Korupsi Disebut Terjadi karena Niat dan Kesempatan Bertemu
Minggu, 31 Januari 2021 | 15:36 WIBJakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) Tjahjo Kumolo menyebut korupsi terjadi karena ada niat dan kesempatan. Menanggapi penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia pada 2020, dari posisi 40 menjadi 37, Tjahjo menyatakan hal itu akan menjadi instropeksi pemerintah.
"(penurunan IPK) harus disikapi sebagai instrospeksi bagi perbaikan penyelenggaraan pemerintahan ke depan. Masalah korupsi ini sebenarnya dihadapkan pada masalah niat dan kesempatan. Korupsi terjadi karena niat dan kesempatan korupsi bertemu," kata Tjahjo di Jakarta, Minggu (31/1/2021).
Tjahjo menyatakan, Kementerian PAN dan RB telah berupaya mengubah sistem yang korup melalui reformasi birokrasi.
"Melalui perbaikan tata kelola dan pelayanan publik. Salah satu bukti perbaikan tata kelola adalah peneparan e-government. Menurut PBB, Indonesia tahun 2020 naik ke 88 dari tahun 2019 di peringkat 103, dari seluruh anggota PBB," kata Tjahjo.
Tjahjo menambahkan, pemerintah juga terus menghadirkan inovasi dalam pelayanan publik.
"Kemudian pelayanan publik kita semakin baik dengan inovasi manajemen pelayanan seperti OSS dan Mal Pelayanan Publik," ucap Tjahjo.
Tjahjo mengatakan masih maraknya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) disebabkan oleh sikap individu atau bukan persoalan sistem.
"Secara sistem kita terus sempurnakan, tetapi niat korupsi terus terjadi karena lebih kepada individu. Secara individu juga sering kali kita ingatkan mengenai area rawan korupsi. Untuk itu, selalu saya tekankan pentingnya integritas bagi penyelenggara pemerintahan," kata Tjahjo.
Tjahjo menambahkan, Kementerian PAN dan RB senantiasa menyeleksi ketat pejabat sebelum mengemban tugas.
"Salah satu upaya yang kita lakukan adalah seleksi pejabat harus betul-betul menerapkan sistem merit, dan betul kita ditelusuri rekam jejaknya. Kemudian pengawasan, baik atasan langsung atau pengawasan funsional tidak boleh kendur," tegas Tjahjo.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
Ikuti terus berita terhangat dari Beritasatu.com via whatsapp
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
B-FILES
Usaha Pencegahan Stunting dari Hulu ke Hilir Melalui Penetrasi Teknologi Akuakultur pada Budidaya Ikan
Luciana Dita Chandra MurniAnak Blasteran
Paschasius HOSTI PrasetyadjiMengatasi Masalah Kesehatan Wanita Buka Peluang Tingkatkan Kehidupan dan Perekonomian
Raymond R. Tjandrawinata