Sulaiman (kanan) bersama Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah) dan Penasihat Untirta Farih Nuril (ketiga kiri) bersama staf meninjau kompleks kampus baru Untirta di Sindangsari, Serang, Banten, Rabu, 2 Maret 2019. (Istimewa)

Serang, Beritasatu.com - Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Sindangsari, Kabupaten Serang, Banten, yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (4/3/2021), memanfaatkan penggunaan konstruksi sarang laba-laba.

Pembangunan kampus baru ini terdiri dari 12 gedung yang sepenuhnya dibiayai dari pinjaman Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/ IDB) senilai US$ 56,9 juta atau setara Rp 820,5 miliar. Sebanyak 8 gedung menggunakan konstruksi laba-laba.

"Penggunaan konstruksi laba-laba karena selain merupakan karya anak bangsa juga karena konstruksi ini tahan gempa dan tentunya mempertimbangkan efisiensi mengingat gedung yang kami bangun hanya empat lantai," kata Ketua Tim Teknis dan PIC Civilwork Kampus Untirta Sindangsari, Rifky Ujianto, ST, MT di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Seperti diketahui, konstruksi sarang laba-laba merupakan inovasi yang patennya dipegang PT Katama. Sesuai namanya, konstruksi ini merupakan fondasi yang dibentuk dari rangkaian sirip berbentuk segitiga terbuat dari kombinasi besi dan beton. Apabila dilihat dari atas menyerupai jaring laba-laba.

Fondasi ini sudah banyak dimanfaatkan untuk bangunan-bangunan tahan gempa di Aceh, Sumatera Barat, dan Bengkulu, bahkan juga dimanfaatkan untuk landasan glinding/ taxiway Bandara Juata Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) serta beberapa ruas jalan di tanah ekstrem.

Bagi Fakultas Teknik Untirta hadirnya konstruksi peraih upakarti ini menjadikan laboratorium nyata. Dosen dan mahasiswa dapat praktik langsung sehingga dapat membangkitkan motivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi dibidang konstruksi.

Rifky mengakui, hadirnya konstruksi sarang laba-laba membantu dosen dan mahasiswa untuk mempelajari konstruksi terutama untuk mengetahui kemampuannya untuk menahan gempa. Bahkan, saat pekerjaan yang sudah mencapai 70% terjadi gempa di Kabupaten Serang sebesar 7,1 SR ternyata bangunan tidak mengalami kerusakan sedikitpun.

"Konstruksi sarang laba-laba didesain untuk bangunan enam lantai di daerah gempa. Sedangkan di kampus Untirta Sindangsari gedung yang menggunakan konstruksi ini hanya empat lantai," jelasnya.

Rifky juga menjelaskan mengapa hanya 8 dari 12 bangunan saja yang menggunakan konstruksi sarang laba-laba. "Sebagian lahan di kawasan ini menggunakan sistem cut and fill atau gali dan uruk, yang tidak cocok untuk konstruksi sarang laba-laba," tambahnya.

Menurut Rifky, konstruksi sarang laba-laba merupakan inovasi karya anak bangsa. Hal ini dikarenakan seluruh material beton dan besi bisa didapat di semua daerah di Indonesia, termasuk peralatan yang hanya menggunakan stamper dan ekscavator.

"Serta lebih penting lagi, tenaga tukang tidak membutuhkan lisensi khusus karena semua bisa mengerjakan. Serta yang lebih penting lagi proyek ini padat tenaga kerja," tandasnya.

Menurut Ir M Arif Toto R MEng, dari Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) yang juga perencana proyek ini, penggunaan konstruksi laba-laba ini selain pertimbangan kekuatannya terhadap gempa juga karena lebih efisien khususnya bangunan empat lantai.

Mengenai kekuatan konstruksi ini, Toto mengatakan, berdasarkan hasil lokakarya nasional dan rekomendasi Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera), Balitbang Puskim Bandung, PU NAD, Universitas Syah Kuala dapat disebut konstruksi ini memiliki kemampuan memperkecil risiko terjadinya pergeseran tanah karena kekuatannya menggunakan daya dukung tanah itu sendiri yang dipadatkan.

"Pemadatan tanah didalam pondasi akan mampu meniadakan pengaruh lipatan pada rib sehingga KSLL mampu
mengikuti gerakan gempa baik dalam arah horizontal maupun vertikal," jelas Toto.

Toto menambahkan, bentuk dan desain konstruksi membuat KSLL memiliki kelebihan-kelebihan antara lain tingkat kekakuan yang tinggi diperoleh dengan penggunaan bahan yang hemat dan ekonomis (80% tanah dan 20% beton bertulang).

"Bukan hanya fondasi tetapi seluruh konstruksi bangunan bawah (menggantikan fungsi 15 sampai dengan 20 sub sistem konstruksi bangunan bawah konvensional) mulai dari plat fondasi, lantai dasar, fondasi tangga, kolom praktis, fondasi dinding, serta kelembaban tanah tetap terjaga," tandasnya.

Terkait penggunaan konstruksi sarang laba-laba, Presiden Direktur PT Katama, Kris Suyanto selaku pemegang paten menyatakan apresiasinya atas kembali dipercayanya konstruksi karya anak bangsa untuk bangunan di Indonesia.

Menurut Kris, sudah banyak bangunan yang menggunakan konstruksi dangkal dengan sirip segitiga menyerupai laba-laba termasuk dipergunakan berbagai pembangunan di Indonesia tak hanya di daerah gempa konstruksi sarang laba-laba juga banyak digunakan pada tanah lunak dan berawa namun perlu perlakuan khusus.

Kris juga mengatakan penggunaan konstruksi sarang laba-laba di kampus baru Untirta ini sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperbanyak penggunaan produksi dalam negeri.

"Konstruksi kami sepenuhnya tidak menggunakan bahan atau material bangunan dari luar. Hampir semuanya di dapat di dalam negeri bahkan pekerja dan peralatan menggunakan sumber daya lokal," pungkas Kris.



Simak berita dan artikel lainnya di Google News

Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp

Bagikan

BERITA TERKAIT

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

Kapolri Benarkan Pilot Susi Air Kapten Philips Disandera KKB Papua

NEWS
Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

Kapolri: Pilot dan Penumpang Susi Air yang Diamankan KBB Papua Sedang Dicari

NEWS
Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

Gempa Turki, 104 WNI Tak Punya Tempat Tinggal Layak dan Segera Dievakusi ke Ankara

NEWS
Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

Dubes RI: Gempa Turki, Ibu dan 2 Anak dari Indonesia Hilang Kontak

NEWS
Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

Erick Thohir Jelaskan ke Jokowi Simbol Baju Banser yang Dipakainya Saat Puncak 1 Abad NU

NEWS
Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

Video Membeludaknya Warga Nahdliyin di Puncak 1 Abad NU

NEWS

BERITA LAINNYA

Loading..
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon